Portalika.com [KARAGANYAR] – Sejumlah tamu undangan wisuda Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Solo, Jateng yang hadir di De Tjolomadoe, Colomadu, Karanganyar, Jateng, Kamis, 30 Oktober 2025 penasaran. Sebab dari 807 wisudawan beberapa di antaranya terdapat nama-nama prominen di Indonesia yang tak asing di telinga tamu undangan yang mayoritas dari para keluarga wisudawan tersebut.
Tak tanggung-tanggung, nama-nama yang disebut seperti Puan Maharani, Desy Ratnasari, Taufik Hidayat, Anggito Abimanyu dan sebagainya disebut ikut menjadi peserta wisuda.
Seperti diketahui Puan Maharani adalah Ketua DPR RI yang juga politisi PDIP serta putri mantan Presiden Megawati Soekarno Putri, Desy Ratnasari adalah mantan model, penyanyi dan anggota DPR RI dari PAN.
Taufik Hidayat mantan pebulutangkis putra nasional peraih medali emas Olimpiade Athena 2004, Juara Dunia 2005 dan sederet prestasi bergengsi lainnya serta sekarang menjadi wakil Menteri Pemuda dan Olahraga; Anggito Abimanyu adalah ekonom, akademisi dan birokrat Wakil Menteri Keuangan yang sekarang menjabat Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan.
“Tadi awalnya saya penasaran ketika nama Puan Maharani, Desy Ratnasari dan Taufik Hidayat disebut menjadi peserta wisuda. Tapi ternyata setelah mereka dipanggil dan maju ternyata bukan Puan, Desy dan Taufik yang menjadi public figure di Indonesia. Mereka hanya kebetulan namanya sama dengan para public figure itu,” papar salah seorang keluarga wisudawan kepada temannya di sela-sela mengikuti prosesi wisuda.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, Desy Ratna Sari yang diwisuda di Unisri merupakan wisudawati dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan (FKIP), Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD). Sedangkan Muhammad Taufik Hidayat adalah wisudawan dari Fakultas Ekonomi Manajemen.
Taufik berhasil lulus dengan predikat cumlaude dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) 3,75 juga terpilih sebagai wakil wisudawan mewakili ratusan wisudawan lainnya yang memberi kesan dan pesan. “Hari ini merupakan puncak saya dan teman-teman merampungkan studi. Haru, seneng, bangga, saya masuk Unisri karena setelah saya survei, cocok untuk saya yang seorang karyawan,” ujar dia menjawab pertanyaan media seusai wisuda.
Sementara itu Rektor Unisri, Prof Dr Sutoyo MPd dalam sambutannya mengucapkan selamat kepada para wisudawan dan wisudawati yang diwisuda dan dikukuhkan sebagai sarjana dan magister. Total peserta wisuda sebanyak 807, terdiri atas mahasiswa program S1 sejumlah 768 dan Program S2 sejumlah 39.
“Sampai saat ini Universitas Slamet Riyadi telah berhasil meluluskan 25.195 Sarjana [S1] dan 3.077 Magister [S2]. Dengan demikian total Keluarga Alumni Unisri [Ganisri] sejumlah 28.272, yang saat ini tersebar di seluruh penjuru Tanah Air, dan semoga para alumni Unisri dapat mengabdi dan berkarya untuk Indonesia,” kata dia.
Mulai tahun ini, papar dia, Unisri mencanangkan program tepat lulus, pasti lulus dan dijamin lulus. Di mana untuk program sarjana maksimal empat tahun pasti lulus dan S2 maksimal dua tahun pasti lulus.
Bukan Akhir Perjuangan
Menurut Sutoyo wisuda bukan akhir dari perjuangan, melainkan awal dari perjuangan untuk memasuki dunia yang penuh tantangan dan ketidakpastian. Untuk itu para wisudawan mau tidak mau, suka tidak suka diminta bisa menyikapi secara arif berbagai persoalan dan berpikir positif.
Dia menjelaskan beberapa hal pelik yang sering dihadapi oleh para lulusan perguruan tinggi di antaranya, ketatnya persaingan dunia kerja, keterbatasan pasar kerja dibandingkan jumlah pencari kerja dan cepatnya perubahan teknologi. Guna menyiapkan hal tersebut, selama menempuh kuliah di Unisri berusaha memberikan layanan yang terbaik kepada para mahasiswa.
Di antaranya layanan di bidang akademik maupun non akademik, termasuk melengkapi fasilitas sarana prasarana. Ini dimaksudkan untuk memberi bekal secara utuh kepada para mahasiswa. Sehingga saat lulus para lulusan mampu berkompetisi dan berkarya di era global.
“Mohon doa dan supportnya saat ini Unisri sedang membangun Gedung Kampus II lantai delapan Jalan Sumpah Pemuda No 51 Solo senilai Rp83 miliar. Gedung Kampus II ini merupakan bantuan dari pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Pekerjaan Umum tahun anggaran 2025, yang Insya Allah pembangunannya akan selesai pada akhir tahun 2025. Saat ini progres pembangunannya sudah mencapai 96 persen,” ujar Sutoyo.
Dengan selesainya Gedung Kampus II yang rencananya digunakan untuk perkuliahan tahun 2026 diharapkan dapat mengatasi persoalan kekurangan ruang kuliah dan parkir mahasiswa. Di samping itu saat ini Unisri sedang mengajukan pembukaan program studi (Prodi) baru jenjang sarjana, yakni Prodi Bisnis Digital, Teknik Informatika, Sain data, dan Magister yakni Menejemen Pendidikan dan Kenotariatan.
Lebih jauh dia mengungkapkan secara umum Unisri telah memberikan pembekalan kepada para mahasiswa tentang konsep dan implementasi berpikir secara kritis, kreatif dan inovatif. Diharapkan para lulusan memiliki logika berpikir yang rasional dalam menghadapi persoalan di masyarakat dan mampu menyolusikannya secara baik, objektif dan penuh tanggung jawab.
Dibutuhkan Dunia Kerja
Lebih lanjut Sutoyo mengatakan saat ini banyak peluang dan tantangan yang dihadapi oleh para lulusan. Peluang yang ada adalah banyaknya kesempatan untuk bekerja dan berkarier di lembaga pemerintah, lembaga swasta dan di perusahaan baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
Tantangannya adalah kesiapan mental para lulusan dan kompetensi yang dibutuhkan oleh dunia kerja, terkadang belum semuanya dipahami dan dikuasai oleh para lulusan. Namun pihaknya bangga dengan para mahasiswa Unisri yang dinilai telah memiliki kemampuan cukup baik, sehingga dapat lolos magang di Jepang. Selama ini sebanyak 34 mahasiswa yang magang digaji berkisar Rp20 juta sampai Rp30 juta.
Menurut dia hidup adalah tindakan, karena itu dia berharap para lulusan Unisri mampu melakukan tindakan nyata di tengah-tengah masyarakat dan akhirnya dapat mewujudkan tri sukses. Yakni sukses dalam bekerja, sukses dalam keluarga dan sukses dalam hidup bermasyarakat.
“Sebagai alumni Unisri kami berharap saudara-saudara tidak menjadi beban masyarakat dan pemerintah. Tetapi justru menjadi alumni yang mampu mensolusikan persoalan yang ada dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara, serta mampu menjadi penerang kehidupan dalam membangun kemaslahatan umat manusia yang penuh tanggung jawab,” ujar dia.
Di samping itu sebagai alumni Unisri, Sutoyo berharap mereka dapat menjaga nama baik almamater, menyosialisasikan almamater kapanpun dan di manapun berada. Mereka juga diminta memberikan kontribusi dalam bentuk pemikiran khususnya demi majunya Unisri dan umumnya kemajuan bangsa dan negara berbasis Pancasila dan nilai-nilai Slamet Riyadi. (Iskandar)












Komentar