Portalika.com [PEMALANG] – Ratusan bakul kecil dan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Pemalang merayakan kesuksesan mereka dalam acara jalan sehat bersama Calon Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, pada Minggu, 6 Oktober 2024. Kesempatan ini tidak hanya menjadi ajang olahraga tetapi juga peluang bagi para pedagang untuk mempromosikan produk mereka, hingga semua dagangan mereka ludes terjual.
Diadakan di Lapangan Pantai Widuri, acara berlangsung meriah dengan kehadiran ribuan masyarakat. Berbagai jajanan seperti es teh, tahu, cilok, siomay, dan gethuk menjadi sorotan, terlihat dari senyum lebar para pedagang yang berhasil menjual seluruh dagangan mereka.
“Saya sangat berterima kasih kepada Pak Luthfi. Es teh saya laris manis hari ini,” ungkap Adi Wibowo, seorang pedagang es teh yang biasanya berjualan di pasar tiban. Dengan membawa 5 baki berisi 24 cup es teh, ia meraup keuntungan hingga Rp 600 ribu dalam waktu singkat.
Baca juga : Cagub Ahmad Luthfi Siap Suarakan Isu Nelayan Jateng ke Prabowo Subianto
Antusiasme juga terlihat pada pedagang tahu dan cilok yang pulang dengan penuh kebahagiaan. Keberhasilan dagangan mereka dimulai saat Ahmad Luthfi memberikan sambutan dan mengundang masyarakat untuk menikmati produk UMKM.
“Silakan, tapi jangan rebutan,” ujar Luthfi, yang memang fokus pada peningkatan kesejahteraan UMKM.
Ahmad Luthfi menekankan pentingnya peran UMKM sebagai pilar ekonomi Jawa Tengah, yang mampu bertahan bahkan di tengah masa sulit seperti pandemi Covid-19. “UMKM harus jadi raja. Sentuh masyarakat kurang mampu dengan senyum dan lembut,” tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut, Luthfi juga menyampaikan rencananya untuk mengembangkan sektor UMKM, pariwisata, serta produk pertanian di Pemalang. Diharapkan, dukungan terhadap produk lokal seperti mangga istana akan diperkuat dengan penyediaan pupuk yang terjangkau serta promosi pemasaran yang lebih luas.
Acara jalan sehat ini juga dihadiri oleh Dewan Pembina Tim Pemenangan Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen, Bibit Waluyo, dan Ketua Tim Pemenangan AM Putranto, diakhiri dengan sarapan bersama masyarakat sebagai bentuk kebersamaan. (*)
Komentar