Portalika.com [JAKARTA] – Pelatih timnas Vietnam Kim Sang-sik mengatakan timnya tak akan mudah mengatasi Indonesia meski tim asuhan Shin Tae-yong itu dihuni oleh skuad muda U-22.
Kim Sang-sik juga menyatakan lemparan jauh Pratama Arhan sebagai salah satu kekuatan menakutkan timnas Indonesia yang ia waspadai ketika kedua tim bersua di Stadion Viet Tri pada laga lanjutan babak grup ASEAN Cup 2024 di Stadion Viet Tri, Minggu, 15 Desember 2024 pukul 20.00 WIB malam nanti.
Laga ini akan menjadi pertemuan keempat kedua tim tahun ini setelah di Piala Asia 2023 dan putaran dua kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Baca juga: Menang 3-1 Lawan Kamboja, Timnas Indonesia Juara Piala AFF Putri
“Banyak orang yang mengira tim Vietnam akan menang besar. Saya tidak menyangkal pemikiran atau pendapat tersebut, tapi jujur saya tidak peduli apakah skornya 1, 2 atau 3 gol. Saya tahu betapa sulitnya mencetak gol,” kata Kim pada jumpa pers pra laga, Sabtu, 14 Desember 2024.
Kim tahu bahwa Indonesia sedang tidak dalam kondisi terbaiknya. Selain menurunkan skuad muda, mereka saat ini juga tidak dalam kondisi fisik prima karena kelelahan akibat menempuh perjalanan jauh untuk melakoni tiga laga dalam waktu singkat.
“Meski Indonesia lelah setelah menempuh perjalanan jauh, tim peserta semuanya sangat kuat. Indonesia punya banyak pemain muda yang ingin membuktikan diri. Kita tinggal persiapkan yang terbaik untuk mengincar kemenangan,” kata pelatih 47 tahun itu.
Untuk laga nanti Kim membuka kemungkinan dirinya melakukan rotasi pemain untuk mengatasi jadwal padat di ASEAN Cup.
Pasalnya, setelah melawan Indonesia, tiga hari berikutnya, Rabu, 18 Desember 2024, mereka akan terbang ke Manila guna melawan Filipina di Stadion Rizal Memorial.
“Setelah pertandingan besok, kami akan pindah ke Filipina. Jadi rencana saya adalah merotasi skuad untuk mencapai hasil terbaik dalam pertandingan,” kata dia.
Kim akan mewaspadai lemparan jauh Pratama Arhan. “Kami sudah menyaksikan pertandingan Indonesia dan Pratama Arhan mempunyai kemampuan melempar bola dengan sangat baik ke dalam kotak penalti, ini merupakan kartu kuat tim Indonesia,” kata Kim pada jumpa pers pra laga, dikutip dari media Vietnam Bongda24h.
Lemparan jauh Arhan menjadi kartu as Indonesia ketika skema open play mereka buntu. Di ASEAN Cup tahun ini, lemparan pemain Suwon FC itu menghasilkan tiga dari empat gol yang sudah dicetak Indonesia.
Sejak 2022, bek kelahiran 2001 itu sudah menyumbangkan 10 gol dari lemparan ke dalamnya. Selain Myanmar dan Laos di ASEAN Cup, “korban” lemparan Arhan antara lain adalah Jepang, Vietnam.
“Memang benar kami telah berlatih untuk situasi seperti itu. Kami bisa mencetak dan memenangkan tiga poin dari lemparan ke dalam,” kata Asnawi Mangkualam setelah laga pembuka melawan Myanmar saat dirinya mencetak gol dari situasi lemparan ke dalam rekannya tersebut.
Kim mengaku dalam beberapa hari terakhir timnya sudah berlatih khusus untuk mengatasi lemparan jauh Arhan. Ia pun optimistis tak akan kemasukan gol dari situasi lemparan jauh mantan pemain PSIS Semarang tersebut.
“Seluruh tim sudah bersiap, bertekad untuk tidak kebobolan gol dalam situasi seperti itu dan akan berkembang,” kata pelatih yang baru menahkodai Vietnam tujuh bulan lalu itu.
STY Cerita Kedekatan Dengan Kim Sang-sik
Sementara itu, Pelatih timnas Indonesia Shin Tae-yong bercerita kedekatannya dengan pelatih timnas Vietnam Kim Sang-sik karena keduanya pernah satu klub di Seongnam FC.
Hal ini dikatakan oleh Shin pada jumpa pers pra laga menjelang laga ketiga ASEAN Cup 2024 melawan Vietnam di Stadion Viet Tri, Vietnam. “Pelatih Kim Sang-sik dan saya memiliki hubungan dekat. Kami telah memenangkan gelar bersama di K-League,” kata Shin yang lebih tua tujuh tahun dari Kim, Sabtu.
Selain kedekatannya dengan Kim, Shin juga bercerita bahwa ia juga cukup dekat dengan pelatih kiper Vietnam, Lee Woon-jae karena pernah bersama-sama saat menukangi timnas Korea Selatan.
“Saya juga mengenal pelatih kiper timnas Vietnam Lee Won Jae karena dia adalah bagian dari tim Korea di 2016,” tambah dia.
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Kim mengonfirmasi kedekatannya dengan Shin. Ia mengatakan saat di Seongnam dulu, ia sempat satu kamar dengan pelatih yang kini melatih Indonesia itu.
Shin telah bergabung bersama Seongnam sejak 1992. Pira 54 tahun itu membela Seongnam selama 13 tahun sebelum pindah ke Brisbane Roar pada 2005. Sedangkan untuk Kim, dirinya bergabung di Seongnam pada 1999. Karier di Seongnam sempat dipinjam oleh Gimcheon Sangmu selama hampir dua musim sebelum akhirnya pindah ke Jeonbuk Hyundai pada 2009.
“Kami bermain di klub yang sama dan sekamar saat masih bermain. Pelatih Shin adalah senior saya, dan saya sangat menghormatinya,” kata Kim.
Meski mengenal Shin dengan baik, pada laga nanti Kim akan mengesampingkan kedekatan personalnya dulu untuk mengincar kemenangan untuk timnya Vietnam. (*)
Pewarta: Zaro Ezza Syachniar
Sumber: Antaranews
Editor: Triantotus
Komentar