Portalika.com [SLOGOHIMO] – Pemerintahan Desa Slogoretno, Kecamatan Jatipurno, Kabupaten Wonogiri bersama para petani kakao di desanya mengadakan kegiatan studi lapangan ke Desa Wisata Nglanggeran, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunungkidul, DIY.
Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Ketahanan Pangan Desa Slogoretno Tahun 2024 yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para petani kakao dalam budidaya, pengolahan dan pemasaran kakao.
Studi lapangan ini diikuti oleh 35 orang, termasuk perangkat desa, BPD dan perwakilan anggota kelompok tani. Mereka disambut para petani kakao dan pengelola Desa Wisata Nglanggeran.
Baca juga: Dosen Muda UNS Mendapatkan Penghargaan Young Scientist Award
Belajar Dari Para Ahli Kakao
Di Desa Nglanggeran, para petani kakao Slogoretno mendapat kesempatan untuk belajar langsung kepada kelompok tani kakao tentang teknik budidaya kakao yang baik dan benar.
Mereka diajari tentang cara memilih bibit unggul, menanam kakao, memelihara tanaman, dan mengendalikan hama dan penyakit.
Para petani kakao Slogoretno juga mendapat kesempatan untuk praktik langsung teknik-teknik tersebut di kebun kakao milik Kelompok Tani Kakao Nglanggeran.
Hal ini membantu mereka untuk lebih memahami dan menerapkan teknik-teknik tersebut dengan lebih baik. Setelah belajar tentang budidaya kakao, para petani kakao Slogoretno diajak untuk mengunjungi tempat pengolahan kakao di Desa Nglanggeran.
Di tempat ini, mereka belajar tentang proses pengolahan kakao dari biji kering menjadi berbagai produk olahan, seperti bubuk kakao, dodol kakao, cokelat batangan, dan lain sebagainya.
Para petani kakao Slogoretno antusias melihat proses pengolahan kakao ini. Mereka banyak bertanya kepada para pekerja pabrik tentang cara kerja mesin-mesin pengolahan dan kualitas produk yang dihasilkan.
Mengintegrasikan Kakao Dengan Desa Wisata
Terakhir, para petani kakao Slogoretno diajak untuk mengunjungi objek wisata di Desa Nglanggeran. Di sana, mereka belajar tentang bagaimana Desa Wisata Nglanggeran berhasil mengintegrasikan budidaya kakao dengan kegiatan wisata.
Para petani kakao Slogoretno terinspirasi dengan keberhasilan Desa Nglanggeran dalam mengembangkan wisata berbasis pertanian. Mereka yakin bahwa dengan menerapkan apa yang mereka pelajari di Desa Nglanggeran, mereka dapat meningkatkan kualitas hidup mereka dan meningkatkan ketahanan pangan di Desa Slogoretno.
Harapan Masa Depan Lebih Cerah
Kegiatan studi lapangan ini diharapkan dapat bermanfaat bagi para petani kakao Slogoretno dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka dalam budidaya, pengolahan, dan pemasaran kakao.
Hal ini diharapkan dapat membantu mereka untuk meningkatkan produksi dan kualitas kakao, sehingga dapat meningkatkan pendapatan mereka dan meningkatkan ekonomi desa.
Kepala Desa Slogoretno, Suparmanto, menyatakan program ketahanan pangan Desa Slogoretno Tahun 2024 ini merupakan salah satu upaya pemerintah desa untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Dia berharap dengan program ini, para petani kakao di desanya dapat menjadi lebih mandiri dan sejahtera. Program ketahanan pangan Desa Slogoretno Tahun 2024 yakni pelatihan kepada seluruh petani di Desa Slogoretno tentang budidaya kakao yang benar.
Kemudian pemberian stimulan pupuk untuk tanaman yang sudah berproduksi, pemberian bibit unggul dan pemberian pupuk untuk penanaman awal.
“Program ini diharapkan dapat membantu para petani kakao Slogoretno untuk meningkatkan potensi tanaman kakao yang sudah ada di desa mereka selama lebih dari 20 tahun,” ujarnya.
Menurutnya, dengan pemeliharaan yang maksimal, diharapkan kakao Slogoretno dapat menjadi komoditas unggulan yang dapat meningkatkan ekonomi desa dan kesejahteraan masyarakat. (Thamrin)
Komentar