Portalika.com [SUKOHARJO] – Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) di Pabelan, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Provinsi Jateng meneguhkan diri menjadi Kampus World Class University. Ini dibuktikan dengan banyaknya animo masyarakat internasional dari berbagai negara yang berebut mendaftar diri di kampus dengan tagline Mencerahkan, Unggul, Mendunia tersebut.
Sesuai visi UMS bahwa pada tahun 2029, UMS menjadi pusat pendidikan dan pengembangan IPTEKS yang Islami dan memberi arah perubahan.
“Tahun ini pendaftar mahasiswa dari luar negeri mengalami peningkatan yang signifikan, dua sampai tiga kali lipat dari sebelumnya. Dari data yang masuk, sebanyak 8.456 calon mahasiswa internasional mendaftar di UMS,” ujar Wakil Rektor V UMS, Prof Supriyono, ST, MT, PhD saat konferensi pers di Gedung Siti Walidah lantai VI kampus setempat, Kamis 6 Juni 2024.
Baca juga: Ribuan Mahasiswa Dan Civitas Akademika UMS Kutuk Kebiadaban Israel
Rinciannya, kata dia, 5.482 applicant International Priority Scholarship Undergraduate Program, 2.551 applicant International Priority Scholarship Postgraduate Program, 21 applicant Darmasiswa, 283 Kemitraan Negara Berkembang, 86 Applicant Self-funded Undergraduate Program, dan 33 Self-funded Postgraduate Program.
Sementara itu Kepala Biro Rektorat UMS, Prof Dr Anam Sutopo, MHum mengatakan para mahasiswa asing itu datang dari berbagai negara di Asia seperti Palestina, Yaman, Thailand, Myanmar, Laos, India dan sebagainya.
Dari Afrika di antaranya dari Uganda, Madagaskar, Siera Lione, Guinea, Zimbabwe dan sebagainya.
“Mereka mengambil berbagai jurusan seperti Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Pendidikan Agama, Teknik Kimia, Teknik Mesin, Teknik Elektro dan seterusnya. Mereka kuliah di strata satu dan strata dua,” ujar Anam menambahkan.
Lebih lanjut Supriyono menjelaskan kenaikan signifikan tiap tahun ini merupakan buah hasil dari strategi yang dilakukan UMS, mulai dari pengelolaan media sosial, website dan penyebaran brosur-brosur ke kedutaan asing.
Hanya saja pihaknya belum mengkaji lebih lanjut faktor mana yang paling berpengaruh dan strategi yang paling efektif digunakan dalam menarik mahasiswa internasional kuliah di UMS.
Setelah peminat mendaftar, papar dia, mereka akan melalui beberapa proses seleksi, mulai dari dokumen, membuat essai dan yang terakhir seleksi wawancara.
“Meningkatnya pendaftar secara signifikan ini menunjukkan eksistensi UMS yang memang sudah mendunia, sehingga UMS dikenal masyarakat dunia. Dengan jumlah ribuan pendaftar ini berarti sudah tidak diragukan lagi,” ungkap dia.
Dia menjelaskan UMS selalu berupaya meningkatkan reputasi global, sehingga diharapkan akan semakin menarik talenta-talenta asing untuk berkuliah di UMS.
Terbuka Untuk Muslim Dan Nonmuslim
Sementara itu Kepala Biro Kerja Sama dan Urusan Internasional (BKUI) UMS, Andi Dwi Bayu Bawono, SE, MSi, PhD saat mendampingi Supriyono juga mengungkapkan hal senada.
Dia mengutarakan dari tahun ke tahun peminat dari mahasiswa internasional yang mendaftar ke UMS selalu mengalami peningkatan.
Hal ini tak lepas dari peran website UMS yang memiliki tiga bahasa, sehingga lebih memfasilitasi masyarakat luar negeri dalam mengenal UMS.
“Selain itu peran Humas UMS, yang mengelola sosial media seperti Twitter [saat ini jadi X], Instagram atau sosial media lainnya juga ternyata besar pengaruhnya. Sehingga peminat mahasiswa asing selain mendaftar beasiswa, banyak juga yang mendaftar UMS secara mandiri,” ungkap dia.
Selain itu, kata dia, banyak mahasiswa asing UMS yang saat ini juga menjadi influencer, sehingga mereka menjadi corong bagi calon mahasiswa baru dari berbagai negara.
Jadi UMS memiliki image atau gambaran bahwa UMS merupakan kampus yang sangat ramah di negara asing, bahwa perguruan tinggi ini bukan hanya untuk kalangan muslim semata tetapi juga terbuka untuk non muslim.
“Inklusivitas UMS ini cukup menarik untuk dibahas sebetulnya, mulai dari perbedaan negara, agama, ras dan bangsa, kami tidak membeda-bedakan. Hal tersebut terlihat dari pengunjung website UMS dari berbagai negara yang memiliki statistik luar biasa hingga puluhan ribu pengunjung,” tegas Kepala BKUI UMS itu.
Dia mengutarakan ketika membahas UMS sebagai World Class University, memang tidak membedakan suku agama ras, dan kepercayaan. Mahasiswa asing ini juga banyak dilibatkan dalam berbagai kegiatan seperti pembelajaran, peneltian dan pengabdian masyarakat.
“Harapannya UMS dapat menambah skema beasiswa, dan insya Allah Pak Rektor, juga mendukung,” tegas dia. (Iskandar)
Komentar