Wabup Trenggalek Buka Kegiatan Sosialisasi Rencana Kontigensi Tsunami Akibat Gempa Bumi

banner 468x60

Portalika.com [TRENGGALEK, JATIM] – Wakil Bupati Trenggalek, Syah Muhammad Natanegara membuka kegiatan sosialisasi rencana kontigensi tsunami akibat gempa bumi di Kabupaten Trenggalek. Kegiatan digelar di Hotel Hayam Wuruk, Kamis (3/8/2023).

Mas Syah sapaan akrab Wakil Bupati Trenggalek ini, berharap dengan kegiatan ini ada kesiapsiagaan masyarakat untuk melakukan mitigasi apabila bencana datang melanda.

banner 300x250

Wabup berharap bencana itu tidak terjadi, namun karena Kabupaten Trenggalek termasuk salah satu daerah rawan bencana, mantan anggota DPRD ini berharap sosialisasi ini berguna bagi warga Trenggalek, khususnya yang berada di pesisir selatan sehingga bisa senantiasa mawas diri.

Baca juga: Bupati Trenggalek Ajak Gapoktan Se-Trenggalek Study Banding

Mas Syah mengapresiasi penyelenggaraan kegiatan sosialisasi yang digelar Direktorat Kesiapsiagaan Deputi Bidang Pencegahan BNPB. Menurutnya kegiatan seperti ini sangat dibutuhkan oleh daerah-daerah rawan bencana tsunami, seperti Trenggalek.

Dalam kegiatan ini BPBD Trenggalek dipercaya sebagai mitra BNPB untuk menyusun dokumen kontigensi bencana tsunami akibat gempa bumi di Trenggalek.

Peserta yang ikut pelatihan terdiri dari berbagai unsur yang merepresentasikan konsep pentahelix kebencanaan. Mulai dari OPD terkait, instansi vertikal, Camat, kepala desa di pesisir seperti Desa Watulimo, Desa Munjungan dan Desa Panggul, akademisi, media massa, organisasi masyarakat, dan beberapa unsur lainnya.

Secara umum kegiatan tersebut, mengumpulkan para peserta dalam satu forum untuk memberikan sudut pandang  terkait rencana kontinjensi tsunami sesuai dengan ketugasan masing-masing, dengan harapan dapat menyusun dokumen awal Rencana Kontinjensi Tsunami di wilayah Trenggalek.

“Semoga dengan sosialisasi ini, ada kesepahaman antar pihak, terkait penyusunan kontigensi bencana Tsunami akibat gempa di Trenggalek,” tutur mas Syah.

Paparan mengenai megathrust menjadi wacana penting sebagai indikator pokok untuk mengkaji kontinjensi tsunami lebih jauh. Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Provinsi Jatim, Gatot Soebroto membenarkan bawasannya Trenggalek menjadi salah satu kabupaten yang rawan bencana tsunami, selain Tulungagung, Blitar dan Lumajang.

“Banyak hal yang perlu diperhatikan untuk melakukan mitigasi bencana tsunami, mulai sarpras yang ada. Bagaimana kondisi mesin peringatan tsunami, Early Warning System (EWS). Apakah berfungsi atau memadai, kemudian jalur evakuasi dan perangkat pendukung lainnya. Perlu diketahui korban jiwa tsunami tidak hanya karena bencana saja. Bisa saja karena jatuh terus terinjak injak warga lain,” terang Gatot.

Dengan kegiatan ini diharapkan dapat menghasilkan pedoman kebencanaan terkait tsunami dan gempa bumi, karena bencana datang sewaktu-waktu bisa pagi, siang atau malam waktu masyarakat beristirahat. (Rudi Sukamto)

Komentar