3 Minggu Respons, PMI Jawa Timur Bangun 23 Temporary Shelter

banner 468x60

Portalika.com [GRESIK, JAWA TIMUR] – Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Jawa Timur telah membangun 23 bangunan temporary shelter di Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, Provinsi Jawa Timur, Minggu, 14 April 2024.

Berdasarkan data dan hasil assesment yang dilaksanakan oleh pihak kecamatan di Bawean pada tanggal 31 Maret 2024, rumah di Kecamatan Tambak yang mengalami rusak berat sebanyak 419 rumah dan Kecamatan Sangkapura sebanyak 442 rumah.

banner 300x250

Pembangunan temporary shelter, menurut rilis yang diterima, bertujuan memberikan hunian sementara bagi masyarakat di Pulau Bawean yang rumahnya rusak berat pasca terjadinya gempa yang terjadi pada 22 Maret 2024 lalu. Temporary shelter merupakan rumah yang dibangun dengan bahan menggunakan bambu atau kayu dan terpal yang aman jika terjadi gempa susulan.

Baca juga: Mahasiswa Unisri Prodi BK Berikan Konseling Kelompok Tentang Pengendalian Emosi Pada Lansia Di Griya PMI Bahagia Surakarta

PMI Provinsi Jawa Timur selama respons gempa Bawean telah memobilisasi relawan berjumlah 20 relawan PMI yang terdiri dari berbagai kabupaten/kota di Jawa Timur seperti PMI Kabupaten Tuban, Kabupaten Malang, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Jember.

Mereka yang memiliki spesialisasi Manajemen Tanggap Darurat Bencana (MTDB) khususnya dibidang shelter dan Psikososial Support Service (PSS).
“Sampai dengan tanggal 14 April 2024, PMI Provinsi Jawa Timur telah membangun temporary shelter berjumlah 23 unit yang terbagi menjadi 2 Kecamatan yaitu di Kecamatan Sangkapura dan Tambak,” kata Andris Rufiyanto P, selaku Kepala Bidang Pelayanan PMI Provinsi Jawa Timur.

Dia menjelaskan PMI Provinsi Jawa Timur juga terus membangun temporary shelter sesuai dengan hasil assesment tim PMI dengan memilih kategori rumah masyarakat di Pulau Bawean yang rusak berat di kedua kecamatan yaitu Kecamatan Sangkapura dan Tambak.

Temporary shelter untuk korban gempa Bawean, Jawa Timur. (Portalika.com/Hafiz)

Selain pembangunan temporary shelter, ujarnya, PMI juga melaksanakan respons gempa Bawean dengan melaksanakan kegiatan pendistribusian family kit, hygiene kit, baby kit dan sembako serta sosialisasi gempa bumi. Dukungan Psikososial Support Service (PSS) ini guna mengurangi rasa trauma warga Bawean pasca gempa yaitu dengan cara mengajak bermain juga berbincang-bincang mulai anak-anak hingga dewasa supaya bisa kembali beraktivitas seperti semula dan menerim Bantuan Langsung Tunai (BLT).

Samsuri, 53, selaku warga Dusun Bangkalan, Desa Dekat Agung, Bawean penerima bangunan temporary shelter menyampaikan sebelumnya dirinya sekeluarga yang berjumlah 4 orang menempati tenda darurat yang dibangun mandiri dengan ukuran 2×2,5 m. Di siang hari suhu udaranya terasa panas namun setelah adanya bantuan temporary shelter dari PMI yang berukuran 4×4 meter merasa senang dan bersyukur sehingga bisa beristirahat yang aman dan nyaman.

“Alhamdulillah, saya dan keluarga merasa senang dan bersyukur karena sudah dibangunkan temporary shelter yang ukurannya pas untuk satu keluarga, selain itu juga diberikan penyekat di dalam tenda untuk tempat beristirahat, serta juga diberikan bantuan berupa sembako sebagai pemenuhan dasar karena pasca gempa tidak bekerja lagi,” imbuhnya.

Sedangkan berdasarkan data dari Posko penanganan gempa Bawean PMI Kabupaten Gresik, per tanggal 14 April 2024, PMI telah mendistribusikan logistik berupa family kit sejumlah 200 paket, hygiene jit 180 paket, baby kit 50 paket. Kemudian selimut 300 lembar, sarung 300 lembar, terpal 456 lembar, jerigen 939 pcs, mi instan 41 dus, beras 3 kg 178 pcs, minyak goreng 1 liter 82 dus, kelambu 8 pcs, tenda skat 8 pcs dan kurma 42 dus. (Trianto/*)

Komentar