Portalika.com [NGADIROJO] – Kerja bak Bandung Bondowoso dilakukan warga Dusun Pondok Wetan, Desa Pondok, Kecamatan Ngadirojo namun menyisakan pertanyaan. Warga menyelesaikan pekerjaan rabat jalan beton sepanjang 147 meter, lebar 2,5 meter dan ketebalan 12 cm itu selama lima hari tetapi belum tahu rencana anggaran belanja (RAB).
Pekerjaan dimulai Rabu, 31 Mei 2023 dan selesai Minggu, 4 Juni 2023 secara gotong royong. Warga dua Rukun Tetangga (RT) setiap hari sejumlah 20 orang bergiliran menyelesaikan rabat jalan beton tersebut.
Diperoleh informasi total beaya Rp59 juta bersumber dari APBDes Pondom tahun 2023. Jalan tersebut penghubung antara Dusun Ngemplak, Desa Ngadirojo Kidul dengan dusun Pondok Wetan, Desa Pondok, Kecamatan Ngadirojo.
Baca juga: Suara Gelegar Di Festival Sound Bangkitkan Ekonomi Masyarakat Kecil
Beberapa warga menilai semangat gotong-royong warga dusun kurang maksimal dan ada rasa kecewa. Hal itu dipicu oleh tidak adanya rincian anggaran biaya atau rencana anggaran dan belanja (RAB) untuk pembangunan jalan tersebut. Kepala Dusun Pondok Wetan, Samidi mengatakan pernah meminta RAB ke pemerintahan desa tetapi tidak diberi.
Dia menyatakan dirinya ingin tahu anggaran karena proyek itu berada di wilayah kerjanya dan warga diajak gotong-royong. “Jadi wajar kalau warga juga pengin melihat rincian beayanya. Saya hari Jumat, 19 Mei 2023 ke Kantor Desa meminta RAB untuk rabat jalan beton ini. Ini permintaan warga. Bapak Kepala Desa mengarahkan saya umtuk menemui Pak Triyatno ketua tim pembangunan. Tapi ndak dikasih,” ujarnya.
Sementara itu, salah seorang warga bernama Mukino dilokasi gotong-royong mengungkapkan kekecewaannya. “Kenapa kog RAB aja gak dikasih, ada apa ini. RAB kan sebagai acuan pelaksanaan dilapangan,” katanya.
Menurutnya, keberadaan RAB penting dalam sebuah pekerjaan. “Dengan RAB tersebut, kita akan tahu jumlah kebutuhan material, jenis material, jumlah hari kerja yang direncanakan, jumlah tenaga yang dibutuhkan bahkan kualitas pekerjaan yang diinginkan,” imbuhnya.
Warga lainnya, Agus Kiyatmoko sependapat dengan yang disampaikan Mukino. “Saya sangat setuju dengan pendapat Pak Mukino. Apalagi, waktu sosialisasi hari Selasa, 9 Mei 2023 malam, Ketua tim pembangunan [Triyatno] mengatakan, pekerjaan ini harus terjaga kualitasnya. Jalan beton yang dihasilkan harus sesuai dengan mutu beton K 175.”
Dia mengaku ragu apakah kualitasnya sesuai. “Dengan perbandingan material, satu zak semen 40 kilogram berbanding dengan pasir dan kerikil, masing-masing tujuh ember cat ukuran 25 kg, apakah sudah sesuai dengan standart mutu beton K 175? Sayangnya, Bapak Ketua tim pembangunan Desa Pondok tidak hadir ditengah-tengah gotong-royong.”
Agus berharap, pemerintahan desa terbuka. Menurutnya, RAB bukanlah buku sakti, yang tidak boleh dlihat oleh sembarang orang. “Kami berharap pekerjaan rabat jalan ini dicek, khusus mengenai kualitas pekerjaan. Instansi atau pejabat yang berwenang untuk melakukan fungsi pengawasannya bahkan jika diperlukan mengaudit hasil pekerjaan,” tandasnya. (Suryono/*)
Komentar