HNY: Satu Pintu Daftar Mudik Gratis, Di Kemenhub

banner 468x60

Portalika.com [WONOGIRI] – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) berencana akan mengadakan kembali Angkutan Mudik Gratis 2024. Kuota penumpang mudik gratis moda darat atau bus akan ditambah pada tahun ini menjadi 30.088 penumpang, naik 21,84% dibandingkan kuota tahun 2023 lalu dengan realisasi penumpang tercatat 24.695 orang.

Tahun ini Kemenhub akan memberikan notifikasi kepada semua pendaftaran tiket mudik gratis bahwa bagi yang tidak menggunakan tiket mudik gratisnya akan dimasukkan ke daftar hitam atau blacklist untuk tidak akan diberi kesempatan untuk mendaftar program mudik gratis selanjutnya.

banner 300x250

Anggota Komisi V DPR RI, Hamid Noor Yasin, Rabu, 27 Maret 2024 mengapresiasi program mudik gratis Kemenhub dan berbagai instansi pemerintah, terutama dengan bus untuk mengurangi penggunaan sepeda motor untuk perjalanan mudik.

Baca juga: Serap Aspirasi, Hamid Minta Pemuda Memperkokoh Pengabdian Kepada Masyarakat

Menurutnya, tahun 2023 lalu, Kemenhub menyediakan 585 unit bus mudik gratis untuk 24.072 orang. Tak ketinggalan 82 BUMN yang memberangkatkan 67.223 peserta mudik gratis secara serempak pada 18 April 2023. Para pemudik diangkut oleh 1.081 bus yang membawa sebanyak 48 ribu penumpang.

Namun sayangnya, bus-bus mudik gratis itu sepi penumpang. Misalkan pada tahun 2022, ditemukan 40 bus mudik gratis Kemenhub yang kosong pada hari keberangkatan. Pada tahun 2023, ditemukan ada sekitar 1.500 orang yang mendaftar ke semua moda transportasi program mudik gratis.

Anggota FPKS DPR RI ini juga mencatat sepinya program mudik gratis Kemenhub ini disebabkan beberapa faktor, di antaranya.

Anggota FPKS DPR RI, Hamid Noor Yasin. (Portalika.com/Ist)

Pertama, banyaknya pemudik yang mendaftar di beberapa program mudik gratis dengan dalih kemudahan akses dan juga pendaftaran mudik dibuka berbarengan oleh berbagai instansi pemerintah.

Akhirnya, para pemilik kuota ganda itu yang menjadi penyebab habisnya kursi mudik gratis di sejumlah lini. Karena kehabisan kuota mudik gratis, penumpang yang lain terpaksa naik angkutan reguler yang tarifnya melonjak tiga kali lipat dari tarif normal.

Kedua, ujarnya, banyaknya pemudik yang terburu-buru mengamankan kuota mudik gratis, tapi belakangan membatalkan pesanan karena tergiur moda transportasi lain.

“Ketiga, sosialisasi yang minim. Survei Kemenhub sendiri menunjukkan bahwa masyarakat yang tahu soal mudik gratis hanya 48 persen,” tandasnya.

Politisi senior PKS ini memandang sistem validasi data dan identitas peserta mudik gratis yang selama ini dilakukan kurang efektif sehingga masih ada pemudik yang dobel mendaftar mudik gratis. Penggunaan nomor induk kependudukan (NIK) ternyata belum mumpuni menyaring pemilik kuota ganda.

Hamid mengusulkan agar pendaftaran bus mudik gratis ini satu pintu melalui Kemenhub, baru kemudian keberangkatannya didistribusikan ke berbagai lembaga seperti BUMN dan pemerintah daerah.

“Kami juga meminta Kemenhub harus mengantisipasi peserta yang berpotensi membatalkan secara sepihak tanpa pemberitahuan. Misalkan dengan sistem waiting list dan juga meminta konfirmasi ulang bagi peserta mudik tepat pada hari H-2 keberangkatan sehingga pada hari H-1 keberangkatan, jumlah kursi yang kosong dapat secara transparan diketahui agar dapat mengambil penumpang yang berada pada waiting list,” ujarnya.

Hamid juga berpendapat notifikasi daftar hitam atau blacklist bagi yang tidak menggunakan tiket mudik gratisnya tidak akan efektif bagi peserta mudik yang berpikiran pendek, tidak terlalu memperhitungkan risiko pembatalannya bagi keikutsertaannya tahun depan.

Selain itu, Hamid juga meminta agar pemerintah memperhatikan bus antarkota antarprovinsi (AKAP) yang sudah ada karena program mudik gratis telah menyedot calon penumpang mereka sehingga pemasukannya menjadi seret.

“Jangan sampai program ini malah mematikan usaha rakyat. Jika perlu, program bus mudik gratis ini bekerja sama dengan mereka saja,” tegas Hamid. (Triantotus)

Komentar