Ngeri, Kepala Dan Guru Madrasah Cabuli Belasan Siswinya. Ancam Beri Nilai Jelek. Dinas Berikan Pendampingan Dan Hukum

banner 468x60

Portalika.com [BATURETNO] – Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPKB P3A) Kabupaten Wonogiri akan memberikan pendampingan psikologis dan hukum bagi anak berhadapan hukum (ABH) menyusul dugaan tindak pencabulan yang dialami. Belasan siswi di salah satu madrasah di Kecamatan Baturetno diduga mengalami tindak pencabulan oleh oknum kepala dan seorang guru di tempatnya belajar.

“Sementara belum ada perubahan [jumlah korban]. Dinas akan melakulan pendampingan psikologis dan hukum,” ujar Kepala Dinas PPKB P3A Wonogiri, Mubarok, SKM, MM saat mengonfirmasi, Minggu, 28 Mei 2023.

banner 300x250

Kepada insan pers sebelumnya Mubarok menyatakan oknum kepala madrasah berinisial M dan oknum guru berinisial Y. Dia mengaku kasus dugaan pencabulan anak diketahui setelah pihaknya mendapatkan laporan dari orang tua murid. “Awalnya, dua korban melapor melalui kepala desa setempat dan selanjutnya laporan diteruskan ke camat dan Dinas PPKB P3A Wonogiri.”

Baca juga: Polres Sukoharjo Temukan Sejumlah Bukti Baru Kasus Mutilasi Warga Keprabon. Titik Terang Mulai Terlihat

Mantan Kabag Kesra Pemkab Wonogiri ini, menyatakan setelah dilakukan pendalaman bersama antara perangkat desa, pihak kecamatan dan petugas Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA), menemukan ada 12 korban pencabulan yang seluruhnya siswi madrasah.

“Kami mencari pendalaman informasi kw komite sekolah, orang tua siswa diperoleh data semua korban perempuan. Pelakunya laki-laki semua. Rata-rata usia korban sekitar tujuh tahun. Pihaknya kemudian melakukan pendampingan pemeriksaan visum dan pelaporan ke polisi. Pendampingan dilakukan agar tidak ada intervensi dari pihak lain,” tandasnya.

Dari pengakuan korban, ujar mantan Plt Kepala Dinkes Wonogiri ini, aksi pelaku dilakukan di ruang guru dan ruang kelas. Pelaku menggerayangi bagian-bagian tubuh korban namun belum sampai menyetubuhi korban.

Menurutnya, kejadian ini sudah terjadi setahun lalu dan menimbulkan luka trauma dan ketakutan pada diri korban. Mubarok meminta orangtua dan masyarakat peduli lingkungan dan mengawasi anak lebih jeli. (Triantotus)

Komentar