Portalika.com [SOLO] – Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta mengukuhkan lima guru besar baru. Pengukuhan berlangsung dalam Sidang Terbuka Senat Akademik UNS, Selasa, 7 Maret 2023.
Kelima guru besar tersebut Prof Dr Albertus Sentot Sudarwanto, SH, MHum, Prof Dr Agus Purwantoro, MSn, Prof Drs Bambang Harjito, MAppSc, PhD, Prof Dr Rahmanu Widayat, MSn, Prof Danar Praseptiangga, STP, MSc, PhD. Pengukuhan mereka berlangsung di Gedung Auditorium GPH Haryo Mataram UNS.
Kelima guru besar baru UNS dikukuhkan atas kontribusi di bidang ilmu yang beragam. Albertus Sentot Sudarwanto, merupakan guru besar bidang hukum Fakultas Hukum (FH). Kemudian Agus Purwantoro merupakan guru besar pada Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) dalam Bidang Ilmu Penciptaan Performance Art.
Bambang Harjito, merupakan guru besar pertama pada Fakultas Teknologi Informasi dan Sains Data (FATISDA) dan dikukuhkan menjadi Guru Besar dalam Bidang Ilmu Kriptografi dan Keamanan Informasi dan Rahmanu Widayat, menjadi guru besar FSRD dalam Bidang Ilmu Estetika serta Danar Praseptiangga, merupakan guru besar Fakultas Pertanian (FP) dan dikukuhkan menjadi Guru Besar dalam Bidang Ilmu Pangan.
Ketua Dewan Profesor (DP) UNS, Prof Drs Suranto, MSc, PhD melihat pengukuhan kelima guru besar baru UNS sebagai sesuatu yang spesial. Hal tersebut karena momentum ini menjelang Dies Natalis ke-47 UNS. Momen ini terasa luar biasa bagi Suranto yang selama ini melihat perjalanan kelima guru besar baru UNS ini.
“Saya bangga dan senang sekali dengan lima guru besar yang dikukuhkan. Tidak secara akademik saja tetapi mereka betul-betul ditempa dan dipersiapkan secara mental, akademik, dan psikologisnya,” ujarnya.
Senada Rektor UNS, Prof Dr Jamal Wiwoho, SH, MHum mengatakan pengukuhan ini sebagai kado manis. Hal ini semakin memantapkan optimisme baru UNS untuk mengejar target 10% jumlah guru besarnya.
Jumlah guru besar menjadi salah satu indikator penting untuk menilai kualitas suatu perguruan tinggi. Bertambahnya guru besar dan doktor yang dimiliki UNS akan sangat berdampak pada peningkatan kualitas dan kuantitas riset dan/atau publikasi. Hal ini karena keberhasilan seorang dosen mencapai derajat guru besar tidak terlepas dari peran kinerja riset dan publikasinya.
Jamal percaya dan yakin dengan kapasitas keilmuan yang dimiliki setiap Guru Besar UNS. Menurutnya, mereka akan mampu memiliki peran sosial yang besar di tengah masyarakat dan mampu bersanding dengan membangun jejaring internasional dan berkiprah di panggung global.
“Guru besar yang produktif berkarya melalui berbagai kajian dan riset yang berkualitas, diyakini mampu memberikan solusi strategis bagi penyelesaian problematika masyarakat, sekaligus dapat meningkatkan indeks UNS di tingkat internasional,” ujarnya.
Rektor berpesan agar para guru besar baru UNS produktif membimbing mahasiswa dan dosen juniornya. Sejawat guru besar UNS diminta untuk tidak berubah menjadi santai atau loyo setelah memperoleh jabatan guru besar, apalagi menjadikannya untuk batu loncatan kepentingan individu.
“Terdapat mandat pemerintah memberikan jabatan guru besar yang mengandung pesan agar kehadiran guru besar sebagai kaum intelektual adalah hadir untuk memberi solusi dan bukan justru menjadi bagian dari masalah,” tandasnya. (Trianto H Suryono)
Komentar