Portalika.com [SOLO] – Wakil Presiden (Wapres) terpilih 2024, Gibran Rakabuming Raka bersama calon Walikota dan Wakil Walikota Solo nomor urut 2, Respati Ardi-Astrid Widayani melakukan blusukan di wilayah Ngoresan RW 18-19, Jebres, Solo Sabtu sore, 12 Oktober 2024.
“Respati-Astrid Pasti Menang” itulah yel-yel beberapa kali terdengar saat menyambut kedatangan Gibran dan Respati-Astrid tersebut.
Puluhan warga yang berkerumun di depan Pos Serbaguna RT 03 RW 18, rela menunggu di pinggir jalan untuk bisa menyapa, bersalaman dan berfoto bareng Gibran Rakabuming Raka.
Baca juga: Ketum Golkar, Bahlil Semangati Respati-Astrid: Hipmi Bertarung Tak Pernah Kalah
Di antara warga yang hadir tersebut, tak hanya dari Kota Solo, tetapi ada pula pasangan suami-istri yang merupakan Relawan dari Gibran Fans dari Desa Tolok, Tegalgede, Karangnyar, Joko Wiyono-Sularti yang rela berkendaraan jauh-jauh hanya untuk bertemu Gibran.
“Saya dan isteri dari Relawan Gibran Fans Karanganyar datang ke sini, ingin bertemu dengan Mas Gibran, sekaligus ingin mengucapkan selamat atas terpilihnya menjadi Wakil Presiden,” kata Ketua Gibran Fans Karanganyar, Joko Wiyono yang tampak bahagia setelah bisa berfoto dengan Gibran Rakabuming Raka.
Sularti merasa bahagia karena cita-citanya untuk bertemu dengan Gibran sudah tercapai dan bisa berfoto bareng juga.
“Alhamdulillah, pun keturutan ketemu Mas Gibran, tadi saya sempat disapa, Bu, sama Mas Gibran. Ngono adem nyang ati, ora rugi panas-panas nyepeda motor dari Karanganyar sampai Solo,” ungkap Sularti yang tampak tersenyum bahagia setelah bisa bertemu dengan Gibran Rakabuming Raka.
Saat Gibran, Respati dan Astrid berjalan bareng sambil bersalaman dengan warga yang dijumpainya, pada sebuah persimpangan jalan kampung tersebut, ada penjual es tung-tung alias es krim jaman dulu (Jadul) dengan gerobak dan membawa alat gamelan yang dipukul saat jalan kemudian Respati menawarkan kepada warga yang mau.
“Sinten ingkang purun es tung-tung,” tanya Respati Ardi.
Warga pun langsung menjawab dengan kompak, “Mau….”
Kepada Amir, penjual penjual es tung-tung, Respati berpesan untuk dibagi rata. “Gak perlu banyak-banyak Pak yang penting bisa rata untuk semuanya,” pesan Respati Ardi.
Amir merasa senang karena es krimnya diborong Respati Ardi dan dibagikan kepada warga. “Alhamdulillah, ini segera bisa pulang, karena sudah habis diborong,” kata Amir sambil melayani warga yang antre mendapatkan es tung-tung.
Memasuki sebuah jalan kampung, menuju sebuah tenda pernikahan, Respati Ardi jadi teringat bahwa dirinya mendapatkan undangan di pernikahan Okta dan Nana.
“O, alah… ternyata ini saya dapat undangan jagongnya. Alhamdulilah nggih semoga menjadi keluarga yang sakinah mawadah warahmah,” doa Respati Ardi kepada kedua mempelai melalui orangtua Okta yang bernama Giyarti.
Dalam blusukan tersebut, Gibran bersama Respati dan Astrid menyempatkan menjenguk Zaki, 18, remaja yang mengalami gangguan kesehatan mental akibat kecanduan game online.
Selain mendapatkan informasi tentang kondisi Zaki dari Suyanti, sang ibunda yang kebetulan orangtua tunggal, Gibran juga menanyakan perihal pengobatannya, “Gratis ya terapinya, sebulan sekali, ini sudah ada perbaikan dari hasil terapinya,” tanya Gibran.
Mendengar hal tersebut, Respati bersama Gibran menawarkan antarjemput periksa untuk mendampingi pengobatan Zaki.
Dalam kesempatan tersebut Respati mengatakan pentingnya pelayanan Posyandu di setiap kampung dan akan menambahkan layanannya menjadi program Posyandu Plus.
“Ada anak umur 18 tahun, dulunya normal karena kecanduan game, yang terlalu over pada game sehingga ada gangguan kejiwaaan dan sudah ke psikiater di rumah sakit. Harapannya program Posyandu Plus ada penanganan sejak dini, ada konseling,” kata Respati.
Respati-Astrid akan mengoptimalkan program Posyandu Plus untuk segala usia yaitu berupa tambahan layanan konseling psikologi dan rohaniawan.
“Ya, kita akan optimalkan untuk Posyandu, tidak hanya orang Lansia, tapi untuk segala usia kami ada Posyandu plus. Itu fokus kami kepada psikologi dan kerohaniawanan ada konseling di setiap kampung,” lanjut Respati.
Menurut Respati, hal tersebut merupakan bentuk preventif terhadap mental health (kesehatan mental) anak-anak.
“Harapannya kami preventif menjaga itu, melalui program Posyandu Plus. Kami fokus terhadap mental health anak-anak kita. Posyandu untuk keseluruhan anak usia dini, golden age, remaja dan orang lansia,” jelas dia.
Kepada awak media, Respati Ardi didampingi Astrid Widayani menjelaskan akan menambahkan insentif kepada Posyandu yang saat ini hanya Rp4,5 per tahun. (Ariyanto/*)
Komentar