Dibikin Di Delanggu Roti Ropi Diekspor Ke Mancanegara

banner 468x60

Portalika.com [KLATEN] – Kecamatan Delanggu merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Klaten, Jateng. Kecamatan ini juga terkenal sebagai penghasil beras berkualitas premium.

Namun belum lama ini, Kecamatan Delanggu juga menjadi salah satu kecamatan di Klaten yang dikenal di mancanegara. Setidaknya dikenal di sejumlah negara di Timur Tengah.

banner 300x250

Karena salah satu pengusaha roti di Delanggu berhasil mengeskpor roti merek Ropi kependekan dari Roti dan Kopi ke beberapa negara di Timur Tengah.

Baca juga: Mahasiswa KKN PPM Unisri Ajari Ibu-Ibu PKK Membuat Roti Bolu Dari Tepung Mocaf Untuk Kurangi Impor Tepung

“Roti produksi kami sudah kami jual ke beberapa kota di Indonesia. Selain itu kami juga membuka outlet di Timur Tengah bekerja sama dengan seorang pengusaha dari Uni Emirat Arab [UEA], yang kepingin membuka toko roti di negara itu. Di UEA kini sudah ada tiga outlet Roti Ropi dan tahun ini rencananya membuka outlet satu lagi di Dubai kemudian Mesir dan Palestina,” ujar Direktur Utama PT Juara Roti Indonesia, Ahmad Reza ketika ditemui di pabriknya kawasan jalan lingkar Desa Krecek, Kecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten, Jateng, Jumat, 26 Juli 2024.

Dia yang mulai membuat roti dari usaha rumahan hingga memiliki pabrik di Delanggu dan Bekasi serta waralaba dengan sejumlah mitra franchisenya ini menjelaskan, ekspor roti ke luar negeri seperti negara-negara Dubai, Mesir, UEA itu peluangnya masih bagus.

Karena jika di Indonesia roti hanya sebagai camilan, di luar negeri roti sering kali menjadi makanan pokok. Oleh sebab itu Roti Ropi yang dikirim ke luar negeri berbeda dengan yang dikonsumsi di Indonesia.

“Untuk ekspor, rotinya ada salted butter sementara di dalam negeri menggunakan butter biasa,” papar dia.

Menyinggung proses pengiriman Roti Ropi ke mitra franchise yang menyebar hampir di seluruh Indonesia, Reza mengirimkan adonan mentah yang dibekukan dengan layanan cold storage. Jika ingin mengolah adonan beku tersebut menjadi makanan siap saji tinggal dikembangkan dan dioven.

Di bagain lain Reza mengungkapkan proses lahirnya Ropi bermula ketika dia tinggal di Bekasi, Jabar bekerja sebagai AE account eksekutif di sebuah media. Waktu itu tahun 2016, istrinya kepingin bekerja tetapi bisa sekaligus mengurus rumah.

Direktur Utama PT Juara Roti Indonesia, Ahmad Reza menjawab pertanyaan awak media ketika ditemui di pabriknya kawasan jalan lingkar Desa Krecek, Kecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten, Jateng, Jumat, 26 Juli 2024. (Portalika.com/Iskandar)

Akhirnya pilihannya jatuh pada bisnis roti, sehingga dibuatlan outlet roti yang rotinya dibuat di rumah. Saat memulai usaha dia menggelontorkan modal Rp100 juta.

“Dari modal Rp100 juta rinciannya, untuk sewa tempat Rp30 juta, untuk peralatan butuh beaya Rp30 juta dan selebihnya untuk pengadaan bahan baku dan dana cadangan. Proses produksi dibuat secara rumahan, kemudian adonan dipasok ke outlet Roti Ropi,” kata dia.

Melihat kompetitor yang mayoritas menjual produk di mal dengan beaya sewa relatif tinggi, dia optimistis rotinya mampu bersaing. Kalkulasinya ternyata tepat, Roti Ropi atau roti dan kopi yang dijual Rp5.000 per bungkus ternyata laris manis dan banyak digemari konsumen. Karena rotinya dianggap diterima pasar, Reza memberanikan diri membuka cabang dan franchise.

Memilih Pagar Mangkuk
Pada awalnya, ujar dia, hanya satu outlet namun terus bertambah sampai 62 outlet dengan jumlah karyawan sekitar 60 orang. Selain itu permintaan franchise juga bertambah banyak. Akhirnya produksinya juga pindah dari rumah ke pabrik di Pulo Gadung.

Baru pascapandemi Covid, Reza memindahkan pabrik ke Delanggu Klaten. Keputusan ini diambil sebab kawasan Delanggu yang letaknya dianggap tengah-tengah dari pasar produknya dipilih.

“Klaten ini kan dekat dengan jalan tol yang menghubungkan kota-kota besar dan bandara. Ini memudahkan jalur distribusi pengiriman adonan roti bahan baku Ropi ke mitra franchise,” ungkap dia.

Akhirnya dalam waktu yang tidak begitu lama, perusahaannya mempunyai 80 outlet dengan sekitar 120 karyawan. Outlet itu tidak hanya di Pulau Jawa tapi juga di luar Pulau Jawa dan di Timur Tengah.

“Pembukaan outlet di Timur Tengah itu bekerja sama dengan seorang pengusaha dari Uni Emirat Arab, yang kepingin membuka toko roti di negara itu. Di UEA kini sudah ada tiga outlet Roti Ropi dan tahun ini rencananya membuka outlet satu lagi di Dubai, kemudian Mesir dan Palestina,” tegas Reza.

Dalam menjalankan bisnisnya dia mengaku menerapkan falsafah Jawa, nasihat orangtuanya. Agar usahaya lancar dan demi keamanan pabriknya yang agak jauh dari permukiman penduduk dia memilih menerapkan pagar mangkuk daripada pagar tembok.

Prinsip ini adalah merupakan sebuah metafora dalam masyarakat Jawa yang bermakna perilaku saling berbagi, peduli dan menjaga di antara orang-orang yang hidup bersama dalam suatu lingkungan.

“Selain nasihat dari orang tua untuk menerapkan pagar mangkuk di kehidupan nyata masyarakat, saling berbagi atau pagar mangkuk sangat baik dalam kehidupan harmoni masyarakat di sekitar pabrik kami,” ungkap Reza. (Iskandar)

Komentar