Portalika.com [SOLO] – General Manager (GM) Hotel Asia Solo, Dr Purwanto Yudhonagoro, SE, MPar, CHA mengklaim dirinya sudah empat kali mendukung Prabowo Subianto dalam berjuang di politik hingga sekarang menjadi Presiden Indonesia. Meski diakui semuanya dilakukannya sampai berdarah-darah dia mengaku tetap ikhlas menjalaninya.
“Saya empat kali berturut-turut selalu ikut dalam perjuangan Pak Prabowo. Pak Prabowo menang sudah alhamdulillah, saya berdarah-darah mau dilihat atau tidak saya ikhlas. Mau direken [diperhitungkan] atau tidak yang penting kami berjuang, kenapa karena Gusti Allah ora sare [tidak tidur]. Pasti orang berbuat apapun ada balasannya,” ujar Purwanto ketika ditemui di ruang kerjanya di Hotel Asia Solo, Jateng, Rabu 6 November 2024.
Menurut dia kalau perbuatan yang dilakukan baik, balasannya juga akan baik. Sebaliknya kalau perbuatan yang dilakukan buruk balasannya juga akan jelek.
Baca juga: Hotel Asia Masuk 10 Besar Terbaik Di Solo Karena Treatmen Khusus. Apa itu…?
Karena itu dia lebih suka hidup mengalir sesuai realita sambil berjuang terus. Namun sekarang Prabowo menang dalam Pilpres, maka apa yang menjadi titah Prabowo dia siap melaksanakan.
“Saya jadi orang komit, kalau iya ya iya, kalau tidak ya tidak. Saya tidak mau ngomong di depan dan di belakang beda. Itu bukan tipe saya,” ungkap laki-laki yang mempunyai motto urip iku urup dan hamemayu hayuning bawana ini.
Ditanya pendapat adanya orang yang mendadak duduk di atas ikut mengenyam keberhasilan kemenangan, walau sebenarnya orang tersebut tidak berjuang dan tidak modal, Purwanto tak mempermasalahkannya.
Namun dia berprinsip kalau jadi orang usahakan menjadi seperti matahari sehingga harus bersinar bagi orang lain, mau dilihat atau tidak tetap bersinar saja.
“Sekali lagi Gusti Allah tidak sare, sekarang ini Pak Prabowo menang saya jadi ketua RT, ketua RW saja tidak. Diangkat jadi camat juga tidak, jadi pejabat juga tidak. Bagi saya yang namanya rezeki itu bukan hanya jabatan. Saya banyak kawan seperti ini adalah rezeki, saya di setiap jengkal tanah di Semarang di Solo, Jogja banyak kawan,” ujarnya.
“Bagi saya itu sesuatu yang harus disyukuri. Bukan harus saya mendapat jabatan. Tapi saya yakin ketika kita ikhlas berbuat nanti pasti ada gantinya. Itu ajaran orang tua saya,” papar dia yang menjadi Ketua Dewan Pakar Nasional, Relawan Gema Prabowo Nasional (RGPN) tersebut.
Karena itu dia ikhlas ketika ada orang yang tidak berjuang mendapat keberuntungan. Hal itu dinilai manusiawi dan dia tak akan mempermasalahkannya.
Purwanto yakin masih bisa mendapat rezeki dari hal lain tanpa merugikan orang lain. Dan rezeki yang diberikan dan dimakan keluarga dari keringat sendiri itu semuanya halal.
Bagi dia dianugerahi kesehatan, kesempatan bekerja di beberapa tempat sudah alhamdulillah. Bahkan meski dia tidak terakses di pemerintahan, tetap banyak tawaran pekerjaan.
“Maaf meski dari take home pay tidak seberapa tapi harus saya syukuri. Karena dipercaya orang itu susah hlo. Maka dari itu saya tidak jelas dengan kawan-kawan yang tadi dikatakan sudah menclok di sana meski dulu tidak berjuang,” tegas dia yang juga menjadi dosen luar biasa di UNS ini.
Dukung Luthfi Dan Respati
Berlanjut ke dukungan Luthfi dan Respati, Purwanto mengatakan dirinya tipe orang setia. “Kalau sudah iya, ya iya. Saya komit dan tidak mau menjadi orang yang tidak komit. Pokoknya apa yang dititahkan Pak Prabowo yang kami laksanakan,” papar dia.
Dia mengaku mantap mendukung Luthfi untuk maju di Pilkada Jateng karena mantan Kapolda Jateng ini dinilai mengerti Jateng karena sudah lama menjabat di Jateng. Sehingga karakteristik atau resep apa yang harus diberikan untuk masyarakat Jateng akan lebih sehat dalam arti luas.
Menurut dia dukungan ke Luthfi telah dilakukannya ketika Luthfi masih menjadi Kapolda Jateng. Purwanto yang mengklaim sudah lama tahu sepak terjang Luthfi ingin Luthfi jadi gubernur di Jateng, karena itu ketika Luthfi memasang gambar di berbagai tempat intuisinya sudah meyakini Luthfi bakal nyalon.
Menyinggung dukungan ke calon walikota Solo, Respati yang dilakukan tanpa pamrih karena tak lepas dari titah dari Prabowo. Selain itu dia juga mengetahui, calon ini dinilai visioner di bidang yang selama ini dijalani Purwanto.
“Saya orang tourism industry, saya orang pariwisata, dan Mas Respati orang yang visioner ke depan. Beliau tahu apa yang harus dilakukan ketika nanti dia menjabat. Bagaimana memanjukan Solo dia tahu,” tegas dia.
Pantang Berdiri Di Dua Kaki
Ditanya soal pandangan seorang pelaku bisnis atau pengusaha umumnya berdiri di dua kaki dalam menghadapi sesuatu yang krusial, Purwanto yang pada Pilpres dan Pilkada telah terang-terangan mendukung satu kubu tak khawatir eksistensinya di dunia bisnis akan terancam.
“Orang lain mungkin akan timbul kekhawatiran, kalau saya enggak. Pasrahkan saja ke Gusti Allah. Karena hati nurani saya mengatakan ini [sosok yang didukung] pas. Kita nggak boleh berdiri di dua kaki, karena seorang pemimpin ketika sudah jadi maka akan menghilangkan sekat-sekat itu,” jelasnya.
“Prinsip dan integritas bagi saya segala-galanya. Jadi tidak boleh berdiri di dua kaki tersebut. Kalau bisa jadi orang itu jangan sampai menyakiti orang lain. Urip iku kudu urup. Urup bukan berarti memberikan materi kepada orang lain, memberikan pelita berupa materi bukan itu. Ketika kita ketemu orang bisa guyon itu sudah urup juga,” kata dia. (Iskandar)
Komentar