Portalika.com [SOLO] – Peserta seminar nasional Slamet Riyadi Conference on Public Administration (Sripa) di Auditorium Universitas Slamet Riyadi Surakarta (Unisri), Kamis 30 Mei 2024 membeludak. Hal ini tak lepas dari diundangnya sejumlah narasumber nasional sebagai pembicara acara tersebut.
“Sasaran yang kita capai salah satunya peserta yang kemarin kita patok 150 orang, ternyata yang mendaftar lebih dari 300 orang. Tentu ini kita apresiasi,” ujar Ketua Departemen Keilmuan dan Penalaran Sripa, Febri Yudistira menjawab pertanyaan media di sela-sela acara.
Menurut dia, Sripa sudah berjalan sekitar lima tahun ini, dari sekian pelaksanaan Sripa kali ini dianggap yang paling megah. Karena pihaknya mengundang tokoh-tokoh publik seperti anggota Komisi 3 DPR RI, Eva Yuliana, MSi, anggota DPD RI, Casytha Arriwi Kathmandu, SE, MFin, Rektor Universitas Surkarta (Unsa) Astrid Widiyani, SE, SS, MBA, Guru Besar Fisipol Unisri, Prof. Dr. Dra Winarti, MSi dan sebagainya.
Baca juga: Tim PKM Prodi PBI Unisri Sosialisasikan Multiple Intelligence Dan Media Digital Di Sangkrah
Selain itu pihaknya juga menjalin komunikasi dengan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Solo Raya. Terkait hal tersebut pihaknya juga memberi tempat sekitar 20 tenant yang mengisi acara ini untuk berdagang di halaman Auditorium setempat.
Acara ini diprakarsai langsung mahasiswa, program studi Himpunan Ilmu Administrasi Negara. “Kegiatannya di bulan Februari-Maret ada lomba karya ilmiah yang diikuti para peserta nasional seperti peserta dari Surabaya, luar Jawa dan sebagainya,” papar dia.
Pada puncaknya, kata Febri, saat Grand Opening Bazar yang dipersembahkan UMKM, dan UMKM itu sendiri berasal dari berbagai organisasi seperti Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) dan sebagainya.
Sedangkan tema kegiatan ini adalah Grand Design kebijakan ke depan menuju Indonesia Emas pasca-Pemilu. Karena dia melihat dinamika Pemilu sangat praktis. Sehingga dia selaku mahasiswa Ilmu Sosial dan Politik tetap tak lepas dari keilmuan politik sangat konsern dengan hal itu.
Dia menjelaskan tahun 2045 nanti Bangsa Indonesia akan menghadapi Indonesia Emas untuk itu perlu kiat-kiat dan persiapan matang yang harus dilakukan selaku penerus bangsa.
Puncak Karier Profesional Mahasiswa
Sementara itu Wakil Rektor III Unisri, Dr Joko Pramono pada acara yang digelar oleh Himpunan Prodi Ilmu Administrasi Negera Fisip Unisri ini sengaja menghadirkan tokoh-tokoh politik nasional. Karena merekalah sebetulnya yang akan menjadi penentu kebijakan-kebijakan selanjutnya.
“Barangkali ini harus dipahami oleh para mahasiswa saat ini yang mereka nanti pada usia Indonesia Emas tahun 2045 itu para mahasiswa sekarang ini akan sampai pada puncak karier profesionalnya. Sehingga mereka harus tahu perkembangan-perkembangan dan kebijakan-kebijakan yang ada di Indonesia sehingga betul-betul mereka sudah punya visi pada tahun 2045 harus bagaimana, harus seperti apa?” kata dia.
Menurut dia hal ini menjadi sebuah tantangan yang cukup berat karena memang visi bangsa Indonesia tahun 2045 Indonesia sudah jadi negara maju. Artinya dipercaturan negara global ini Indonesia harus mempunyai posisi yang kuat sebagai negara maju.
Dia menilai penyelenggaraan Sripa merupakan trobosan untuk merekrut mahasiswa baru karena pihaknya sebetulnya mengundang berbagai kalangan. Jadi selain tokoh-tokoh politik nasional pihaknya juga menghadirkan tokoh-tokoh muda agar menarik bagi calon mahasiswa baru.
“Memang kami harus mempunyai strategi dari berbagai arah untuk merekrut mahasiswa baru tahun 2024 ini,” ujar Joko.
Di bagian lain Rektor Unsa, Astrid Widayani menyambut positif kegiatan Sripa ini. Dia menyoroti bagaimana generasi muda bisa mengantisipasi bonus demografi.
Karena untuk mencapai Indonesia Emas 2045 Indonesia harus mampu mengatasi tantangan bonus demografi termasuk tingkat pengangguran terbuka dan kemiskinan.
“Acara ini sebagai langkah positif bagi generasi mudda untuk mempersiapkan diri sehingga tidak terjebak dalam bonus demografi dan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih baik,” ujar dia. (Iskandar)
Komentar