Ini Dia Rangkaian Perayaan Hari Raya Idul Fitri 1444 H di Lingkungan Ngebeng, Kelurahan Wuryantoro

banner 468x60

Warga Lingkungan Ngebeng, Kelurahan Wuryantoro, Kecamatan Wuryantoro mendatangi Balai Lingkungan yang terletak di Lingkungan Ngebeng RT 1 RW 8 Minggu, 23 April 2023 malam.

Dengan wajah ceria penuh kebahagiaan warga yang terdiri dari pria, wanita dan anak-anak menyaksikan acara Wayang Kulit Semalam Suntuk dengan Ki Dalang Sukatno, mengambil lakon Suryo Ndadari.

banner 300x250

Acara tersebut merupakan rangkaian Halal Bihalal Paguyuban Keluarga Besar Ngebeng (PKBN) di perantauan, sehari sebelumnya telah dilaksanakan Halal Bihalal dan ziarah ke makam leluhur di pemakaman Cungkup Siraman.

Hadir dalam acara tersebut Ketua PKBN Tekad Sukatno, Wakil Bupati Wonogiri Setyo Sukarno, Anggota DPRD Kabupaten Wonogiri Yokanan Supriyanto, Camat Wuryantoro Sumarjono, Lurah Wuryantoro Sucipto, tokoh masyarakat Wuryantoro Bimo Broto Saputro, Ketua Paguyuban Keluarga Wuryantoro Wonogiri (PAKAWURI) Sudarno dan tamu undangan lainnya.

Ketua panitia, Sagino mengatakan acara wayang kulit tersebut untuk menghibur warga masyarakat Ngebeng dan sekitarnya.

“Sebelumnya sudah dilaksanakan halal bihalal, yang kedua para warga bekerja bakti membangun jalan menuju makam cungkup, karena jalannya terjal dan menanjak akhirnya diratakan. Panjang jalan tersebut sekitar 800 meter,” katanya.

Dengan pembangunan jalan menuju pemakaman diharapkan tempat tersebut bisa dijangkau menggunakan mobil.

Masyarakat membangun jalan tersebut menggunakan dana swadaya masyarakat, terutama dari masyarakat perantauan.

Sagino menuturkan jumlah warga Lingkungan Ngebeng yang merantau sekitar 400 orang.

Dalang Sukatno menuturkan mengambil cerita Begawan Suryo Ndadari.

Lakon tersebut dipilih karena warga Lingkungan Ngebeng bisa guyub rukun seperti Pandawa dan Kurawa yang malam ini akan berkumpul di tempat Kurawa.

“Begawan Suryo Ndadari ceritanya merukunkan Pandawa dan Kurawa,” ucapnya.

Sukatno menjelaskan pertunjukan tersebut dimulai pukul 22.00 WIB sampai menjelang subuh.

Wasito, Ketua RW 8 Lingkungan Ngebeng menjelaskan acara wayangan tersebut bisa terselenggara berkat prakarsa dari rekan-rekan PKBN dari perantauan yang dipimpin dan dimotori oleh Tekad Sukatno serta seluruh jajaran dan pengurus.

Tekad Sukatno, Ketua PKBN menjelaskan acara tersebut merupakan tasyakuran dalam rangka halal bihalal Idul Fitri 1444 H
dan juga mensyukuri kebersamaan
dalam rangka Idul Fitri 1444 H.

Sebagai Ketua PKBN, dia menceritakan sejarah paguyuban tersebut.

“Menurut informasi dari senior pada zaman dahulu paguyuban keluarga Ngebeng bernama IPKNS yakni Ikatan Paguyuban Keluarga Ngebeng dan sekitarnya lahir pada tahun 1975, seiring dengan perkembangan waktu pada tahun 1993, IPKNS berganti nama menjadi Paguyuban Keluarga Besar Ngebeng dan sekitarnya,” terangnya.

Acara wayangan tersebut menurutnya adalah salah satu wujud mengulangi teladan dari para senior.

“PKBN telah mengadakan acara seperti ini sudah berkali-kali,” ujarnya.

Kehadiran wakil bupati membuat semua masyarakat Ngebeng merasa bangga. Menurut Tekad, ini adalah kedatangan Setyo Sukarno yang kedua di wilayah Ngebeng.

“Kegiatan malam ini dapat terselenggara berkat dukungan masyarakat yang ada di perantauan maupun yang ada di kampung halaman, acara malam ini dapat berjalan dengan baik berkat dukungan semua pihak, dukungan pemerintah setempat baik lurah, camat, kapolsek, kapolres apalagi sekarang ada pak wakil bupati,” bebernya.

Ngebeng memberikan banyak kenangan bagi sosok Tekad Sukatno, untuk itu dia bertekad memberikan kontribusi bagi tanah kelahirannya tersebut.

“Suatu saat jika saya memiliki kemampuan untuk berbuat baik bagi masyarakat Ngebeng apapun bentuknya apakah itu pemikiran, waktu, tenaga dan harta, saya akan semampu yang saya bisa akan memberikan yang terbaik untuk masyarakat Ngebeng,” jelasnya.

Camat Wuryantoro, Sumarjono mengatakan acara tersebut merupakan wujud kecintaan masyarakat Ngebeng di perantauan terhadap tanah kelahirannya.

“Malam ini digelar acara dari saudara-saudara perantauan Ngebeng untuk mengadakan tasyakuran sekaligus halal bihalal dalam suasana Idul Fitri, warga Ngebeng yang merantau dengan kesuksesan dan keberhasilannya tidak lupa dengan kampung halamannya terbukti malam ini memberikan hiburan untuk kita semua berupa pertunjukan wayang kulit,” jelasnya.

Camat menambahkan wayang kulit merupakan suatu budaya yang sangat tinggi nilainya.

“Harapannya tidak akan terlupakan oleh generasi-generasi penerus kita, sehingga budaya ini dapat terus terjaga dan lestari. Terima kasih bagi saudara-saudara perantauan yang dipimpin oleh Pak Tekad Sukatno,” ulasnya.

“Kami masyarakat Kecamatan Wuryantoro selalu mendukung apa yang menjadi program bapak bupati dan wakil bupati untuk Go Nyawiji Sesarengan Mbangun Wonogiri,” tegasnya.

Sementara Wakil Bupati Wonogiri, Setyo Sukarno mengatakan sebagai Wakil Pemerintah Kabupaten Wonogiri tentu pihaknya mengapresiasi setinggi-tingginya terhadap masyarakat Ngebeng, karena menggelar acara tasyakuran dengan mengadakan pagelaran wayang kulit semalam suntuk

“Sebagai perwakilan keluarga besar Pemerintah Kabupaten Wonogiri di bulan Syawal 1444 Hijriah kami mengucapkan minal aidin wal faizin, mohon maaf lahir dan batin,” terangnya.

Rangkaian acara bulan Syawal di Lingkungan Ngebeng, lanjut wakil bupati menandakan bahwa masyarakat Ngebeng masih ingat dan peduli dengan tanah kelahirannya.

“Ini menunjukkan kebersamaan masyarakat Ngebeng masih sangat kental dan perlu kita pupuk bersama agar ikatan batin dan emosional tetap menyatu sebagai warga Kabupaten Wonogiri,” tandasnya. (Yulianto)

Komentar