Portalika.com [SOLO] – Persaingan Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVII Solo 2024 memasuki hari kedua mulai memanas pada Selasa 8 Oktober 2024. Kontingen dari dua provinsi, yakni Jateng (Jateng) dan Jawa Timur (Jatim) yang bertengger di klasemen atas, saling kejar merebut medali demi medali untuk menyegel gelar juara umum.
Informasi yang dihimpun di media center Hotel Royal Surakarta Heritage, Gladag, Solo, Jateng hingga Selasa pukul 19.00 WIB menyebutkan, kontingen Jateng dan Jabar bersaing sengit dalam perolehan medali. Jateng di urutan teratas dengan koleksi 47 medali emas, 38 perak, dan 33 perunggu.
Sementara Jabar menempel ketat dengan mengumpulkan 39 medali emas, 39 perak, dan 39 perunggu. Adapun posisi ketiga diduduki Riau dengan torehan 13 emas, 9 perak, dan 19 perunggu. Persaingan diprediksi berjalan ketat hingga berakhirnya Peparnas XVII di Solo pada Minggu 13 Oktober 2024.
Baca juga: Menpora Dito: Venue Peparnas XVII Di Solo Sekelas Paralimpiade
Ketatnya perebutan medali Jateng dan Jabar terlihat di sejumlah cabor. Di antaranya pada cabang para atletik salah satu atlet tuan rumah Jateng, Mei Dista Afdarista, bertekad mendulang medali sebanyak mungkin di Peparnas XVII.
Di ajang multicabang olahraga ini, dia turun di sejumlah nomor, yakni lari 200 meter, lari 400 meter, estafet universal dan lompat jauh T13.
“Ingin sekali membawa Jateng menjadi juara umum. Insya Allah bisa,” ujar wanita yang turun di cabang olahraga (cabor) para atletik ini saat ditemui di Stadion Sriwedari Solo, Selasa 8 Oktober 2024.
Mei sukses menyabet medali emas saat turun di kelas putri lompat jauh T13. Atlet asal Cepu, Blora ini tampil ciamik dengan lompatan paling jauh 4,89 meter. Dia menyingkirkan atlet asal Bali, Ni Wayan Ayu Alvina Febriani Bhujangga, dan wakil Nusa Tenggara Timur, Marsella VB Fallo.
Atlet berusia 21 tahun ini mengaku senang dengan capaiannya. Apalagi ini adalah medali emas pertamanya di Peparnas XVII. Tak lupa dia mengucapkan terima kasih kepada orang-orang yang telah mendukungnya.
“Ada training camp [TC], kebetulan di Solo. Latihannya juga sering di Sriwedari. Ada keuntungan sendiri juga, karena sudah hafal medannya,” ungkap dia.
Tak mau kalah dengan Jateng, atlet Jabar juga terus mendulang medali. Atlet para atletik Muhammad Ridho Allfares Putra meraih medali emas dari nomor lari putra 100 meter T38.
Pemuda berusia 19 tahun ini menjadi yang tercepat dengan catatan waktu 12,22 detik. Di Peparnas XVII ini Ridho juga unjuk gigi di nomor 200 meter, 400 meter dan estafet.
“Untuk perjuangan saya Alhamdulillah bisa diraih. Mimpi saya dan cita-cita saya itu untuk menjadi sang juara,” tutur dia seusai menerima medali.
Ridho mengalahkan atlet asal Banten, Rifor Marangga (12,47 detik), wakil Papua Slamet Riansya (13,02 detik), dan atlet dari Bali, I Nyoman Mahendra Yasa (13,30 detik).
Para Bulutangkis
Pundi-pundi medali milik kontingen Jabar berpeluang bertambah. Mereka mencatat start positif di para bulutangkis dengan langsung menggondol gelar juara di perebutan medali pertama, yakni di kelas nasional beregu putra.
Sebagai informasi, Jabar merupakan juara bertahan di ajang para badminton Peparnas. Di Peparnas XVI Papua, Dheva Anrimusthi dkk memborong 18 medali emas, 5 perak, dan 6 perunggu. Di Peparnas edisi kali ini, para badminton diharapkan kembali menjadi lumbung emas bagi Jabar.
Emas perdana Jabar dari para bulutangkis hadir dari kelas nasional beregu putra. Di kelas tersebut, Adi Priatna dkk berhasil mengalahkan Kalimantan Selatan di final dengan skor 2-1 di Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Senin 7 Oktober 2024 sore.
Gelar juara dari kelas nasional beregu bisa dibilang menjadi kejutan bagi kontingen Jabar. Di Peparnas Papua, mereka hanya mampu mengamankan perunggu dari kelas tersebut.
“Kelas ini sebetulnya tidak masuk proyeksi emas kami. Alhamdulillah malah dapat hasil maksimal,” ujar Kepala Pelatih Tim Para Badminton Jabar, Ade Agus Setiawan.
Disinggung rival terberat di kejuaraan kali ini, Ade Agus menyebut tuan rumah Jateng. Saat di Peparnas Papua, Jateng merupakan runner up di cabang para badminton dengan koleksi tiga emas, sembilan perak dan empat perunggu.
Dibuka Presiden, Disemarakkan God Bless
Pada bagian lain pembukaan pesta olahraga bagi penyandang disabilitas ini dibuka Presiden Republik Indonesia, Joko “Jokowi” Widodo di Stadion Manahan, Solo, Jateng pada Minggu 6 Oktober 2024 pukul 19.00 WIB.
Presiden mengapresiasi capaian prestasi yang ditorehkan para atlet paralimpiade dalam berbagai ajang olahraga. “Kita semua patut berbangga karena para atlet penyandang disabilitas Indonesia daya juangnya luar biasa, prestasinya juga sangat membanggakan. Di ajang Asean Para Games misalnya, Indonesia meraih juara umum tiga kali berturut-turut, yaitu Asean Para Games 2017, 2022, dan 2023,” ujar Presiden.
Turut hadir mendampingi Presiden antara lain, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy; Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo; Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno; Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto; dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Selain itu, hadir juga Ketua National Paralympic Committee (NPC) Indonesia, Senny Marbun; Sekretaris Jenderal of Asean Para Sports Federation, Wandee Tosuwan, Ketua Umum PB Peparnas DB Susanto; Pj Gubernur Provinsi Jateng, Nana Sudjana dan Wali Kota Solo, Teguh Prakosa.
Terkait itu Jokowi mengajak seluruh pihak turut menyukseskan penyelenggaraan Peparnas ini. Menurutnya, paralimpade bukan hanya sebagai ajang melahirkan atlet-atlet potensial, melainkan sebagai wujud kesetaraan bagi seluruh atlet penyandang disabilitas.
“Mari kita sukseskan Pekan Paralimpiade Nasional ini yang tidak hanya sebagai ajang untuk melahirkan atlet-atlet potensial dan para pencetak rekor-rekor baru, tapi juga sebagai panggung kesetaraan bagi para seluruh atlet penyandang disabilitas untuk menampilkan kemampuan terbaiknya,” ungkapnya.
Sementara itu pembukaan Peparnas di Stadion Manahan Solo, dimeriahkan dengan berbagai hiburan di antaranya seni tari, band dan sebagainya. Para atlet, pejabat dan masyarakat yang menonton hiburan tampak menikmati sajian hiburan.
Ini terlihat jelas saat grup band lendaris Tanah Air God Bless tampil menyambung penampilan beberapa hiburan lainnya yang tampil lebih dulu. Ribuan penonton yang memenuhi Stadion Manahan, para atlet dan sejumlah pejabat yang hadir tanpa dikomado ikut menyanyikan Rumah Kita yang dinyanyikan vokalis Achmad “Iyek” Albar.
Bahkan Jokowi yang hadir bersama istri, Iriana juga larut menyanyikan lagu yang dibawakan Iyek. Demikian juga para atlet yang mengikuti devile kontingen di lapangan juga ikut menyanyikan lagu tersebut.
Ketangguhan aksi panggung rocker gaek Tanah Air ini memang tak diragukan hingga memicu para penonton seakan terhipnotis ikut menyanyikan dua lagu yang dinyanyikan yaitu Rumah Kita dan Semut Hitam.
Pertunjukan menjadi kian apik dengan dukungan sound system yang menggelegar dan ditingkahi kilatan cahaya lampu serta pesta kembang api yang menghiasi angkasa Stadion Manahan Solo. (Iskandar)
Komentar