Lewat Kahiyang Ayu, Kebangkitan Kembali Lagu Anak-anak Indonesia Dimulai

banner 468x60

Portalika.com [SURAKARTA] – Lagu anak-anak pernah mengalami kejayaan di tanah air, tahun 1980 sampai akhir tahun 1990-an banyak dijumpai penyanyi anak-anak seperti Ria Enes dan Boneka Suzan, Melissa dan Joshua.

Kehadiran mereka memberi warna bagi dunia anak-anak di masanya, sehingga memberikan kenangan yang sulit untuk dilupakan. Namun seiring perkembangan zaman dan teknologi, kiprah para penyanyi anak-anak seolah hilang, masa anak-anak dihiasi dengan lagu-lagu cinta orang dewasa. Sebuah fenomena yang dinilai kurang pas oleh para pemerhati dunia anak-anak.

banner 300x250

Pada awal tahun 2025, kiprah penyanyi anak-anak mulai terdengar kembali. Adalah penyanyi cilik dari Kota Tulungagung bernama Kahiyang Ayu yang merilis sejumlah single lagu anak-anak, salah satunya yang berjudul Taat Lalu Lintas. Lagu tersebut merupakan karya Andi Zate, musisi senior asal Kota Solo, Jawa Tengah.

Lewat suara merdu khas anak-anak, gadis kecil berusia 7 tahun yang kini duduk di kelas 1 SDN 4 Kampung Dalem Tulungagung tersebut menyampaikan sebuah pesan untuk tertib berlalu lintas. Masyarakat diajak menaati setiap peraturan lalu lintas mulai dari menyeberang harus melalui Zebra Cross.

Andi Zate, penulis lagu tersebut ketika dihubungi pada Rabu, 15 Januari 2025 mengatakan rilisnya lagu Taat Lalu Lintas merupakan kebangkitan kembali lagu anak-anak di era Generasi Z saat ini.

Andi menegaskan sosok Kahiyang Ayu adalah pelopor kebangkitan tersebut.

“Saya menulis sepuluh lagu bagi Kahiyang Ayu,” tegasnya.

Lagu-lagu tersebut diantaranya Taat Lalu lintas, Nonton Wayang, Terimakasih Ibu, Ayo Sinau dan Indahnya Alam.

“Tema lagunya semua tentang dunia anak yang ceria juga tentang attitude,” jelas Andi.

Andi Zate dipercaya oleh team kreatif dari Kahiyang Ayu untuk menulis semua lagu dari album penyanyi cilik tersebut. Berdasarkan track recordnya, sebelum menulis lagu Jawa, Andi telah banyak berpengalaman di era kejayaan lagu anak-anakĀ  pada tahun 1995 – 2000.

Andi mengaku prihatin dengan hilangnya penyanyi cilik dengan lagu anak-anaknya.

“Miris sekali di jaman kini, anak-anak nyanyinya gara-gara sebotol minuman, bagian tugas kita mengedukasi lingkungkan terdekat, bangkitkan lagu anak di era Generasi Z,” tutupnya. (Yulianto)

Komentar