Mahasiswa UNS Temukan Inovasi Penyembuhan Luka Batin Pada Anak

banner 468x60

Portalika.com [SOLO] – Mahasiswa dua fakultas di Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta berhasil menggunakan konseling kelompok metode roleplay berbasis analisis transaksional untuk menangani trauma masa lalu.

Penemuan metode itu hasil kreatif Riset Sosial Humaniora (RSH) yang dilakukan 5 mahasiswa Fakultas Psikologi dan Program Studi (Prodi) Bimbingan Konseling (BK) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UNS.

banner 300x250

PKM RSH ini menghasilkan program bernama Hello and Play The Past. Program ini bertujuan meningkatkan resiliensi remaja yang memiliki trauma Inner Child dengan menggunakan Assertive Training-Role Play berbasis analisis transaksional.

Baca juga: FEB UNS Selenggarakan The Gade Sociopreneurship Challenge 2023

Riset ini didasari atas maraknya kasus kekerasan pada anak baik secara fisik, psikis, maupun seksual. Data-data ini diperoleh dari Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Solo, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA), dan Komisi Nasional (Komnas) Perlindungan Anak (PA).

Upaya masyarakat untuk mencegah, merehabilitasi, dan memberi perlindungan kepada anak dengan lembaga kesejahteraan sosial atau pekerja sosial yang juga terlihat masih belum cukup digencarkan menjadi alasan membangun program tersebut.

Lima mahasiswa UNS penemu penyembuh trauma masa lalu. (Portalika.com/Ist)

Dengan berfokus pada trauma atau luka batin pada anak yang tidak disadari dan disembuhkan menjadi terbawa hingga dewasa dan memiliki kemampuan resiliensi yang rendah. Program ini memakai instrumen berupa Trauma Antecedents Questionnaire (TAQ) untuk menyeleksi remaja yang memiliki trauma inner child untuk diberikan intervensi dan Connor-Davidson Resilience Scale (CD-RISC) untuk mengukur resiliensi sebelum dan sesudah diberikan intervensi.

“Penelitian yang dikembangkan oleh mahasiswa UNS ini memiliki inovasi baru dibandingkan penelitian sebelumnya. Dalam penelitian ini yang menjadi istimewa adalah dengan konseling kelompok. Menggunakan metode roleplay berbasis analisis transaksional. Cara ini dinilai mampu untuk bisa mengintervensi trauma yang dialami oleh remaja yang ada di panti asuhan,” terang Ahmad Saifudin, salah satu anggota PKM RSH.

Untuk bisa mencapai hasil yang menunjukkan adanya perubahan pada remaja yang ada di panti asuhan, tim PKM Hello and Play The Past menggunakan dua kelompok yang dijadikan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

Kelompok eksperimen mendapatkan penanganan berupa konseling kelompok yang dilakukan dalam 3 kali pertemuan. Tiga kali pertemuan ini memiliki tujuan untuk mengintervensi dan memberikan penanganan trauma dengan meningkatkan resiliensi pada remaja yang ada di panti asuhan.

Sedangkan yang dilakukan pada kelompok kontrol adalah untuk pembanding jika kelompok eksperimen diberikan penanganan.

Hasil analisis riset ini menunjukkan adanya perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan konseling kelompok metode roleplay berbasis analis transaksional mampu menangani trauma masa lalu yang dialami oleh remaja panti yang ada di Surakarta. (Triantotus)

Komentar