Portalika.com [SUKOHARJO] – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Wonogiri menggelqr debat publik pasangan calon (paslon) Bupati dan Wabup Wonogiri di Hotel Grand Mercure, Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Rabu, 13 November 2024. Kegiatan itu digelar jam 10.00 WIB hingga dua jam kemudian.
Ada enam sesi dalam debat itu yakni penyampaian visi misi, pendalaman oleh Cabup dan Cawabup, tanya jawab dan clossing statemen. Tempat dan jam pelaksanaan debat disayangkan oleh Jhoni, 41, warga Kelurahan Wuryorejo, Kecamatan/Kabupaten Wonogiri.
Dia menilai tempat dan waktu kurang pas. “Tempat luas di Wonogiri ada yakni di Gedung Sasono Mulyo, dekat terminal lama atau Giri Wahana, Kompleks GOR Giri Mandala, Wonogiri. Kalau tempatnya kurang dingin, panitia bisa sewa standing AC sebanyak 8 hingga seperlunya,” ujarnya.
Baca juga: Tangguh Dan Setia Ditetapkan Jadi Paslon Di Pilkada Wonogiri 2024
Karena, tegasnya, debat publik Cabup dan Cawabup Wonogiri untuk pemilih Wonogiri. “Saya mengibaratkan pemilih akan milih Gubernur Jateng, masak lokasi debat di Jakarta? Ini saya nilai tidak pas dan kurang tepat,” katanya.
Dia mengusulkan waktu pelaksanaan malam hari. “Jika pelaksanaan jam 10.00 WIB, orang kerja jelas sudah di kantor, jika seorang petani sudah di sawah atau di ladang,” ujar Jhoni.
Ketua KPU Wonogiri, Satya Graha di acara debat yang disiarkan di youtube portalikanews, mengatakan debat ini merupakan sarana untuk memberikan pendidikan politik kepada masyarakat, agar mereka dapat memahami program dan visi misi dari masing-masing pasangan calon.
Menurutnya, debat di Hotel Grand Mercure Solobaru Kabupaten Sukoharjo ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik kepada masyarakat terkait program dan visi-misi yang diusung oleh para calon Bupati dan Wakil Bupati.
Bantuan Rp10 J Per RT Dan Sumur Pantek
Dalam debat pilkada Kabupaten Wonogiri, paslon nomer urut 2, H Tarso-Teguh menyatakan salah satubprogram unggulan bantuan Rp10 juta untuk setiap Rukun Tetangga (RT).
Sedangkan paslon nomer urut 2, Setyo Sukarno-Imron Rizkyarno, salah satu programnya pembangunan seribu sumur pantek di seluruh Wonogiri.
Dua materi itu menjadi sorotan di antara dua paslon. Paslon nomor urut 1, Tarso dan Kristian Teguh Suryono, mengusung visi Gotong Royong untuk Wonogiri Lebih Maju, Lebih Adil, dan Merata.
“Jika kami dipercaya memimpin Kabupaten Wonogiri, setiap RT akan mendapatkan bantuan dana Rp10 juta,” kata Tarso.
Sementara itu, Paslon nomor urut 2, Setyo Sukarno dan Imron Rizkyarno, yang mengusung visi Wonogiri Berdaya Saing, Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan.
“Untuk mendukung produktivitas pertanian dan meningkatkan kesejahteraan petani akan kami bangun 1.000 sumur pantek,” ujar Setyo.
Saat sesi tanya jawab, Setyo mempertanyakan realisasi anggaran yang disampaikan Paslon nomor urut 1 atau Tangguh (Tarso-Teguh]. Menurutnya, bantuan Rp10 juta per RT untuk 7.013 RT di Wonogiri akan membutuhkan anggaran sebesar Rp 70,13 miliar. Sementara, alokasi dana yang sudah direncanakan di APBD 2025 untuk bantuan masyarakat hanya tersedia Rp 36 miliar.
Tarso-Teguh menjawab pertanyaan ini dengan menyatakan bahwa sumber dana untuk program mereka akan berasal dari APBD, serta bantuan dari pemerintah provinsi dan pusat, sama seperti rencana pengadaan seribu sumur pantek.
“Bantuan itu merupakan good will seorang pemimpin. Jadi semua program yang sudah dilontarkan bisa terlaksana,” ujar Teguh, Cawabup Wonogiri nomer urut 1.
Sedangkan Setyo, Cabup nomer urut 2, mengatakan 1.000 sumur pantek itu jika dibagi ke 294 desa/kelurahan di Wonogiri tidak besar. “Satu desa hanya ada dua atau tiga sumur pantek,” katanya. (Triantotus)
Komentar