Peminat Rumah Subsidi Meningkat, Hamid Dorong Pemerintah Menambah Anggaran

banner 468x60

Portalika.com [SRAGEN] – Anggota DPR RI, Hamid Noor Yasin meminta pemerintah menambah anggaran rumah bersubsidi karena peminat di Kabupaten Sragen meningkat. Saat ini perkembangan rumah subsidi di Kabupaten Sragen meningkat pesat.

Menurutnya, peningkatan itu tidak terlepas dari harga tanah relatif terjangkau dan lokasinya berdekatan dengan Kota Solo dan Purwodadi. Politisi PKS ini, mengatakan wilayah Kecamatan Karangmalang menjadi primadona pengembang dan konsumen untuk rumah subsidi karena harga tanah berkisar Rp300.000 hingga Rp400.000 per meter persegi.

banner 300x250

Kecamatan Sidoharjo, ujarnya, strategis karena berdekatan dengan kawasan pintu tol, yaitu pintu tol Tol Solo-Kertosono (Soker) di Pungkruk, Sragen. Di laman sikumbang.tapera.go.id yang diakses pada tanggal 21 September 2023, rumah subsidi di Kabupaten Sragen paling banyak di Kecamatan Karangmalang sebanyak 694 unit dan Kecamatan Sidoharjo sebanyak 94 unit.

Baca juga: Hamid: Penataan Kawasan WGM, Diimbangi Perbaikan Akses Jalan Akan Menarik Wisatawan

Terdapat 56 lokasi perumahan di Kabupaten Sragen dengan jumlah 3.006 unit rumah terdaftar. Sebanyak 1.486 atau 49% merupakan rumah subsidi. Minat masyarakat Kabupaten Sragen pada rumah subsidi terlihat tinggi karena sebanyak 1.215 unit rumah subsidi atau 82% dari total rumah subsidi yang terjual.

Hamid mengapresiasi program rumah subsidi dengan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dari Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Kementerian PUPR. “Program ini sangat membantu masyarakat berpenghasilan rendah [MBR] sekaligus orang yang ingin memiliki rumah untuk pertama kali,” ujarnya.

Sayangnya, kata Hamid, dalam rapat dengar pendapat Komisi V DPR dengan Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum Dan Perumahan pada 6 September 2023, terungkap Kementerian PUPR telah mengusulkan alokasi FLPP tahun 2024 sebanyak 220 ribu unit, namun hanya disetujui oleh Kementerian Keuangan sebanyak 166 ribu unit.

Portalika.com/Ist

Padahal, pada tahun anggaran 2023, FLPP masih lebih banyak yaitu 220 ribu unit dan per Juli 2023 sudah terealisasi 47,15 persen. Oleh karena itu, Hamid mendorong agar program rumah subsidi dengan FLPP tersebut ditingkatkan anggarannya, jangan malah turun.

“Dengan adanya program rumah subsidi, maka angka backlog kepemilikan rumah perumahan dapat dikurangi. Secara nasional, backlog mencapai 12,75 juta berdasarkan Survei Ekonomi Nasional [Susenas] tahun 2020, sedangkan di Provinsi Jawa Tengah mencapai 16 ribuan. Angka tersebut akan terus bertambah 700 – 800 ribu setiap tahunnya jika upaya dari pemerintah tidak signifikan,” tegas legislator PKS Dapil Jateng 4 (Wonogiri, Sragen dan Karanganyar) ini. (Triantotus)

Komentar