Portalika.com [SURAKARTA] – Hipertiroidisme adalah kondisi medis yang terjadi ketika kelenjar tiroid, yang terletak di leher, memproduksi hormon tiroid secara berlebihan. Hormon tiroid ini memiliki peran penting dalam mengatur berbagai fungsi tubuh, termasuk metabolisme, pertumbuhan, dan perkembangan. Pada bayi, kelebihan hormon tiroid dapat mempercepat metabolisme tubuh dan berpotensi memicu berbagai gangguan kesehatan yang serius jika tidak ditangani dengan baik.
Skrining hipertiroidisme pada bayi baru lahir menjadi sangat penting untuk mendeteksi kondisi ini sejak dini, sebelum gejala muncul atau semakin parah. Banyak bayi yang mengalami hipertiroidisme tidak menunjukkan tanda-tanda jelas pada tahap awal, sehingga pemeriksaan rutin melalui tes darah sangat diperlukan untuk mengukur kadar hormon tiroid, khususnya TSH (Thyroid Stimulating Hormone) dan T4 (Thyroxine).

Jika hipertiroidisme tidak terdeteksi dan dibiarkan tanpa pengobatan, dapat timbul berbagai komplikasi serius, antara lain:
- Gangguan Pertumbuhan dan Perkembangan: Hipertiroidisme yang tidak diobati dapat berdampak negatif pada pertumbuhan fisik dan perkembangan mental bayi.
- Gangguan Jantung: Kelebihan hormon tiroid dapat menyebabkan detak jantung yang cepat atau tidak teratur, berisiko pada kesehatan jantung bayi.
- Masalah Perilaku dan Kecemasan: Bayi dengan hipertiroidisme sering kali mengalami kegelisahan, perubahan perilaku, dan mudah marah.
- Gangguan Tidur: Kesulitan tidur dapat terjadi pada bayi yang menderita hipertiroidisme, yang selanjutnya akan berdampak pada kualitas kesehatan secara keseluruhan.
- Masalah Pencernaan: Hipertiroidisme dapat menimbulkan gangguan pada sistem pencernaan bayi, seperti diare.
Proses skrining hipertiroidisme dilakukan pada 24 hingga 72 jam pertama setelah kelahiran. Jika hasil skrining menunjukkan kadar hormon tiroid yang abnormal, bayi akan dirujuk untuk pemeriksaan lebih lanjut. Penanganan yang tepat dan cepat dapat membantu mencegah komplikasi berisiko tinggi.
Penanganan hipertiroidisme pada bayi biasanya melibatkan pemberian obat antitiroid untuk menurunkan produksi hormon tiroid. Dalam kasus yang lebih parah, terapi radioaktif atau pembedahan mungkin diperlukan. Dengan penanganan yang sesuai, dapat dipastikan bahwa sebagian besar bayi yang mengidap hipertiroidisme mampu tumbuh dan berkembang normal.
Kesimpulan
Skrining hipertiroidisme pada bayi baru lahir merupakan langkah krusial dalam memastikan kesehatan mereka. Deteksi dini memungkinkan pemberian terapi yang diperlukan untuk mencegah komplikasi serius di masa depan. Penting bagi orang tua dan tenaga medis untuk menyadari dan melaksanakan pemeriksaan rutin yang disarankan.
NAMA : EVA EVIYANTI
NIM : 3242011
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS
SEKOLAH TINGGIILMU KESEHATAN NASIONAL SURAKARTA
Editor: Tri Wahyudi
Komentar