Portalika.com [SURAKARTA] – Obesitas adalah kondisi medis yang ditandai dengan penumpukan lemak tubuh secara berlebihan hingga dapat memengaruhi kesehatan seseorang. Menurut Myers (2004), obesitas terjadi ketika sel-sel lemak dalam tubuh mengalami pembesaran akibat konsumsi kalori yang tidak seimbang dengan aktivitas fisik. Tubuh manusia memang mampu menyimpan sedikit lemak sebagai cadangan energi, tetapi jika jumlahnya berlebih, hal ini dapat memicu komplikasi serius seperti penyakit jantung, diabetes, kanker, asma, dan masalah emosional.
Salah satu penyebab utama obesitas adalah pola makan tinggi kalori yang tidak diimbangi dengan olahraga rutin. Sisa energi dari kalori yang tidak terbakar akan disimpan dalam bentuk lemak, yang lama kelamaan menumpuk dan membuat tubuh menjadi lebih besar atau gemuk. Selain itu, gaya hidup modern yang cenderung kurang aktif juga turut memperparah risiko obesitas.
Dampak obesitas tidak hanya terbatas pada masalah fisik, tetapi juga mencakup aspek emosional dan sosial. Secara fisik, obesitas dapat meningkatkan risiko kanker hingga 40%, memicu asam lambung, sleep apnea, hipertensi, bahkan gagal jantung. Chapman (dalam Fiforlif, 2017) menjelaskan bahwa obesitas merupakan faktor utama penyebab kanker usus besar dan kanker payudara pada wanita menopause. Selain itu, orang dengan obesitas sering menghadapi diskriminasi sosial, ejekan, dan bullying, yang dapat menyebabkan depresi, kehilangan harga diri, serta gangguan perilaku.
Menurut Lasedu (2013), dampak emosional obesitas bisa menjadi salah satu tantangan terbesar bagi penderitanya. Masyarakat yang sering kali menekankan pentingnya penampilan fisik langsing membuat orang dengan obesitas merasa terisolasi dan putus asa. Hal ini dapat memengaruhi kualitas hidup mereka secara keseluruhan, termasuk hubungan sosial dan produktivitas kerja.
Namun, obesitas bukanlah kondisi yang tidak dapat dicegah. Pola makan sehat, olahraga teratur, dan lingkungan yang mendukung gaya hidup sehat adalah kunci untuk mencegah obesitas. Orang tua memiliki peran penting dalam membentuk kebiasaan baik pada anak-anak, seperti mengonsumsi makanan bergizi dan menghindari makanan tinggi kalori. Selain itu, edukasi tentang pentingnya keseimbangan antara asupan kalori dan aktivitas fisik juga harus diperkuat.
Kesimpulannya, obesitas adalah ancaman serius bagi kesehatan yang memerlukan perhatian lebih dari individu maupun masyarakat. Dengan langkah-langkah pencegahan yang tepat, kita dapat mengurangi risiko obesitas dan menciptakan generasi yang lebih sehat.
Penulis: Ivana Stella Hartono, STIKESNAS Surakarta
Komentar