Mengenal Obesitas: Penyebab, Risiko Kesehatan, dan Cara Mengatasinya

banner 468x60

Obesitas adalah salah satu masalah kesehatan global yang semakin meningkat di era modern ini. Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), obesitas telah menjadi pandemi yang mempengaruhi jutaan orang di seluruh dunia. Obesitas tidak hanya mengacu pada penampilan fisik seseorang, tetapi juga memiliki dampak serius terhadap kesehatan secara keseluruhan. Oleh karena itu, penting untuk memahami apa itu obesitas, penyebabnya, risiko kesehatan yang menyertainya, serta langkah-langkah pencegahan dan pengobatan.

Apa Itu Obesitas?

Obesitas adalah kondisi medis di mana seseorang memiliki kelebihan berat badan akibat penumpukan lemak tubuh yang berlebihan. Kondisi ini biasanya diukur menggunakan Indeks Massa Tubuh (IMT). IMT dihitung dengan membagi berat badan dalam kilogram dengan tinggi badan dalam meter kuadrat. Berdasarkan standar WHO:

banner 300x250
  • IMT kurang dari 18,5: Berat badan kurang
  • IMT 18,5 – 24,9: Normal
  • IMT 25 – 29,9: Kelebihan berat badan
  • IMT lebih dari 30: Obesitas

Orang dengan IMT di atas 30 dianggap mengalami obesitas, dan semakin tinggi angka tersebut, semakin besar risiko komplikasi kesehatan yang dapat terjadi.

Baca Juga: Kadar Vitamin D dan Hubungannya dengan Depresi: Menjaga Kesehatan Mental di Era Modern

Penyebab Obesitas

Obesitas bukan hanya disebabkan oleh pola makan yang buruk atau kurangnya aktivitas fisik. Faktor-faktor lain juga turut berperan, antara lain:

  1. Pola Makan Tidak Sehat : Konsumsi makanan tinggi kalori, lemak, gula, dan karbohidrat olahan secara berlebihan dapat menyebabkan penumpukan lemak.
  2. Kurangnya Aktivitas Fisik : Gaya hidup sedentari seperti bekerja di depan komputer sepanjang hari tanpa olahraga dapat mengurangi pembakaran kalori.
  3. Faktor Genetik : Beberapa orang memiliki gen yang membuat mereka lebih rentan terhadap penumpukan lemak tubuh.
  4. Gangguan Hormonal : Kondisi seperti hipotiroidisme atau sindrom ovarium polikistik (PCOS) dapat memengaruhi metabolisme tubuh dan menyebabkan obesitas.
  5. Stres dan Gangguan Emosional : Banyak orang cenderung makan berlebihan sebagai respons terhadap stres atau emosi negatif, yang dikenal sebagai emotional eating .
  6. Obat-obatan Tertentu : Beberapa jenis obat, seperti kortikosteroid dan antidepresan, dapat menyebabkan penambahan berat badan sebagai efek samping.

Risiko Kesehatan Akibat Obesitas

Obesitas tidak hanya memengaruhi penampilan fisik, tetapi juga meningkatkan risiko berbagai penyakit serius, antara lain:

  1. Penyakit Jantung : Kelebihan lemak tubuh dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan penyakit arteri koroner.
  2. Diabetes Tipe 2 : Obesitas adalah faktor risiko utama diabetes tipe 2 karena resistensi insulin yang terjadi akibat penumpukan lemak.
  3. Stroke : Orang dengan obesitas lebih rentan mengalami stroke akibat gangguan aliran darah ke otak.
  4. Masalah Pernapasan : Obesitas dapat menyebabkan sleep apnea (gangguan pernapasan saat tidur) dan asma.
  5. Kanker : Beberapa jenis kanker, seperti kanker payudara, usus besar, dan kanker endometrium, lebih sering terjadi pada orang dengan obesitas.
  6. Masalah Sendi : Kelebihan berat badan memberikan tekanan tambahan pada sendi, terutama lutut dan pinggul, sehingga meningkatkan risiko osteoartritis.
  7. Gangguan Mental : Obesitas sering dikaitkan dengan depresi, kecemasan, dan rendahnya harga diri akibat stigma sosial.

Cara Mengatasi dan Mencegah Obesitas

Meskipun obesitas merupakan kondisi serius, ada banyak cara untuk mengatasinya. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan:

  1. Perbaiki Pola Makan :
    • Kurangi konsumsi makanan tinggi lemak, gula, dan kalori.
    • Tingkatkan asupan sayuran, buah-buahan, biji-bijian utuh, dan protein rendah lemak.
    • Hindari makanan cepat saji dan minuman manis.
  2. Aktif Secara Fisik :
    • Lakukan olahraga rutin minimal 150 menit per minggu, seperti berjalan kaki, bersepeda, atau berenang.
    • Cobalah aktivitas fisik yang menyenangkan, seperti yoga atau dansa, untuk menjaga motivasi.
  3. Kelola Stres :
    • Praktikkan teknik relaksasi seperti meditasi, pernapasan dalam, atau mindfulness.
    • Cari dukungan dari keluarga, teman, atau profesional jika mengalami stres berat.
  4. Tidur yang Cukup :
    • Pastikan Anda mendapatkan tidur berkualitas selama 7-9 jam setiap malam. Kurang tidur dapat memengaruhi hormon yang mengatur nafsu makan.
  5. Konsultasi dengan Ahli :
    • Jika obesitas sulit dikendalikan, konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan program penurunan berat badan yang sesuai.
    • Dalam beberapa kasus, prosedur medis seperti operasi bariatrik dapat dipertimbangkan.
  6. Hindari Diet Ekstrem :
    • Diet yang terlalu ketat atau tidak seimbang dapat menyebabkan efek yo-yo, di mana berat badan naik-turun secara drastis. Pilihlah pendekatan yang berkelanjutan.

Kesimpulan

Obesitas adalah kondisi kompleks yang memerlukan perhatian serius karena dampaknya terhadap kesehatan fisik dan mental. Dengan memahami penyebabnya dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat, kita dapat mengurangi risiko obesitas dan menjalani gaya hidup yang lebih sehat. Ingatlah bahwa perubahan kecil dalam kebiasaan sehari-hari dapat membawa hasil yang signifikan dalam jangka panjang.

Penulis: Ai Siti Maryani, DIV teknologi laboratorium medis, STIKESNAS Surakarta
Editor: Tri Wahyudi

Komentar