Portalika.com [SURAKARTA] – Depresi semakin menjadi masalah kesehatan mental yang serius di masyarakat modern. Salah satu faktor yang menarik perhatian adalah kadar vitamin D yang rendah dan dampaknya terhadap kesehatan mental. Artikel ini membahas hubungan antara vitamin D dan depresi, serta cara menjaga kadar vitamin D yang optimal.
Apa Itu Vitamin D dan Mengapa Penting?
Vitamin D, yang dikenal sebagai “vitamin sinar matahari,” memiliki peran penting dalam tubuh. Selain mendukung kesehatan tulang, vitamin D juga berperan dalam fungsi otak dan regulasi suasana hati. Kecukupan gizi yang dianjurkan adalah 600 IU per hari untuk orang dewasa, dengan peningkatan untuk usia lebih tua. Namun, dosis berlebihan dapat berisiko.
Hubungan Antara Vitamin D dan Depresi
Penelitian menunjukkan bahwa kekurangan vitamin D dapat meningkatkan risiko depresi. Serotonin, neurotransmitter yang berperan dalam suasana hati, dapat terganggu akibat rendahnya kadar vitamin D. Di daerah dengan sedikit sinar matahari, tingkat depresi cenderung lebih tinggi di musim dingin.
Baca juga: Obesitas pada Anak: Ancaman Kesehatan Serius yang Bisa Dicegah dengan Pola Hidup Sehat
Gejala Depresi yang Berhubungan dengan Kekurangan Vitamin D
Gejala depresi yang umum meliputi:
- Perasaan cemas dan tertekan
- Kelelahan berkepanjangan
- Kehilangan minat pada aktivitas
- Gangguan tidur
- Penurunan konsentrasi
- Perubahan nafsu makan
Cara Menjaga Kadar Vitamin D
Untuk menjaga kadar vitamin D yang optimal, Anda bisa melakukan hal berikut:
- Paparan Sinar Matahari: Dapatkan sinar matahari langsung selama 10-30 menit setiap hari.
- Konsumsi Makanan Kaya Vitamin D: Makan ikan berlemak, telur, dan produk susu yang diperkaya.
- Suplementasi: Pertimbangkan suplemen vitamin D setelah berkonsultasi dengan dokter.
- Aktivitas Fisik: Lakukan olahraga teratur untuk meningkatkan kesehatan mental.
Kesimpulan
Menjaga kadar vitamin D yang sehat adalah langkah penting untuk kesehatan mental. Dengan memastikan asupan vitamin D yang cukup, Anda dapat mencegah gejala depresi dan meningkatkan kualitas hidup. Jika mengalami gejala depresi, penting untuk memeriksakan kadar vitamin D dan mencari perawatan medis yang sesuai.
IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/perlukah-suplemen-vitamin-d
IRA (Indonesian Rheumatology Association) https://reumatologi.or.id/vitamin-d-nutrisi-baru-yang-mengagumkan/
Zulhilmi Bramantyo (Pengaruh pemberian terapi Adjuvan vitamin D terhadap gejala klinis dan kadar IL-6 pasien bipolar) https://digilib.uns.ac.id/dokumen/detail/120045/
Sumber: Helly Sokti, Mahasiswi DIV TLM STIKESNAS Solo
Editor: Tri Wahyudi
Komentar