Ponorogo Banjir, Ini Pesan Menteri LH Ke Bupati Dalam Kurun Lima Tahun Ke Depan

banner 468x60

Portalika.com [PONOROGO] – Menteri Lingkungan Hidup, Dr Hanif Faisol Nurofiq, SHut, MP menyebut penggundulan hutan sebagai salah satu penyebab banjir yang melanda Kabupaten Ponorogo pada Minggu, 15 Desember 2024 malam hingga Senin, 16 Desember 2024. Hal ini disampaikan oleh Menteri Hanif saat kunjungan kerja ke Kabupaten Ponorogo, Sabtu, 21 Desember 2024.

Menurut Hanif, salah satu kawasan yang terdampak adalah area hutan di sekitar Waduk Bendo, Ponorogo. “Penggundulan hutan menyebabkan sedimentasi yang terjadi cukup lama, sehingga memengaruhi kondisi lahan pertanian dan area tangkapan air,” ungkapnya.

banner 300x250

Hanif juga menyoroti kawasan Desa Ngindeng, Kecamatan Sawoo, yang sebelumnya merupakan hutan lebat. Namun, hutan tersebut telah ditebang untuk keperluan pembangunan, termasuk untuk lokasi heliped.

Baca juga: Apresiasi Kreativitas Siswa, Kadindik Jatim Kunjungi Stand SMK Negeri 2 Ponorogo

Ia menegaskan pentingnya pengembalian fungsi hutan di area tersebut. “Pinjam pakai lahan ini atas nama bupati dan Pemkab Ponorogo, sehingga harus dikembalikan seperti semula,” ujarnya.

Menteri Hanif berharap Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko dapat memimpin pengembalian fungsi area tangkapan air (catchment area) tersebut. Hanif menambahkan, keberhasilan program ini dapat diukur dari kemampuan kawasan tersebut menahan air hujan sehingga banjir tidak terjadi lagi.

Portalika.com/Tarmin

“Padahal, data menunjukkan curah hujan pada Minggu malam dan Senin hanya 5 hingga 9 milimeter per jam, yang sebenarnya tergolong kecil. Namun, daerah ini tidak mampu menahan air, sehingga perlu ada perhatian serius terhadap catchment area,” jelas Hanif.

Hanif memperkirakan, proses pengembalian fungsi area tangkapan air tersebut dapat selesai dalam kurun waktu lima tahun, sesuai dengan masa jabatan kepala daerah. “Kalau kita bekerja keras bersama, ini bisa selesai dalam lima tahun,” imbuhnya.

Sementara itu, Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko atau yang akrab disapa Kang Giri menyatakan siap melaksanakan tugas tersebut. “Kami siap untuk secepatnya mengembalikan fungsi area tangkapan air di wilayah ini,” tandas Kang Giri.

Banjir yang terjadi di Ponorogo menjadi peringatan penting akan perlunya pengelolaan lingkungan yang lebih baik. Upaya bersama antara pemerintah pusat dan daerah diharapkan dapat mencegah terjadinya bencana serupa di masa mendatang. (Tarmin)

Komentar