Portalika.com [KARANGANYAR] – Pasar Nglano Tasikmadu, salah satu dari 18 pasar di bawah naungan Dinas Perdagangan, Perindustrian, dan Tenaga Kerja Karanganyar, mengimplementasikan sistem retribusi yang unik dan efisien. Pasar ini menerapkan dua metode retribusi, yakni e-retribusi dan retribusi manual, untuk memastikan pengelolaan yang transparan dan akuntabel.
Sistem e-retribusi yang terintegrasi dengan Bank Jateng mencatat saldo harian setiap kios dengan biaya penarikan sebesar Rp4.700 per hari. Meskipun sistem ini cukup efisien, masih ada opsi retribusi manual menggunakan bonggol karcis dengan penarikan lebih rendah, yaitu Rp1.500 per hari. Dalam sistem manual, pengelola diwajibkan untuk mencatat setoran harian dengan target yang dinamis—tidak statis—yang disesuaikan setiap tahun berdasarkan potensi pasar. Fleksibilitas sistem ini memungkinkan pemanfaatan kelebihan dana dari target harian untuk menutupi kekurangan di hari berikutnya.
Dinamika di pasar ini melibatkan sekitar 400 pedagang yang tersebar di empat blok, masing-masing dengan sekitar 28 lapak. Keberadaan pedagang yang memiliki lebih dari satu lapak menambah kompleksitas dalam pengelolaan retribusi. Menariknya, kios-kios di pasar ini disediakan oleh pemerintah, tetapi muncul kebingungan mengenai kewajiban retribusi bagi karyawan yang menyewa kios dari pemiliknya. Apakah mereka juga harus membayar retribusi, atau hanya pemilik kios saja yang bertanggung jawab? Pertanyaan ini perlu klarifikasi lebih lanjut untuk menghindari masalah di kemudian hari.
Sistem pengumpulan data retribusi melibatkan koordinasi yang erat antara dinas terkait, bank, dan para pedagang. Nomor Induk Kependudukan (NIK) pedagang dikumpulkan dan diintegrasikan ke dalam sistem. Para pedagang bertanggung jawab untuk mengurus data mereka di bank, menunjukkan upaya integrasi data yang cukup kompleks. Namun, perlu dicatat bahwa pasar desa tidak berada di bawah naungan dinas, tetapi kelurahan, yang menciptakan perbedaan dalam pengelolaan dan sistem retribusi di tingkat desa.
Pengelolaan retribusi yang efisien dan sistematis di Pasar Nglano Tasikmadu menjadi salah satu contoh baik bagi pasar-pasar lain di wilayah ini. Dengan adanya sistem retribusi yang terintegrasi, diharapkan peningkatan kualitas layanan dan transparansi pengelolaan dapat tercapai.
Penulis : Oktanindya Ayunabila dengan Dosen Pembimbing Lapangan Naili Amalia S.E, M.M.
Editor : Tri Wahyudi
Komentar