Portalika.com [SOLO] – Sebanyak 720 siswa SMPN 13 Solo mengikuti Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) di sekolah setempat, Selasa, 24 September 2024. Pada gelaran P5 siswa mendapatkan edukasi berdemokrasi melalui Pemilihan Ketua Osis (Pilketos).
Kepala SMPN 13 Solo, Suparyanti menjelaskan, pada gelaran karya P5 tersebut berfokus pada Pilketos sebagai bentuk edukasi berdemokrasi. Dia katakan dlam momentum Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 kali ini dirasa tepat untuk memperkenalkan proses pemilihan pemimpin baru, yang dikemas menarik dengan menggunakan baju adat Jawa.
“Kebetulan hari ini gelar karya, lebih difokuskan pada suara demokrasi yakni Pilketos. Tujuannya memberikan pemahaman terhadap anak-anak bahwa kegiatan Pemilu itu minimal seperti Pilketos,” katanya.
Pernyataan itu disampaikan, ketika siswa mengikuti proses Pilketos, siswa di kemudian hari juga memiliki kesadaran untuk bertanggung jawab menggunakan hak pilihnya, sehingga transisi kepemimpinan berjalan baik.
Kegiatan P 5 ini, bertujuan yang kedua adalah anak-anak punya rasa tanggung jawab menentukan pemimpinnya. Kalau dalam hal ini masih terkait kegiatan OSIS di SMPN 13 Solo, juga lebih luas lagi.
Sementara itu, pada masing-masing kelas dibuat tema yang berbeda. Kelas VII mengambil tema Bhineka Tunggal Ika, kelas VIII Suara Demokrasi dan Kelas IX Bangunlah Jiwa dan Raganya.
“Ini kami masukkan seperti pembelajaran, selama satu pekan, dibuat oleh tim. Kami ingin siswa mengetahui teori sebelum nanti dipraktikkan melalui gelar karya sehingga antara praktik dan teori ada kesamaan,” ujarnya.
Pada gelar karya tersebut ditampilkan pakaian adat dari Indonesia. Ada juga penampilan drama musikal Roro Jonggrang dari siswa. Dia mengatakan hal itu merupakan cara untuk memperkenalkan keberagaman yang ada di Indonesia. Nilai kebhinekaan dikemas melalui semua kegiatan.
“Sehingga anak-anak memiliki kesadaran bahwa Indonesia itu sangat luas dan sangat kaya akan budaya dan adat,” kata dia.
Dia berharap melalui kegiatan gelar karya tersebut bisa membentuk karakter anak. Dengan terbentuknya karakter anak yang baik, diharapkan mampu mencegah tindakan negatif seperti perundungan, kekerasan seksual dan lainnya.
“Insya Allah itu bisa ditekan, karena diharapkan muncul rasa saling memahami, saling menghargai, hal-hal yang bersifat negatif bisa dihindari,” kata dia.
Di sisi lain, Waka Kurikulum SMPN 13 Solo, Amin Wahyu Setyadi mengatakan P5 merupakan bagian dari pembelajaran kokurikuler. Dia mengatakan waktu pelaksanaan P5 berlangsung selama tiga kali yakni pada September, November dan Maret 2025.
“Proyeksinya setiap jenjang ada tiga proyek. Sementera ini yang berlangsung merupakan yang pertama,” jelasnya.
Menurutnya, P5 mengajarkan nilai-nilai seperti beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkebhinekaan global, gotong royong, mandiri, bernalar kritis serta kreatif.
“Harapannya nilai-nilai tersebut nantinya ada di dalam diri siswa,” ungkapnya. (Naharudin)
Komentar