Warga Jatinom Jatisrono Resah Kawanan Kera Liar Masuk Permukiman

banner 468x60

Portalika.com [WONOGIRI] – Warga Dusun Jatinom, Desa Jatisrono, Kecamatan Jatisrono, Kabupaten Wonogiri tengah dilanda keresahan akibat serangan segerombolan monyet liar yang mengganggu ketentraman lingkungan.

Monyet-monyet tersebut meresahkan karena menyerang ternak warga, terutama ayam dan telur-telurnya. Kejadian ini menjadi perbincangan hangat setelah salah satu warga membagikan pengalaman melalui grup medsos Kabar Jatisrono, Rabu, 8 Januari 2025.

banner 300x250

Dalam unggahannya, seorang warga menyatakan bahwa serangan monyet terjadi hampir setiap hari, bahkan hingga ke dalam kandang ternak. Warga yang berusaha mengusir monyet merasa terancam, terutama perempuan dan anak-anak.

Baca juga: Cegah Perusakan Lahan oleh Kera, Tanaman Buah Ditanam di Kawasan Hutan Batu Seribu

Salah satu warga menulis, “Kalau kita berani menghalau, kera-kera itu malah menyerang. Saya dan putri saya sudah menjadi korban.”

Menurut Sumarti, salah satu warga RT 08 Dusun Jatinom, kawanan kera liar tidak hanya menyerang ayam dan telur, tetapi juga sering menjarah kacang mete milik warga yang baru saja dikupas.

“Setiap kali kacang mete selesai dikupas dan dijemur, kawanan kera itu datang dan mengambilnya. Ini sangat merugikan kami, karena kacang mete merupakan salah satu hasil panen yang bernilai tinggi,” tuturnya.

Kepala Dusun Jatinom, Setyawan Jodi Yudistira, mengungkapkan setidaknya empat RT di Dusun Jatinom telah menjadi korban ulah monyet liar ini.

Portalika.com/AI

“Biasanya monyet menyerang saat pagi hari, meskipun ada juga yang turun siang dan sore, tapi frekuensi paling tinggi terjadi di pagi hari. Rumah yang sering didatangi monyet umumnya dekat dengan sungai, karena kawanan ini diduga tinggal di rumpun bambu di sekitar aliran sungai,” jelasnya.

Berbagai upaya telah dilakukan oleh warga untuk menghalau monyet, seperti menggunakan petasan dan ketapel, tetapi sejauh ini hasilnya belum efektif. Keberadaan monyet liar ini terus menimbulkan kerugian, baik secara materiil maupun psikologis.

Masalah serupa juga dilaporkan oleh netizen Ahmad S dari wilayah Sidoharjo, Ngidol, tepatnya di area Sempukerep. Ia mengunggah bahwa serangan monyet liar di sana semakin parah, dengan satu lahan seluas 0,5 hektar kacang tanah habis dimakan kawanan monyet hanya dalam waktu satu jam.

Kejadian ini menambah panjang daftar wilayah terdampak akibat ulah hewan liar tersebut. Kehadiran monyet liar yang agresif tidak hanya merugikan secara ekonomi tetapi juga mengancam rasa aman masyarakat.

Warga berharap pemerintah setempat dan instansi terkait, seperti Dinas Lingkungan Hidup atau Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), segera mengambil langkah nyata untuk mengatasi permasalahan ini.

Warga berharap ada solusi penangkapan dan relokasi monyet ke habitat aslinya. Hal itu dianggap bisa menjadi langkah terbaik untuk mencegah konflik berkepanjangan antara manusia dan satwa liar.

Di sisi lain, warga diimbau tetap berhati-hati dan menghindari konfrontasi langsung dengan kawanan monyet untuk meminimalkan risiko serangan. Perhatian dari pihak berwenang diharapkan agar keresahan warga Dusun Jatinom dan wilayah terdampak lainnya segera teratasi, sehingga mereka dapat kembali menjalani kehidupan dengan aman dan nyaman. (Tarmin)

Komentar