Hari Batik nasional, Wali Murid Ikut Mengajar Sehari Di Kelas

banner 468x60

Portalika.com [SURAKARTA] – Dalam rangka memperingati Hari Batik Nasional pada 2 Oktober 2024, sejumlah wali murid di MI Al Islam Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah menggunakan batik saat mengajar di kelas. Para wali murid diberi kesempatan mengajar bersama di kelas sesuai dengan keahlian dan profesi masing-masing, Rabu.

Kepala MI Al Islam Kartasura, Muhammad  Azhari Yulianto, SHI, menjelaskan kegiatan ini dalam rangka memperingati hari Batik Nasional sekaligus mengajak orang tua siswa bersama madrasah dalam rangka menyajikan suasana pembelajaran program khusus dengan mengajak orang tua siswa.

banner 300x250

“Hari ini adalah hari Batik Nasional yang diperingati siswa kelas I sampai kelas VI dengan diisi oleh orang tua murid dengan berbagai macam metode pengajaran. Materi pembelajaran sesuai dengan profesi masing-masing. Ada yang memasak, pelajaran baris berbaris, ada yang pengalaman kesehatan gigi, bermain biola serta membatik dengan bahan alami di kelas,’’ ungkapnya.

Baca juga: Meriahkan Hari Pelanggan Nasional, PNM Kirim Produk Nasabah Bermekaran Ke Negeri Sakura Jepang

Dia menjelaskan ada sekitar 454 siswa  yang terlibat di dalam kelasnya dan per satu kelas ada satu wali murid. “Ada satu kelas di ampu satu wali murid tapi didampingi satu wali kelas.”

Kemudian ada satu wali kelas dengan tiga wali murid di kelas. “Hal ini pertama kali dan baru pertama kali ini. Kegiatan ini diinisiasi oleh paguyuban orang tua siswa. Kebetulan ketuanya paguyuban wali murid memiliki konsep seperti ini. Keterlibatan wali murid bertujuan agar anak-anak mendapatkan pengalaman yang berbeda,” ujarnya.

Portalika.com/Naharudin

“Materi wali murid mengajar kepada para siswa berbeda-beda seperti di bidang kesehatan, di bidang kuliner atau memasak dan anak-anak bisa mengaplikasikan di kehidupannya. Paling tidak anak-anak punya pengalaman dan punya gambaran yang berbeda selain belajar dari akademik,” harapnya.

Hal senada diungkapkan Ketua Pos Miliska, Dadan Mursyida Nugraha, SKom, MKom. Dia mengungkapkan, konsepnya  orang tua dengan sekolah biar merasakan sebagai pengajar, bagaimana belajar mengajar dengan melibatkan beberapa wali murid total ada 60 orang tua murid.

“Jadi tujuannya memberikan suasana berbeda versi wali muridnya, sehingga tidak terlalu tegang saat pelajaran. Para wali murid beragam berprofesi seperti dokter, koki. Malah ada dari bank dan sebagainya,” katanya. (Naharudin/*)

Komentar