Portalika.com [BOYOLALI] – Dalam upaya meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pengelolaan limbah kain perca serta mengenalkan ide bisnis baru, Maria Dian Alvern Putri Harefa dari kelompok KKN 39 Unisri, Solo di Desa Simo, Kecamatan Simo, Kabupaten Boyolali mengadakan sosialisasi dan praktek pembuatan scrunchie yang ditujukan pada pelajar SDN Tempuran kelas V. Kegiatan diikuti 14 siswa dengan antusiasme tinggi.
Maria, sebagai pemimpin proyek ini, menilai edukasi kepada masyarakat terkait pengolahan limbah kain perca atau bekas penting karena belum optimal serta mengenalkan dia memunculkan ide bisnis baru yang nantinya dapat dikembangkan di Desa Simo.
Melalui pelatihan pembuatan scrunchie, Maria ingin memberikan contoh konkret tentang bagaimana limbah kain perca dapat diolah menjadi barang yang memiliki nilai ekonomi dan estetika, serta membantu mengurangi penumpukan limbah.
Baca juga: Digital Marketing Jadi Sarana Mengembangkan UMKM Di Desa Teter, Boyolali
Dalam kegiatan ini, Maria mengajarkan anak-anak SDN 1 Tempuran kelas V tentang langkah-langkah pembuatan scrunchie yang kreatif dan ramah lingkungan. Kegiatan pelatihan mendapat sambutan dari siswa-siswi yang antusias mengikuti setiap langkah pembuatan scrunchie.
Mereka belajar bagaimana mengolah limbah kain perca menjadi aksesoris yang unik dan menarik. Kepala SDN 1 Tempuran, Suparmin, mengapresiasi upaya Maria dalam mengadakan kegiatan. Suparmin berharap kegiatan itu dapat menjadi inspirasi bagi generasi cilik di Desa Simo untuk terus berinovasi serta memotivasi mereka untuk semakin kreatif.
Melalui pelatihan pembuatan scrunchie ini, Maria Dian Alvern Putri Harefa telah menunjukkan komitmen dan kontribusi positifnya dalam edukasi lingkungan dan pengolahan limbah di Desa Simo. Diharapkan, langkah ini akan memberikan dampak jangka panjang yang berkelanjutan bagi lingkungan dan masyarakat setempat. (Heris)
Komentar