Portalika.com [Wonogiri] – Sampah sisa makanan menjadi salah satu penyumbang terbesar limbah di Indonesia, dan permasalahan ini semakin mendesak untuk diatasi. Di tengah tantangan pengelolaan sampah yang masih mengandalkan metode konvensional, seperti penimbunan di tempat pemrosesan akhir (TPA), muncul solusi inovatif yang diusung oleh KKN PPM Unisri Kelompok 65.
Dalam survei yang dilakukan di Desa Tremes, Sidoharjo, terungkap bahwa banyak masyarakat masih membuang sampah organik secara sembarangan. Limbah dari rumah tangga, seperti nasi, sayuran, dan buah-buahan, tidak hanya menciptakan bau tidak sedap, tetapi juga berpotensi menimbulkan penyakit. Menyikapi permasalahan ini, KKN Unisri Kelompok 65 berkolaborasi dengan perangkat desa untuk mengimplementasikan program pengolahan sampah cerdas menggunakan media Maggot BSF (Black Soldier Fly).
Program ini dilaksanakan pada hari Selasa, 27 Agustus 2024, di kantor balai desa Tremes. Dengan dukungan dari kepala desa dan Bapak Wawan sebagai koordinator, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan baru kepada masyarakat tentang budidaya maggot. Sosialisasi mencakup seluruh proses, mulai dari pembibitan hingga panen, sehingga masyarakat dapat memahami pentingnya pengelolaan limbah organik.
Melalui budidaya maggot, limbah organik dapat diubah menjadi pakan ternak yang bernilai ekonomi. Selain mengurangi pencemaran lingkungan, program ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat melalui penjualan pakan maggot. Dengan demikian, masyarakat tidak hanya berperan aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan, tetapi juga berkontribusi pada pertumbuhan perekonomian desa Tremes, Sidoharjo, Wonogiri.
Inovasi ini menjadi langkah nyata dalam menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat, sekaligus memberdayakan masyarakat untuk memanfaatkan sumber daya yang ada demi kesejahteraan bersama.(*)
Komentar