Portalika.com [SOLO] – Menjelang Dies Natalis Ke-47, Fakultas Teknologi Informasi dan Sains Data (FATISDA) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta mendapatkan kado spesial pengukuhan guru besar pertama di fakultas tersebut. Prof Drs Bambang Harjito, MAppSc, PhD dikukuhkan dalam Sidang Terbuka Senat Akademik UNS, Selasa kemarin.
Sekadar diketahui, FATISDA UNS sendiri merupakan salah satu fakultas yang baru dibuka tahun lalu. Perjuangan Prof Bambang tidak terbilang mudah. Dia memulai pengusulan guru besar sejak 2019. Kini, gelar yang menjadi cita-cita semua dosen sebagai salah satu bentuk pengakuan akan prestasi akademik tersebut diperolehnya.
“Saya menyadari, jalan berliku dan butuh waktu 30 tahun lebih menuju gelar profesor, ini merupakan cara Allah untuk membuat saya belajar lebih. Memiliki pengetahuan dan pengalaman lebih agar pada akhirnya saya masih bisa diberi kesempatan untuk memberikan kontribusi lebih bagi institusi saya,” ujar Prof Bambang, Senin, 6 Maret 2023.
Bambang merupakan guru besar pertama pada FATISDA dan ke-257 UNS. Dia dikukuhkan menjadi Guru Besar dalam Bidang Ilmu Kriptografi dan Keamanan Informasi dengan pidato inaugurasi Keamanan Informasi Menggunakan Kriptografi DNA berbasis NTRU Kriptosistem pada Cyber Space.
Dia mengaku tidak pernah terbayang sebelumnya menjadi seorang guru besar. Ini juga bukan cita-cita masa kecilnya. Awalnya ingin menjadi seorang abdi negara dalam bidang pertahanan secara fisik.
“Saya sudah pernah mencoba beberapa kali [ikut seleksi] masuk dalam bidang pertahanan setelah lulus SMA dan lulus S-1. Namun, tetap saja bukan takdir,” ujar Prof Bambang.
Guru Besar UNS yang lahir pada 1962 di Kemayoran, Jakarta Pusat ini banyak menempuh pendidikan formal di Surakarta. Di masa SMA, Bambang mengaku bukan seorang bintang kelas dan merasa hanya menjadi siswa biasa saja dan hampir tidak pernah mendapat ranking yang berarti.
Rasa percaya diri mulai muncul ketika duduk di kelas tiga SMAN 4 Surakarta. Saat itu, Bambang bertemu dengan mata pelajaran yang menantang baginya, yakni matematika. Momen itu menjadi motivasinya untuk menguasai mata pelajaran itu.
Bambang melanjutkan studi di Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. Pilihan ini diambil untuk mencari jawaban atas keingintahuannya yang dalam akan ilmu matematika dan lulus pada 1988.
Kariernya di UNS bermula ketika diterima menjadi dosen di Program Studi (Prodi) Matematika yang kala itu berada di Fakultas Teknik (FT) pada 1991. Lima tahun berselang, pada 1996, berdirilah FMIPA UNS dan Bambang melanjutkan pengabdiannya sebagai dosen di sana.
Kemudian dia mendapat kesempatan melanjutkan studi S-2 pada 1998 di James Cook Queensland, Australia. Momen yang sangat berpengaruh baginya hingga kini terjadi pada saat itu. Supervisornya pada tahun itu pensiun dan Bambang “dibelokkan” minatnya ke arah bidang Computer Science.
“Awalnya berniat di bidang matematika. Namun, Supervisor S-2 pada tahun itu pensiun maka saya dibelokkan ke arah bidang Computer Science hingga sekarang,” tuturnya.
Pasca lulus, Bambang diminta untuk membuka Prodi D-3 Ilmu komputer pada tahun 2003 di UNS. Setelah itu, pada 2006, bersama rekan-rekannya membuka dan menjadi Kepala Prodi S-1 Informatika di FMIPA UNS.
Perlunya pengembangan ilmu komputer di UNS mendorongnya melanjutkan studi ke jenjang S-3 di School of Information System di Curtin University pada 2010. Sekembalinya dari menempuh pendidikan, Bambang kembali menjabat Kaprodi Informatika FMIPA UNS dan menginisiasi kerja sama luar negeri dengan Universitas Utara Malaysia (UUM). Amanah lain yang diembannya adalah sebagai Kepala UPT Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) UNS pada 2019 hingga sekarang.
Gelar baru sebagai guru besar ia sandang tidak hanya untuk dirinya. Bambang ingin menyemangati dan memotivasi juniornya untuk bisa mencapai titik yang sama. Momentum ini pun juga bermanfaat bagi perkembangan UNS nantinya. (Trianto H Suryono)
Komentar