Portalika.com [SOLO] – Mahasiswa Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) Universitas Sebelas Maret (UNS) menunjukkan eksistensinya melalui gelaran pameran seni bertajuk Art Reflection.
Pameran yang berlangsung dari Selasa dan Rabu, 10 dan 11 Desember 2024 ini merupakan bagian dari Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang dilaksanakan di galeri Solo Is Solo Koridor Gatsu Jalan Gatot Subroto dan dihadiri oleh lebih dari 60 pengunjung.
Program MBKM adalah inisiatif dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Republik Indonesia (RI) yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar langsung di dunia kerja melalui kegiatan magang, penelitian, atau proyek lapangan lainnya.
Program ini memungkinkan mahasiswa mendapatkan rekognisi berupa pengakuan kredit mata kuliah dari aktivitas yang mereka lakukan di luar lingkungan kampus. Di FSRD UNS, program ini bertujuan untuk membekali mahasiswa dengan pengalaman praktis, manajemen seni, dan pengembangan jejaring di bidang seni rupa.
Pameran Art Reflection dibuka Kepala Program Studi (Prodi) Seni Rupa yang diwakili Dr Dona Prawita. Dona menyampaikan apresiasi atas dedikasi mahasiswa dalam melaksanakan program MBKM di Solo Is Solo.
“Selamat berpameran, semoga acara ini bermanfaat untuk pengembangan seni rupa ke depan. Ini adalah bentuk kerja lapangan yang sangat baik dan relevan dengan kompetensi yang diajarkan di Prodi,” ujar Dr Dona.
Irma, selaku ketua panitia pameran, melaporkan pameran ini menampilkan karya-karya mahasiswa yang dihasilkan selama program magang. Selain itu, pameran juga memamerkan hasil workshop yang melibatkan partisipasi masyarakat umum.
“Kami sangat senang bisa magang di Galeri Solo Is Solo. Di sini, kami tidak hanya belajar teori, tetapi juga mendapatkan kesempatan untuk praktik langsung dan belajar hal-hal baru yang belum pernah kami dapatkan di kampus,” ungkap Irma.
Dosen pembimbing program MBKM, Dyah Yuni Kurniawati, menyoroti pentingnya kolaborasi antara kampus dan dunia kerja. “Melalui MBKM ini, mahasiswa mendapatkan banyak pengalaman berharga, terutama dalam hal manajemen promosi galeri. Kami bersyukur program yang kami usulkan mendapat sambutan baik dari pihak Solo Is Solo. Mahasiswa diberi kebebasan untuk bereksplorasi, menghidupkan galeri sebagai ruang kreasi masyarakat melalui kegiatan workshop maupun pameran,” ujarnya.
Dyah juga menambahkan bahwa tim MBKM bernama Soulscape berhasil menggandeng lima tenant untuk berpameran di Solo Is Solo dengan sistem berbayar. Hal ini, menurutnya, membuktikan bahwa program ini memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak.
“Semoga program magang ini dapat terus dilanjutkan di masa mendatang, mengingat relevansinya dengan pengembangan kompetensi di Prodi Seni Rupa,” harapnya.
Pameran yang diusung oleh tim MBKM Prodi Seni Rupa tersebut tidak hanya menjadi ajang presentasi hasil karya, tetapi juga ruang refleksi bagi mahasiswa untuk mengintegrasikan teori dan praktik dalam seni rupa.
Sebagai bagian dari program MBKM, kegiatan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam memperluas wawasan mahasiswa sekaligus meningkatkan kontribusi UNS dalam mengembangkan seni di ruang publik.
Dengan kesuksesan pameran ini, Solo Is Solo semakin memperkokoh posisinya sebagai ruang kreatif yang mendukung bakat-bakat muda di bidang seni. Sementara itu, program MBKM diharapkan terus berlanjut sebagai jembatan yang menghubungkan dunia akademik dengan dunia kerja secara optimal.
Pameran seni rupa yang digelar termasuk dalam Sustainable Development Goals (SDGs) poin ke-4, yaitu Pendidikan Berkualitas. Hal ini berkaitan dengan pentingnya seni dan budaya dalam pendidikan untuk meningkatkan kreativitas, keterampilan berpikir kritis, dan pemahaman yang lebih baik tentang keragaman budaya. (Triantotus)
Komentar