Portalika.com [SOLO] – Karya alih wahana motif batik Semen Rama berhasil mengantarkan Bambang “Gage” Nugroho yang saat ini menjadi calon wakil walikota (Cawawali) Kota Solo, Jateng meraih gelar S2 di Institut Seni Indonesia (ISI) Solo. Motif batik Semen Rama menjadi hal menarik bagi Bambang bukan hanya karena keindahan motif yang tertorehkan dalam sehelai kain, tapi lebih dari itu.
Batik Semen Rama diyakininya memiliki falsafah mendalam yang syarat dengan makna kehidupan. “Sebenarnya ini sudah saya rancang lama mulai dari S1 dengan media kulit dan di S2 ini memakai media logam dan bentuk karya keterbaruan akan saya ungkapkan,” ujar dia ketika ditemui awak media di sela-sela ujian Tugas Akhir S2 Penciptaan Seni Rupa Program Pascasarjana ISI Surakarta (Solo) di Gedung Pascasarjana ISI Surakarta, Kampus Kentingan, Jumat, 30 Agustus 2024 siang.
Hadir dalam acara itu antara lain Walikota Solo, Teguh Prakosa; Rektor ISI Solo, Dr I Nyoman Sukerna, SKar MHum; Pembimbing, Dr Aan Sudarwanto, MSn; Ketua Penguji sekaligus Direktur Pascasarjana, Prof Dr Dra Sunarmi, MHum; Penguji, Aries Budi Marwanto, SSn, MSn dan sebagainya.
Baca juga: 3.000 Penari Siap Ramaikan World Dance Day 24 Jam di ISI Solo
Bambang yang aktif di berbagai organisasi dan pemilik serta pendiri Gage Desain itu mengatakan, motif Semen Rama merupakan simbol-simbol kekuasaan yang memiliki masa kejayaan. Sedangkan kejayaan diperoleh oleh kekuasaan karena pemimpin yang memiliki sifat-sifat hastabrata.
Dalam ajaran hastabrata, kata dia, seorang pemimpin hendaklah memiliki 8 sifat keutamaan yang di antaranya dilambangkan agni, angin, bumi, maruto dan sebagainya yang diwujudkan dalam karyanya.
“Sehingga kalau di detik-detik akhir ini ada perubahan saya tidak tahu. Mungkain kehendak alam atau kehendak Allah SWT terima kasih atau apa pun itu,” papar dia.
Terkait hasil karyanya, Bambang berharap bahwa keryanya menjadi sebuah inspirasi dan motivasi bagi teman-teman seniman yang lain. Dia mengaku sudah lama tertarik mengangkat karya ini karena kebetulan dia seorang pengusaha bidang advertising yang sering mengawal kawan-kawannya di legislatif dan eksekutif untuk menjadi seorang penguasa di wilayah.
Sehingga, ujar Bambang yang kini menjadi Cawawali Kota Solo berpasangan dengan Cawali Kota Solo Teguh Prakosa yang diusung PDIP, hal itu menjadi inspirasi bagaimana seorang pemimpin yang memiliki sifat baik, sifat-sifat yang bisa dimiliki.
Teguh Nyuwun Pangestu
Sementara itu Walikota Solo, Teguh Prakosa yang dimintai kata sambutan mengapresiasi karya-karya Bambang yang dianggap cukup monumental ini. Terus terang sebagai orang awam dia sangat mengapresiasi karya-karya ini.
Dia berharap karya-karya yang bagus ini bisa ditempatkan di ISI di tempat yang sesuai, sehingga bisa dinikmati masyarakat luas.
Menyinggung kehadirannya pada ujian tugas akhir S2 Bambang di ISI Solo ini, Teguh mengaku bukan karena Bambang menjadi pasangannya dalam maju Pilkada di Solo. Karena kira-kira sepekan lalu ketika dia menghadiri acara di Pondok Pesantren Modern Islam Assalaam Kartasura, Sukoharjo sebelum rekomendasi dari DPP PDIP turun, dia sudah diminta Bambang menghadiri ujian di ISI Solo.
“Ketika Mas Bambang meminta saya datang di ujian S2 ini langsung saya sanggupi. Jadi ketika itu belum ada gambaran besok saya [maju Pilkada berpasangan] dengan siapa. Jadi ternyata jodoh tidak jauh-jauh, untuk itu saya nyuwun pangestu agar saya dengan Mas Bambang ini menjadi bagian pemerintah,” ungkap dia.
Karya Menakjubkan
Pada bagian lain Dosen Pembimbing Bambang Nugroho yakni, Dr Aan Sudarwanto, SSn, MSn mengatakan Bambang dinilai sebagai seorang seniman kontemporer Indonesia telah menciptakan serangkaian karya seni logam yang menakjubkan. Dia berhasil menggabungkan warisan budaya tradisional dengan teknik modern.
Karya-karyanya yang inovatif menampilkan transformasi dari motif dua dimensi pada kain batik motif Semen Rama menjadi patung tiga dimensi yang terbuat dari logam. Ini dianggap mampu menciptakan jembatan antara masa lalu dan masa kini dalam seni rupa Indonesia.
Kurasi karya Bambang ini fokus pada lima karya utama yang terinspirasi dari motif batik Semen Rama terbuat dari logam tembaga, besi, kuningan dan aluminium menggabungkan teknik produksi digital computer numerical control (CNC) dengan keahlian pengelasan manual.
Hasil akhirnya, kata Aan, serangkaian patung tiga dimensi yang artistic berjudul, Laku Hambeging Bumi, Laku Hambeging Candra, Laku Hambeging Maruta, Laku Hambeging Agni dan Laku Hambeging Baruna.
Mencoba menjabarkan salah satu filosofi patung yaitu Laku Hambeging Bumi, Aan mengatakan pemimpin hendaknya memiliki sifat-sifat utama dari bumi yaitu teguh, menjadi landasan pijak dan memberi keidupan (kesejahteraan) untuk rakyatnya.
“Bumi selalu dicangkul dan digali, namun bumi tetap iklas dan rela. Begitu pula dengan seorang pemimpin yang rela berkorban kepentingan pribadinya untuk kepentingan rakyat. Seorang pemimpin haruslah memiliki sikap welas aasih seperti sifat-sifat bumi,” tegas dia. (Iskandar)
Komentar