Portalika.com [TRENGGALEK, JATIM] – Kegigihan dan upaya keras Novita Hardini, SE, Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Trenggalek dalam mendorong perempuan dan UMKM berdaya, mendapatkan apresiasi dalam Festival 6 Indonesia di Jakarta.
Perempuan muda ini dianggap menjadi salah satu perempuan hebat yang berkontribusi luar biasa dalam upaya pemberdayaan perempuan dan UMKM. Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Trenggalek ini menerina penghargaan Inspiration Awards Indonesia dalam ajang Anugerah perempuan hebat, Sabtu, 8 Juli 2023 di The Dome, Senayan Park, Jakarta.
Sesuai dengan tema Jitu Mengemas UMKM Daerah Mendunia, upaya Novita Hardini dalam memberikan pendampingan perempuan dan UMKM di daerahnya memang tidak perlu diragukan. Novita mendirikan sebuah yayasan bernama UPRINTIS Indonesia. Sebuah yayasan yang bergerak dalam pendampingan UMKM perempuan. Seperti kepanjangannya UMKM Perempuan Perintis Indonesia.
Pegiat perempuan dan UMKM ini menjelaskan, kenapa perempuan harus berdaya secara ekonomi? “Arahan Bapak Presiden Joko Widodo membebaskan kemiskinan ekstrem adalah salah satu prioritas pemerintah daerah,” ucapnya.
Ada 10.633 masyarakat di Trenggalek yang tergolong miskin ekstrem, sambung Novita. “Sedangkan 5.637 di antaranya adalah perempuan. Menyikapi hal ini tentunya kita tidak bisa menekan kemiskinan ekstrem tanpa memberdayakan perempuan dan penyintas UMKM di daerah kami,” imbuhnya.
Menurutnya, langkah pertama yakni melakukan pelatihan dan pendampingan. Kemudian melakukan layanan jemput bola mulai dari layanan perizinan, pendampingan packaging, layanan pemasaran maupun permodalan.
Novita sangat bangga memiliki partner yang benar-benar responsif gender. Bupati Trenggalek mengeluarkan kebijakan Tresno Trenggalek Tumbas Trenggalek. “Saya ingat sekali tahun 2022 beliau punya kebijakan menggandeng market place, swalayan atau toko dimana di situ ada produk-produk UMKM,” jelasnya.
Selain itu kebijakan Presiden Joko Widodo sangat membantu salah satu di antaranya pengadaan belanja daerah harus barang produk UMKM. “Kendalanya lagi-lagi, ketika semua layanan sudah dibuka kadang kala UMKM kita yang belum siap. Mulai bahan baku yang belum melimpah, management yang belum terbentuk sempurna.”
“Hal ini membuat kami sebagai Ketua Dekranasda Trenggalek harus memprioritaskan pendampingan pelaku UMKM. Sehingga tidak hanya melahirkan jutaan entitas baru, tapi pendampingan berkelanjutan bagi perekonomian kami di Trenggalek,” tandasnya. (Rudi Sukamto)
Komentar