Optimalisasi Potensi Desa Sendangagung Melalui Pengembangan Tanaman Obat Keluarga (TOGA): Inisiatif Mahasiswa KKN UNS Menuju Kemandirian Masyarakat

banner 468x60

Portalika.com [GIRIWOYO] – Dalam upaya mendukung program pemberdayaan desa yang dicanangkan pemerintah, mahasiswa KKN Universitas Sebelas Maret (UNS) meluncurkan inisiatif menarik di Desa Sendangagung, Kecamatan Giriwoyo, Wonogiri. Program yang bertema “Optimalisasi Potensi Desa” ini berfokus pada pengembangan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) dengan membangun taman TOGA yang berisi 20 jenis tanaman obat di rumah Bapak Sumarmo, selaku RT setempat.

banner 300x250

Taman ini tak hanya berfungsi sebagai edukasi bagi warga tentang berbagai khasiat tanaman obat, tetapi juga meningkatkan daya tarik desa dalam bidang kesehatan tradisional, sekaligus memperkuat identitas lokal. Proyek ini merupakan persiapan Desa Sendangagung menuju penilaian Desa Binaan yang akan mewakili Kecamatan Giriwoyo.

Tim KKN UNS juga menyiapkan sebuah guidebook yang informatif, memberikan rincian tentang tanaman TOGA yang ada di taman serta resep-resep obat tradisional yang dapat dibuat sendiri di rumah. Dukungan dari Bapak Sumarmo dan partisipasi aktif warga dalam perawatan taman menjadi kunci kesuksesan program ini.

Baca Juga : Dekan FP UNS: Perhatian Utama Belum Optimalnya Penerapan Inovasi Teknologi Dan Lemahnya Kelembagaan Hortikultura Di Indonesia

Tidak hanya itu, taman ini juga dilengkapi dengan ecobricks—botol plastik yang diisi dengan potongan sampah—sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan. Dalam sosialisasi yang dilakukan, mahasiswa menjelaskan pentingnya pengelolaan sampah plastik dan menyerukan partisipasi masyarakat dalam meminimalisir limbah plastik melalui tutorial pembuatan ecobricks. Mural lingkungan bertuliskan “Alam Lestari, Warisan Abadi” juga menghiasi taman, memberikan pesan penting tentang kelestarian alam.

Program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi masyarakat Desa Sendangagung, sekaligus bisa menjadi model bagi desa-desa lain dalam mengoptimalkan potensi lokal melalui tanaman obat keluarga. Dengan langkah ini, Desa Sendangagung menunjukkan bahwa sinergi antara pendidikan, masyarakat, dan lingkungan dapat menciptakan perubahan yang berarti.(*)

Komentar