Portalika.com [SOLO] – Pelatih Kepala Pelatnas para bulutangkis Indonesia, Jarot Hernowo, bakal memantau bakat-bakat baru pada ajang Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVII Solo, Jawa Tengah 2024 mendatang.
Ajang ini menjadi kesempatan berharga bagi para atlet muda dari berbagai daerah untuk mengikuti seleksi nasional (Seleknas).
Peparnas XVII masih akan menggunakan regulasi yang sama pada cabang olahraga para bulutangkis. Aturan ini membedakan kategori khusus yang disediakan untuk atlet elite dengan atlet nasional.
Baca juga: Pengalaman APG 2022 Jadi Modal Kesuksesan Peparnas XVII 2024
Harapannya, ajang yang berlangsung pada tanggal 6 Oktober hingga 13 Oktober 2024 ini bisa menjadi ruang regenerasi bagi atlet-atlet nasional.
Sebagai informasi, kategori elite ini diperuntukkan bagi atlet-atlet yang meraih medali emas nomor perorangan pada ajang Peparnas serta pernah tampil pada multievent internasional seperti ASEAN Para Games, ASIAN Para Games hingga Paralimpiade.
Jarot mengatakan, atlet-atlet dari seluruh Indonesia memiliki kesempatan yang besar untuk membuktikan hasil latihannya selama ini saat berkompetisi di Peparnas XVII. Apalagi, bagi atlet nasional, mereka bisa mengikuti dua nomor pertandingan, termasuk bertanding melawan atlet yang masuk kategori elite.
“Peparnas XVII ini sebenarnya menjadi ajang evaluasi latihan para atlet dari seluruh daerah. Namun, atlet-atlet daerah ini dibedakan dengan kategori yang sudah elite atau yang statusnya atlet nasional,” kata Jarot Hernowo saat ditemui usai memantau ajang Hydroplus Indonesia Para Badminton Internasional 2024 di Edutorium UMS, Karangasem, Solo, Rabu, 18 September 2024.
“Kami, sebagai pelatih, memandang bahwa inilah kesempatan bagi atlet daerah untuk menunjukkan sejauh mana hasil latihan mereka, karena atlet nasional itu memiliki agenda untuk bertanding di kelas elite,” tambahnya.
Oleh karena itu, Jarot berharap atlet-atlet nasional bisa menampilkan kemampuan terbaiknya pada ajang Peparnas XVII ini. Sebab, mereka bisa mengikuti dua nomor sekaligus, yakni kategori elite dan nasional. Sedangkan, atlet elite hanya diperbolehkan mengikuti satu nomor pertandingan saja, sehingga tidak bisa bersaing di nomor nasional.
“Tim pelatih dari Pelatnas juga akan bergerak untuk mencari potensi baru di Peparnas XVII ini. Karena, nantinya atlet nasional wajib mengikuti kategori elite. Sedangkan atlet elite tidak boleh mengikuti kategori nasional,” ujarnya.
Menurut Jarot, prestasi pada Peparnas XVII bukan menjadi satu-satunya pertimbangan yang digunakan tim pelatih untuk menjaring atlet baru. Sebab, ada sejumlah faktor yang menjadi acuan untuk mengukur potensi talenta-talenta baru yang punya bakat untuk gabung Pelatnas para bulutangkis.
“Kami sebagai pelatih juga akan melihat talenta yang mereka miliki. Masih ada banyak faktor yang bisa kami pertimbangkan apakah mereka layak untuk minimal mengikuti seleknas,” katanya.
Peparnas XVII Tahun 2024 ini akan diramaikan oleh sembilan atlet andalan tim para bulutangkis Indonesia saat berjuang di Paralimpiade 2024 Paris. Mereka adalah Leani Ratri Oktila, Hikmat Ramdani, Qonitah Ikhtiar Syakuroh, Khalimatus Sadiyah, Fredy Setiawan, Dheva Anrimusthi, Suryo Nugroho, Subhan dan Rina Marlina.
Saat ini, mayoritas atlet Paralimpiade Paris 2024 tersebut tampil dalam ajang Hydroplus Indonesia Para Badminton International 2024 di Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS). Hanya Dheva Anrimusthi saja yang absen karena fokus menjalani recovery. (Ariyanto/*)
Komentar