Pemkab Trenggalek Gelar Jamasan Pusaka Awali Prosesi Hari Jadi Ke-830 Trenggalek

banner 468x60

Portalika.com [TRENGGALEK, JAWA TIMUR ] – Pemerintah Kabupaten Trenggalek menggelar jamasan pusaka mengawali prosesi Hari Jadi Ke-830 Trenggalek.

Dalam propesi jamasan kali ini , mengusung tema “Pinayungan Kaluhuran” tersirat doa dan harapan semua dalam momentum Hari Jadi Ke-830 ini seluruh elemen yang ada di Kabupaten Trenggalek senantiasa mendapatkan kemuliaan.

banner 300x250

Pusaka yang dijamas kali ini terdiri dari 2 Tombak Korowelang, Sungsung Tunggul Nogo, Panji Kabupaten Trenggalek dan 2 pusaka pemberian Ngarso Dalem Sri Sultan Hamengkubuwono X.

Baca juga: Dinkesdalduk KB Trenggalek Imbau Warga Tingkatkan Jaga Kesehatan Dalam Menghadapi Fenomena Bediding

Semua pusaka dibersihkan melalui sebuah prosesi adat untuk disemayamkan semalam. Kemudian diboyong kembali ke Pendopo Manggala Praja Nugraha dalam prosesi hari jadi.

Portalika.com/Rudi Sukamto

Bupati Trenggalek, Mochamad  Nur Arifin usai prosesi jamasan menuturkan “Ini dalam rangka prosesi Hari Jadi Trenggalek yang ke-830. Alhamdulillah pusaka di Trenggalek dari beberapa tahun yang lalu sudah lengkap. Prasastinya ada, kemudian juga seluruh pusaka seperti tombak, payung, semuanya lengkap,” ungkapnya.

Kemudian, sambung Mas Ipin menambahkan “diteguhkan kembali kita mendapatkan pusaka dari Ngarso Dalem Sri Sultan Hamengkubuwono ke-10, ada tombak dan juga payung juga. Pusaka-pusaka ini yang nanti akan kita jamas atau dibersihkan. Sebagai simbol Trenggalek  merefleksikan diri di 830 tahun ini. Semoga kita punya semangat baru untuk bersama-sama membangun Trenggalek,” imbuhnya.

Portalika.com/Rudi Sukamto

Mungkin yang berbeda, saya meminta hari ini yang dijamas bukan hanya pusaka dalam hal ini pusaka Kabupaten Trenggalek, akan tetapi orang-orang yang dalam kutip memiliki kebijakan di Kabupaten Trenggalek juga dijamas.

Selain pusaka ini dijamas dan diinapkan di Kamulan, kemudian untuk pusaka dari Jogja diinapkan di kota karena dulu pemberiannya di sini. Kemudian ada yang sifatnya pribadi, ini simbol kabupatennya yang disucikan. Nanti disimbolisasikan pusaka-pusakanya bupati. Nanti malam dijamaskan dan diinapkan oleh masyarakat di Kampak.

“Kenapa Kampak dipilih, karena di sana sebelum prasasti Kamulan diketemukan sudah ada yang diberikan Mpu Sendoek ketika hijrah dari Jawa Tengah kemudian bergeser ke Jawa Timur,” ujar Bupati Trenggalek. (Rudi Sukamto)

Komentar