Portalika.com [SOLO] – Kontingen Jawa Tengah (Jateng) tinggal menunggu waktu untuk ditetapkan sebagai juara umum Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVII 2024 setelah mendulang 160 emas, 121 perak dan 123 perunggu.
Perolehan medali Peparnas hingga Sabtu 12 Oktober 2024 pukul 20.30 WIB ini jauh mengungguli Jawa Barat (Jabar) di posisi kedua dengan 119 emas, 116 perak dan 117 perunggu serta Daerah Khusus Jakarta di posisi ketiga dengan 39 emas, 29 perak dan 36 perunggu.
“Saya lihat di klasemen peringkat medali sampai detik ini Jateng belum bisa dikalahkan karena gap lumayan jauh dari nomor satu, kedua, ketiga. Ya mungkin Jawa Tengah memang menjadi sentralnya peradaban sampai pembinaan atlet dan olahraga Paralimpiade. Jadi memiliki suatu previlege,” kata Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Dito Ariotedjo saat meninjau venue tenpin bowling di Bengawan Sport, Solo, Jateng, Sabtu, 12 Oktober 2024.
Baca juga: Atlet Sepakbola CP Peparnas XVII Doakan Timnas Indonesia Menang Lawan Bahrain
Dia mengungkapkan, sejauh ini pihaknya belum sekali pun menerima keluhan, baik itu dari kontingen peserta dan masyarakat umum. Namun dia memastikan evaluasi tetap dilakukan.
“Pastinya evaluasi terus kami lakukan. Sampai detik ini alhamdulillah pelaksanaan Peparnas belum mendapatkan keluhan,” kata dia.
Dito menilai pengalaman panjang Jateng sebagai tuan rumah multievent olahraga menjadi modal dalam menyukseskan Peparnas XVII 2024 di Solo. Dia menilai Peparnas XVII Jateng lebih baik, karena Jateng sudah berkali-kali menjadi tuan rumah multievent.
“Sebelumnya Aceh dan Sumut mendapatkan kesempatan untuk ajang sebesar PON ini. Jadi, dua-duanya sama-sama baik, tetapi kami apresiasi kepada semua pihak penyelenggara,” papar dia.
Menurut dia ajang multievent untuk para disabilitas edisi 2024 ini diikuti oleh 35 kontingen provinsi di Indonesia. Total ada 20 cabang olahraga yang dipertandingkan selama penyelenggaraannya, yakni tanggal 6 Oktober hingga 13 Oktober 2024.
Dito menjelaskan, 20 cabor yang dipertandingan memiliki korelasi dengan cabor-cabor yang dipertandingkan event olahraga penyandang disabilitas level internasional seperti Asean Para Games, Asian Para Games dan Paralimpiade.
“Cabor yang dipertandingkan adalah cabor yang sudah terakreditasi dan diakui oleh Internasional Paralympic Committee. Ini akan kami aplikasikan ke depannya untuk PON. Jadi, bagaimana perhelatan nasional sebesar PON dan Peparnas memiliki korelasi yang kuat untuk persiaapan untuk kelas Olimpiade,” tegas dia. (Iskandar)
Komentar