Portalika.com [SOLO] – Acara yang diikuti wakil dari empat taler dimana sejarahnya Mbah Kakung Martowirono adalah seorang bayan di Kedunggudel, Kabupaten Sukoharjo, sedangkan Mbah Putri membuka warung dan dikaruniai empat orang anak, bernama Suripti, Sutono, Sutejo dan Sukarni.
Pernyataan itu disampaikan salah satu anggota trah Martowirono, Basnendar, Minggu, 14 April 2024. Dia menyatakan, anggota trah saat pertemuan mengenakan dresscode beragam ikon Jepang, dari baju kimono, samurai, karakter Sailor Moon, Naruto, figur anime, tulisan huruf kanji, dan simbol pernak-pernik ala Jepang lainnya ini memenuhi lokasi reuni trah tahun 2024 sebagai pertemuan ke-36.
Sebagai tuan rumah tahun ini yakni Taler 1 Suripti memilih tema Jepang dengan mengubah nama Martowirono menjadi Maruto Wirono dari kata plesetan Naruto, karakter animasi yang terkenal dari Jepang.
Baca juga: Tiga Profesor, Ramaikan Reuni Trah Marstowirono XXXV
Menurutnya, reuni trah ini berisi game, fashion show, joget bersama, aneka kuis serta beragam hiburan penampilan dari tiap anggota trah yang menambah seru acara kumpul keluarga. “Tak lupa sesi halal bihalal yang rutin tiap tahun diselenggarakan ini bertempat di Parthree Coffee and Kitchen di Blulukan, Colomadu Karanganyar pada Sabtu,13 April 2024,” ujarnya.
Mayor Haristanto wakil taler ke-4 yang memakai kostum Naruto, mengapresiasi baik dari aspek pemilihan tema dan konsep acara reuni yang tambah seru dan kreatif pada penyelenggaraan tahun ini.
Sedangkan menurut Bambang Haryanto ada sesi berbagi ajaran nilai-nilai luhur budaya Jepang seperti Kaizen, Ganbaru sampai Ikigai ikut disebarkan lewat beragam kuis dan game untuk memperkaya wawasan dan spirit anggota trah kedepannya.
Slagen Abu Gorda sebagai ketua panitia dalam rilis yang dikirim menyatakan bahwa tujuan event ini sebagai ajang silaturahmi, kangen-kangenan, sekaligus mempererat persaudaraan antar anggota trah.
Sedangkan penjelasan menurut Untung Suripno dengan adanya reuni trah ini diharapkan ada kerinduan antar anggota trah Martowirono untuk selalu berkumpul dan bersilaturahmi, walaupun terpisahkan jarak tempat tinggal maupun kesibukan aktifitas keseharian.
Akhir acara ditutup dengan menyanyikan lagi Indonesia Pusaka bersama-sama dilanjutkan saling bersalaman sebagai simbol saling memaafkan antar anggota keluarga besar Trah Martowirono. (Triantotus)
Komentar