Solo Safari Tambah Koleksi Satwa Dan Tawarkan Zona Bermain Anak

banner 468x60

Portalika.com [SOLO] – Menyambut musim libur Lebaran tahun 2024, Solo Safari, Jateng menambah koleksi satwa dan menawarkan beberapa zona bermain anak yang menarik. Diharapkan inovasi yang dilakukan Solo Safari mampu memberi hiburan segar bagi masyarakat luas dalam berlibur.

“Mulai Lebaran tahun ini, Solo Safari bangga menghadirkan tambahan satwa baru, memperkaya diversitas biologis dan kesempatan pembelajaran bagi pengunjung. Wisatawan keluarga dan anak-anak diundang untuk berinteraksi langsung dengan satwa kesayangan dalam pengaturan yang aman dan edukatif, mendukung misi Solo Safari dalam konservasi dan pendidikan satwa,” ujar General Manager Solo Safari, Shinta di Solo Safari dalam siaran pers Jumat, 5 April 2024.

banner 300x250

Menurut dia pihaknya dengan bangga menginformasikan serangkaian pengalaman yang menyenangkan dan edukatif bagi semua pengunjung. Fokusnya pada kenyamanan, pendidikan dan kegembiraan selain itu Solo Safari siap menjadi tujuan libur Lebaran pilihan utama bagi keluarga dan wisatawan dari semua usia.

Baca juga: Rayakan Hari Beruang Dunia, Solo Safari Hadiahi Beruang Aurel Dengan Tumpeng Buah

Guna menambah keceriaan musim Lebaran, pihaknya menawarkan berbagai zona bermain anak dan kegiatan keluarga, termasuk:
Petting Zoo: Kesempatan emas bagi anak-anak untuk bertemu dan menyentuh hewan peliharaan yang lucu-lucu secara langsung seperti kelinci, kura-kura, kuda poni, hingga kambing ceko.
Kid Playground: Area bermain yang aman dan menyenangkan, dirancang untuk memicu imajinasi anak.
Zona Aktivitas Labirin: Tantangan menyenangkan yang membangun kemampuan pemecahan masalah dan kecerdasan spasial.
Savanna Zipline: Petualangan udara menegangkan melintas di atas satwa-satwa savana Afrika.
Face Painting, Dino Ride, dan Go-Karting: Aktivitas kreatif dan petualangan yang dirancang untuk semua anak-anak.
Pertunjukan Edukasi Satwa: Pertunjukan yang informatif dan menghibur, menampilkan keindahan, kecerdasan dan keunikan satwa di Solo Safari.

Pengunjung Solo Safari menikmati flying fox menggunakan semacam kursi yang ada di tengah taman Solo Safari, Jateng. (Portalika.com/ist)

“Target kami rata-rata 10.000-an pengunjung selama libur Lebaran di setiap harinya dengan harga tiket reguler Rp85.000, sedangkan harga tiket premium Rp125.000. Kelebihan tiket premium untuk pengunjung dapat fasilitas buggy atau shuttle car pada separo perjalanan,” papar Shinta.

Kemudahan Akses dan Parkir
Mengantisipasi jumlah pengunjung yang lebih besar selama musim libur, Solo Safari telah menyiapkan kantong parkir kendaraan roda dua dan roda empat di beberapa titik strategis.

Termasuk di area Universitas Sebelas Maret (UNS), serta kantong parkir area belakang, samping kanan, dan samping kiri sisi Solo Safari. Inisiatif ini bertujuan untuk memudahkan akses pengunjung ke taman safari, memastikan pengalaman yang mulus sejak kedatangan.

Menyinggung komitmen Solo Safari terhadap pendidikan dan konservasi pihaknya berkomitmen menyediakan pengalaman yang tidak hanya menghibur tetapi juga mendidik.

“Kami percaya bahwa dengan menghubungkan pengunjung dengan alam dan satwa liar, kami dapat menanamkan apresiasi dan pemahaman yang lebih dalam tentang pentingnya konservasi,” ujar dia.

Terkait penambahan koleksi satwa dan beberapa fasilitas tersebut pihaknya mengundang masyarakat luas untuk menjadikan Solo Safari bagian dari tradisi Lebaran mereka.

“Nikmati keajaiban alam, temukan satwa menarik, dan ciptakan kenangan yang akan bertahan seumur hidup. Untuk informasi lebih lanjut tentang acara, jam buka, dan atraksi, kunjungi www.solosafari.id,” kata dia.

Tentang Solo Safari dan TSI
Lebih lanjut Shinta mengungkapkan Solo Safari dianggap sebagai tempat yang tepat untuk menjelajahi petualangan seru bersama keluarga dan sahabat tercinta. Destinasi wisata di Kota Solo, Jateng terletak di tepi kali terpanjang di Jawa yaitu Sungai Bengawan Solo ini adalah sebuah kawasan wisata edukasi satwa seluas 14 hektar.

Di sini, pengunjung tidak hanya akan mengenal lebih dekat satwa endemik Indonesia, tetapi juga bisa berbagi keceriaan di berbagai area hiburan yang tersedia.

Dia menjelaskan Solo Safari yang dulu disebut Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) dikelola dengan pemerintah Kota Surakarta. Selanjutnya di inisiasi oleh Walikota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka mengajak bekerja sama Taman Safari Indonesia (TSI) dan sekarang menjadi taman edukasi satwa dengan wajah baru bernama Solo Safari di bawah kelola TSI yang dibuka sejak tanggal 27 Januari 2023.

Sedangkan TSI saat ini memiliki lebih dari 8.700 satwa, 400 spesies, dan dikunjungi lebih dari 5 juta pengunjung setiap tahun. Dengan kontribusinya dalam menyelamatkan, memulihkan, dan melepaskan ribuan satwa ke alam liar sejak tahun 1980, TSI telah menjadi salah satu organisasi konservasi dunia untuk satwa endemik Indonesia dan spesies terancam punah dunia.

TSI sebelumnya telah meraih empat sertifikasi internasional dan 16 penghargaan nasional untuk pusat konservasi dan rekreasi. TSI membuka area konservasi satwa pertamanya, yaitu The Great Taman Safari Bogor di Cisarua, Bogor, Jawa Barat pada April 1986.

Setelah satu dekade, TSI berkembang dengan mendirikan The Grand Taman Safari Indonesia Prigen Jawa Timur (Jatim), Pasuruan, Jatim pada Desember 1997.

Keberhasilan kedua, area konservasi oleh TSI mendorong perusahaan untuk membangun area konservasi lainnya, seperti The Amazing Taman Safari Bali, The Funtastic Beach Safari Batang Jawa Tengah, Jakarta Aquarium & Safari, dan yang terbaru, Solo Safari.

TSI juga mengawasi beberapa unit bisnis untuk memenuhi kebutuhan pariwisata, seperti Royal Safari Garden, Safari Resort, Baobab Safari Resort, Mara River Safari Lodge, dan Safari Wonders.

TSI memiliki visi untuk menjadi area konservasi satwa serta pariwisata berbasis pendidikan dan penelitian. (Iskandar)

Komentar