SPSI Biro Sukoharjo Resmi Dilantik, Siap Maksimalkan Potensi Wisata dan Ekonomi di Kota Makmur

banner 468x60

Portalika.com [SUKOHARJO]- Serikat Pemersatu Seniman Indonesia (SPSI) Biro Kabupaten Sukoharjo resmi dibentuk, pengukuhan pengurus yang terdiri dari Ketua, Sekretaris, Bendahara dan sejumlah seksi dilaksanakan pada Selasa, 31 Desember 2024 di kawasan peninggalan Belanda yakni Buk Londo yang terletak di Dukuh Tinggen, Desa Bentakan, Kecamatan Baki.

banner 300x250

Buk Londo adalah salah satu bangunan peninggalan Kolonial Belanda di wilayah Baki yang terletak di pinggir Kali Baki di Desa Bentakan. Bangunan Buklondo mirip jembatan sepanjang sekitar 50 meter. Di bawah bangunan jembatan terdapat terowongan berdiameter sekitar 1,5 meter.

Acara tersebut dihadiri oleh Ketua Korwil SPSI Solo Raya Muhammad Nur Kholis, Koordinator Divisi Petugas Pemerhati Lingkungan (Pepeling)  Andi Zate, Wasekjen DPN SPSI Subandriyo, Kepala Desa Bentakan Edi Padmoputro, Kepala Dukuh Tinggen Sutarman, Ketua Biro SPSI Sukoharjo Agus Sumanto dan tamu undangan lainnya.

Dalam sambutannya Edi Padmoputro mengucapkan selamat kepada para pengurus SPSI Sukoharjo yang dilantik.

“Selaku Pemdes Bentakan kami mengucapkan selamat kepada Pak Agus sebagai ketua, semoga dengan pelantikan semuanya berjalan lancar dan sukses, kedepan membawa seniman Desa Bentakan semakin maju dan lebih baik lagi,” ujarnya.

Kepala Desa berharap kehadiran SPSI Biro Sukoharjo akan membawa kemajuan bagi Desa Bentakan.

“Kalau ada anggaran dari Jakarta, Pak Agus tolong dibantu agar lebih semangat agar Desa Bentakan lebih maju,” harapnya.

Subandriyo, Wasekjen DPN SPSI  menerangkan sosok Ketua SPSI Biro Sukoharjo adalah sosok seniman.

“Saya sebagai Wasekjen DPN SPSI akan menyambpaikan SPSI itu apa ? SPSI adalah Serikat Pemersatu Seniman Indonesia, ada 7 elemen seni dalam SPSI, di Kabupaten Sukoharjo ada kegiatan landscaping, Desa Bentakan memercantik fisiknya ini adalah  salah satu elemen SPSI yang merupakan cikal bakal desa wisata,” urainya.

Menurutnya Desa Bentakan mempunyai potensi.

“Saya tertarik dan membuat desain arsitek, semua sudah tercantum dalam desain, masalah dana akan datang dari mana – mana berdasar. proposal,” lanjutnya.

Dia menambahkan SPSI didirikan di Jakarta.

“SPSI di setiap propinsi ada, di Nasional ada DPN, di propinsi ada Korwil, di kabupaten biro,” jelasnya.

“Di Sukoharjo ada embrio desa wisata, muaranya adalah kemajuan desa, ada program kerja bernama Pepeling, Petugas Pemerhati Lingkungan baik lingkungan bisa fisik dan non fisik,” ungkapnya.

Muhammad Nur Kholis menegaskan pihaknya membawahi 7 kabupaten/kota di kawasan Solo Raya.

“Kita berada di pusat kebudayaan dan seni, Solo Raya tidak lepas dua keraton, dan embrio jejak peninggalan masa lalu. Disini ada Buk Londo,” tegasnya.

Sebagai arsitek yang fokus di cagar budaya, dia akan mengoptimalkan kawasan dan fokus di elemen ke 7 yakni landscaping.

“Disini ada potensi sungai, Pak Agus kita lantik, kita SPSI  bisa berkolaborasi dengan BUMDES, kita bersama – sama kolaborasi,” terangnya.

“Akan kita lantik SPSI Biro Sukoharjo, kita akan gandeng dinas-dinas terkait seperti dinas UMKM,” jelasnya.

Sementara Agus Sumanto mengaku bahagia dengan dilantik menjadi Ketua SPSI Biro Sukoharjo.

“Kami akan menjadikan wisata-wisata  jadi maju di Sukoharjo , wisata maju tentu pendapatan masyarakat meningkat,” tutupnya. (Yulianto)

Komentar