Tanah Bergerak Di Wonogiri, 17 KK Warga Brenggolo Jatiroto Terisolir

banner 468x60

Portalika.com [WONOGIRI] – Peristiwa bencana tanah bergerak di Dusun Gumiwang, Desa Brenggolo, Kecamatan Jatiroto, Kabupaten Wonogiri berdampak pada dua rumah dan satu masjid. Selain itu 8 warga mengungsi karena rumah tinggal tidak bisa digunakan.

Terkait bencana itu, personel BPBD, Dinsos, DPU Wonogiri dan Forkopimcam Jatiroto menyalurkan bantuan sekaligus meninjau lokasi bencana longsor, Senin, 6 Januari 2025. Sementara bencana alam tersebut terjadi pada 24 Desember 2024  lalu.

banner 300x250

Camat Jatiroto, Miran, SSos, MM, mengatakan cuaca ekstrim di wilayah Wonogiri bagian timur mengakibatkan lapisan tanah dan jalan dusun amblas.

Baca juga: Siapkan Lokasi Pembangunan Rumah Rakyat, Menteri PKP Sambangi Menteri ATR/BPN Untuk Data Bank Tanah

Dia menyatakan pada 22 Desember 2024 sampai sekarang tanah masih bergerak dan terjadi penurunan lahan di Dusun Gemawang RT 1 RW 8, Desa Brenggolo, Kecamatan Jatiroto.

Akibat tanah bergerak satu masjid rusak berat, satu rumah roboh sebagian, tetapi tidak ditempati lagi, dua rumah rusak berat dan tidak bisa ditempati dan jalan desa sepanjang 50 meter rusak berat dan memutus akses jalan. Kerugian ditaksir Rp250.000.000.

Sementara itu, Kepala Desa Brenggolo, Maryoto melaporkan Dusun Gemawang, Desa Brenggolo merupakan pemukiman yang disebelah timurnya merupakan lereng atau jurang dengan kemiringan 60 derajat yang dibawahnya terdapat aliran sungai.

Portalika.com/Setyo Nugroho

Karena hujan lebat selama lebih dari 6 jam mengakibatkan tanah di lokasi tersebut mengalami retakan dan penurunan. Pada tanggal 23 Desember 2024, ujarnya, BPBD bersama Dinas Sosial, Disperakim dan pihak Kecamatan Jatiroto melaksanakan peninjauan lokasi bencana dan menyerahkan bantuan logistik berupa bahan pangan.

Seiring berjalannya waktu, sampai sekarang kondisi tanah tersebut masih bergerak. Kondisi penurunan sudah lebih dari 1 meter sehingga 2 keluarga sudah diungsikan dengan menumpang di rumah saudara.

“Akibat dari pergerakan tanah tersebut akses jalan desa menjadi rusak dan menyebabkan 14 rumah yang terdiri dari 17 KK menjadi terisolir, karena akses jalan terputus. Sementara ini dibuatkan akses jalan dengan melewati pekarangan penduduk dan hanya bisa dilalui kendaraan roda 2,” katanya.

BPBD bersama perangkat desa, jelasnya, telah melaksanakan sosialisasi ke warga untuk mengungsi. Lokasi pengungsian sudah disiapkan pihak desa, tinggal menunggu kesediaan warga untuk mengungsi. (Setyo Nugroho)

Komentar