Portalika.com [SUKOHARJO] – Tim pemenangan pasangan bakal calon Bupati (Bacabup)-Bakal Calon Wakil Bupati (Bacawabup) jalur perseorangan Pilkada Sukoharjo 2024, Tuntas Subagyo-Djayendra Dewa, mengakui pihaknya tak bisa mendampingi langsung penyelenggara pemilu melakukan verifikasi faktual (verfak) door to door.
Kendati demikian pihaknya optimistis jago mereka bisa lolos sampai ke tahapan daftar calon tetap (DCT). “Kami memang tidak bisa mengikuti door to door sehingga kami belum bisa menjawab secara pasti. Tetapi kalau yang kami kumpulkan di satu tempat tertentu boleh kami bilang 99 persen MS [memenuhi syarat],” ujar salah seorang anggota tim pemenangan Bacabup dan Bacawabup Tuntas Subagyo-Djayendra Dewa, Anjas dalam konferensi pers di kediaman Tuntas, Purbayan, Baki, Sukoharjo, Jateng, Sabtu 6 Juli 2024.
Terkait hal tersebut dia berharap jago mereka masih bisa lolos. Kalaupun belum bisa pihaknya tetap berupaya keras dan yakin dengan adanya perbaikan nanti akan dipersiapkan kekurangan.
Baca juga: Seribuan Warga Hadiri Halal Bihalal Bacabup Independen Sukoharjo Tuntas
Menurut dia menjelang masa perbaikan verifikasi faktual dukungan masyarakat, pihaknya menargetkan menghimpun 20.000-25.000 foto kopi kartu tanda penduduk (KTP). Seperti diketahui bahwa proses verifikasi faktual telah rampung pada Kamis, 4 Juli 2024.
Selanjutnya hasil verifikasi akan diplenokan secara berjenjang. Setelah pleno, bakal cabup-bakal cawabup jalur perseorangan akan diberi kesempatan melakukan perbaikan dukungan masyarakat pada 13-17 Juli.
Mereka harus memenuhi syarat minimal dukungan dari 50.894 warga yang punya hak pilih di minimal tujuh kecamatan di Kabupaten Sukoharjo.
Sekretaris Tim Pemenangan Tuntas-Djayendra, Anas, mengutarakan tim pemenangan dan relawan calon independen Pilkada Sukoharjo 2024 itu tetap solid dalam mencari dukungan masyarakat. Terutama saat proses perbaikan dukungan masyarakat dalam verfak.
Pihaknya tetap optimistis, pasangan Tuntas-Djayendra lolos verfak dan mendaftar sebagai bakal cabup-cawabup pada akhir Agustus. “Saat masa perbaikan dukungan masyarakat, kami menargetkan mengumpulkan 20.000-25.000 foto kopi KTP masyarakat,” papar dia.
Sementara itu penasehat pemenangan tim Tuntas-Djayendra, Ki Jatmiko Anom Suroto mengatakan sebelum verifikasi administrasi dilakukan pihaknya melakukan sosialisasi pendukungan timnya dengan cara menyelenggarakan konser Gilga dan Denny Caknan.
Warga Sukoharjo bisa menyaksikan konser tersebut dengan menyerahkan foto kopi KTP pendukungan. Pihaknya juga memberlakukan ketentuan yang sama dengan syarat melihat konser.
Warga yang ingin membeli barang di bazar sembako murah, syaratnya juga mengumpulkan KTP Sukoharjo. Di bagian lain dia tak menafikan adanya masyarakat yang merasa tidak mendukung, tapi identitasnya tercantum sebagai pemberi dukungan kepada calon independen Pilkada Sukoharjo 2024, Tuntas-Djayendra.
Hal ini, kata dia, bisa terjadi dengan berbagai sebab di antaranya identitas diri itu dipinjam oleh kerabat keluarga atau teman. Proses pengumpulan dukungan masyarakat di antaranya dilakukan melalui event atau kegiatan yang melibatkan massa dalam jumlah besar. Seperti konser musik dan bazar sembako di 12 kecamatan.
Pihaknya mengakui tak bisa mengontrol dengan baik karena jumlah identitas diri yang dikumpulkan puluhan ribu. “Mungkin ini bisa jadi, identitas diri orang tersebut dipinjam keluarga atau teman. Yang jelas, saat menggelar konser musik dan bazar sembako, kami selalu menyampaikan soal foto kopi KTP digunakan untuk pencalonan jalur perseorangan,” kata Jatmiko. (Iskandar)
Komentar