Portalika.com [SOLO] – Revitalisasi Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat tahun ini dimulai sepekan lalu. Kendati demikian wilujengan dimulainya revitalisasi baru digelar Sabtu 20 Januari 2024.
“Sepekan lalu memang ada wilujengan kecil, untuk wilujengan lengkap baru dilaksanakakn sekarang [Sabtu]. Objek revitalisasinya adalah Alun Alun Utara dan Selatan,” ujar menantu Paku Buwana XII, Kanjeng Pangeran (KP) Eddy Wirabhumi ketika ditemui seusai wilujengan di Pagelaran Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat Sabtu.
Menurut dia revitalisasi Alun Alun Utara hanya Alun Alun saja, kalau Alun Alun Selatan beserta lingkungannya. Dulu pihaknya sebenarnya mengusulkan revitalisasi Sasana Mulya, Panggung Sangga Buana dan bangunan lainnya. Tapi yang mendapat alokasi anggaran baru Alun Alun Utara dan Selatan.
Baca juga: Ingin Moncer Di Dunia Internasional, Keraton Surakarta Luncurkan Projek Deksa
Eddy yang juga suami GKR Wandansari yang akrab disapa Gusti Moeng ini mengungkapkan, pengusulan Sasana Mulya untuk dirvitalisasi karena bangunan bersejarah itu runtuh diterjang hujan dan angin. Terkait kondisi tersebut akhirnya revitalisasi dilakukan dengan swadana.
Menyinggung soal jumlah dana, Eddy mengungkapkan sekitar Rp29,38 miliar lebih untuk revitaalisasi Alun Alun Utara dan Selatan. Ditanya revitalisasi yang paling urgen untuk ditangani, Eddy menyebutkan justru bukan kedua Alun Alun itu.
“Kalau ditanya ke kami hal paling urgen direvitalisasi bukan Alun-Alun. Tapi Sasana Mulya dan Sangga Buana adalah termasuk bangunan-bangunan inti yang perlu penanganan segera karena mau runtuh. Tapi nyatane alokasi dana dari pemerintah masuk ke Alun Alun. Wis ben sik mudah-mudahan nanti bisa dilanjut yang lainnya,” kata Eddy.
Soal pelaksanaan revitalisasi Alun-Alun Utara dia lebih lanjut mengatakan, pihaknya juga melakukan pembicaraan terkait dampak pembangunan, salah satunya dengan para pedagang. Dia menjelaskan Alun-Alun Utara yang direvitalisasi adalah merupakan kawasan cagar budaya.
“Alun-Alun Utara ini cagar budaya tetapi cagar budaya yang hidup atau living heritage. Karena itu jangan sampai revitalisasi justru malah mematikan living heritage,” tegas Eddy.
Sementara itu acara wilujengan yang diikuti puluhan orang dari kerabat Keraton Surakarta dan abdi dalem yang digelar di Sasono Sumewo kompleks Pagelaran Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat berlangsung khidmat. Acara yang digelar Sabtu siang tersebut dilengkapi beberapa uba rampe sesaji pelengkap wilujengan.
Berdasar pantauan di lapangan, kawasan Alun-Alun Utara sudah mulai mendatangkan alat berat. Alat tersebut digunakan untuk mengeruk atau meratakan tanah. Sejumlah truk pun tampak lalu-lalang mengangkut tanah kerukan. (Iskandar)
Komentar