Wong Solo Group Ekspor Makanan Siap Saji Ke Arab

Senilai Rp66,9 Miliar

banner 468x60

Portalika.com [SUKOHARJO] – Perusahaan Terbatas (PT) Halalan Thayyiban Indonesia (Hati) mengekspor makanan siap saji (MSS) ke Saudi Arabia. PT Hati merupakan bagian dari Wong Solo Group (WSG).

Bos WSG Puspo Wardoyo mengatakan eskpor dilakukan setelah pihaknya mendapat pesanan 1.275.000 porsi makanan kemasan siap saji untuk makanan para jemaah haji di Arab Saudi.

banner 300x250

“Makanan ini berupa lauk pauk untuk diekspor ke Arab Saudi sebagai menu makanan siap saji atau meals ready to eat bagi jemaah haji mulai musim haji tahun 2023. Produk PT Halalan Thayyiban Indonesia ini merupakan produk makanan siap saji yang inovatif dan bercitarasa khas Indonesia dengan teknologi canggih, dan desain sangat praktis,” ujar Puspo dalam siaran pers, Jumat, 14 April 2023.

Baca juga: Mahasiswa UNS Raih Juara 3 LKTIN CHEMFEST 2023 Di Unhas

Hadir dalam acara seremonial ekspor perdana Jumat petang antara lain Menteri Agama, Yaqut Cholik Coumas; Roiz’ Aam NU, Ketua dan Sekjen PBNU, Bupati Sukoharjo dan Bea Cukai dan tamu undangan lainnya.

Purpo menjelaskan saat ini Arab Saudi memiliki visi untuk meningkatkan jumlah jemaah haji sebesar 300% tahun 2030. Kerja sama dengan Motawifs Pilgrims for South-East Asia Countries Company (Mashariq) ini dinilai merupakan langkah strategis bagi WSG untuk memenuhi kebutuhan makanan para jemaah haji.

Portalika.com/Iskandar

Mashariq yang merupakan perusahaan makanan asal Arab Saudi ini berkerja sama dengan PT Hati Barokah Investama (HBI) WSG yang merupakan induk dari PT Hati, sebagai operator penyedia makanan untuk memenuhi kebutuhan makanan senilai 16.575 juta Riyal Saudi atau kira-kira senilai Rp66,9 miliar.

Makanan dengan konsep siap saji menjadi solusi untuk memudahkan penyedia makanan saat puncak musim haji.

Acara ini, ungkap Puspo, merupakan sebuah awal dari gebrakan baru kemajuan serta berkembangnya ekonomi Indonesia terutama di daerah Solo dan sekitarnya. Sebuah momen besar berkat ide dirinya yang sudah memulai bisnis sejak tahun 1992, menciptakan sebuah produk yang telah berhasil menembus pasar Internasional.

Baca juga: Komandan Lanud Adisutjipto Serahkan Zakat dan Bingkisan Lebaran

Sedangkan pelepasan ekspor PT Hati dilaksanakan pada Jumat, 14 April 2023 petang di Showroom Makanku Ready Meal, Pabelan, Kartasura Sukoharjo, Jateng. Acara ini ditandai dengan pengguntingan untaian melati oleh dua orang tokoh NU, disaksikan Puspo Wardoyo, Menteri Agama Yaqut Cholil Coumas dan sebagainya.

Menurut Puspo ibadah haji adalah ibadah penting bagi umat Islam sehingga dalam beribadah sudah seharusnya dilaksanakan dengan nyaman dan khusyuk.

Sayangnya, ungkap dia, selama ini jemaah haji banyak mengeluhkan mengenai makanan yang datang terlambat. Sehingga banyak makanan diterima konsumen dalam kondisi tidak layak makan dan memiliki rasa monoton.

Sementara itu, Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, sebagai tangan panjang pemerintah dia mensuport langkah PT Halalan Thayyiban yang kali pertama mengekspor makanan siap saji untuk jemaah haji Indonesia. Hal ini dinilai terobosan penting.

“Selama ini konsumsi makanan untuk jemaah haji bukan kita yang menyediakan tapi pihak lain. Untuk itu langkah ini perlu di dorong terus. Langkah PT Halalan Thayyiban ini bagus sekali. Karena bisa mendorong produk Indonesia bisa masuk ke sana [Arab] dan yang penting adanya eko sistem,” papar dia kepada para wartawan di sela peluncuran ekspor perdana itu.

Ekspor makanan siap saji untuk haji ini dinilai bagus. Karena PT ini melibatkan beberapa pihak. Di antaranya ada peternak, petani, UMKM dan seterusnya. “Saya kira ini penting untuk peningkatan kesejahteraan dan pengentasan kemiskinan,” kata Yaqut.

Diakatakan ekspor ke Arab ini diharapkan mampu menghemat devisa. Sebab selama ini total dana penyelenggaraan haji sekitar Rp18 triliun, habis di Arab. Uang tersebut tak ada yang kembali ke Tanah Air.

Karena itu langkah PT Halalan Thayyiban ini diharapkan mulai bisa mengembalikan dana haji yang dihabiskan para jemaah Indonesia di Arab. Paling tidak sebagian uang itu bisa ditarik ke Indonesia. “Mudah-mudahan ini semakin berkembang dan diikuti pengusaha-pengusaha yang lain sehingga uang yang ada di Sana bisa kembali dibawa ke Indonesia kembali.” (Iskandar)

Komentar