Portalika.com [SOLO] – Sebanyak enam negara siap unjuk kebolehan pada International Mask Festival (IMF) atau festival topeng 2024. Festival topeng tahunan yang mengusung tema The Beauty of Solidarity ini digelar di Pendhapi Gedhe Balai Kota Solo, Jateng pada Jumat 15 dan Sabtu 16 November 2024.
“Pengunjung dapat menikmati berbagai pertunjukan seni topeng dari delegasi nasional dan internasional secara gratis, termasuk negara-negara seperti Singapura, Korena Selatan, Malaysia, Taiwan, India dan tuan rumah Indonesia,” ujar Chief Executive IMF, Putri Pramesty Wigaringtyas saat konferensi pers di Pendhapi Gedhe Balaikota Solo, Jateng, Kamis, 14 November 2024.
Menurut IMF yang sudah digelar ke-11 kali tahun 2024 ini untuk pertama kalinya masuk ke Kharisma Event Nusantara (KEN) bersanding dengan 110 event unggulan lainnya secara nasional. Konsep IMF tahun ini selain mengundang delegasi secara resmi juga mengundang secara open call, terbuka untuk umum.
Baca juga: Solo Segera Punya Sekolah Khusus AI Dengan Investasi Rp3 Triliun. Di Mana Lokasinya?
Undangan delegasi yang diundang resmi juga dikurasi terlebih dulu. Kurasi yang sama juga dilakukan untuk open call dan disebar untuk umum.
Berdasar catatannya ada sekitar 16 delegasi dari dalam negeri dan 8 delegasi dari luar negeri. Untuk delegasi open call peminatnya ada 29 yang mendaftar. Setelah dikurasi ada 22 yang sudah konfirmasi akan tampil.
Acara yang digelar Jumat dan Sabtu, untuk penampil open call dimulai pukul 15.00 WIB – 17.30 WIB dan dilanjut setelah Magrib sampai selesai. “Seniman yang hadir diperkirakan berjumlah 300-400 orang karena delegasi reog yang akan hadir 26-30 orang. Jadi kalau selama dua hari event digelar maka seniman yang hadir ratusan orang,” kata Putri.
Selain live performance, ujar dia, juga akan ada international Mask Organization (IMO). Ini juga konferensi topeng yang diselenggarakan 16 November 2024 di Museum Keris pukul 09.00 WIB sampai selesai.
Untuk itu narasumber yang sudah konfirmasi ada tiga, dua dari dalam negeri, satu dari luar negeri. Dari dalam negeri Iing Sayuti dari Indramayu, Jabar dan Winarto dari Malang, Jatim dan yang dari luar negeri dari Malaysia. Konferensi ini terbuka untuk umum sehingga siapapun bisa mendaftar.
Selain itu juga ada pameran sekitar 30 topeng koleksi pribadi salah satu seniwati Solo, Irawati Kusumorasri dan topeng milik beberapa delegasi yang membawa topeng. Kegiatan ini juga akan disemarakkan dengan 20 stan kuliner dan UMKM di antranya yang akan menjual souvenir topeng.
Dihibur Band Handabeni Dan Fanny Soegi
Untuk hiburan pihaknya juga megundang grup musik selama dua hari. Tanggal 15 November grup musik lokal Solo Handarbeni yang sudah mempunyai pasar tersendiri dan tanggal 16 November band Fanny Soegi.
“Ini tampilan baru kali di IMF dengan mengundang grup band selain penampil tari,” papar dia.
Sementara itu Kabid Seni dan Budaya Disbudpar Surakarta, Anies Dyah Oktavianty mengatakan adanya delegasi dari beberapa negara luar ini membawa kesan luar biasa. Ini dinilai bisa mencitrakan Solo selalu menyenangkan, dan memberi kesan baik untuk disinggahi bagi seniman domestik maupun mancanegara.
“Tahun 2024 ini merupakan gelaran ke-11, ini kerja yang luar biasa dari tim. Event yang berkelas internasional di Solo ini juuga sebagai media promosi wisata di Kota Solo. Diharapkan juga memberi hal positif untuk industri pariwisata di Kota Solo. Tentu juga berharap dampak positif ekonomi dan budaya,” katanya.
Anies berharap kegiatan ini bisa memperkuat jejaring berbagai hal, apalagi Solo sudah ditetapkan sebagai jejaring Kota Kreatif Dunia pada Oktober 2023. Solo masuk urutan kelima atau kota ke-5 di Indonesia yang masuk dari jejaring Kota Kreatif Dunia.
Dia menilai Kota Solo tidak pernah sepi karena setiap akhir pekan Solo sering ramai dengan event-event baru yang muncul. Sehingga memberikandan nuansa baru dan nuansa yang menyenangkan bagi masyarakat yang akan berkunjung di Solo.
Bicara KEN tahun 2024 yang ditetapkan Kemenparekraf, meski tidak masuk 10 unggulan tapi masuk 100 prioritas Kemenparekraf untuk menaikkan citra pariwisata.
Salah satunya IMF dan ada lagi Grebeg Sudiro yang digelar bareng Imlek, Solo Kekroncong Festival dan Solo Menari.
Pada bagian lain BWC Dance Company Korea Selatan, Kim Heasoung menyukai performance di Kota Solo karena penontonnya sangat ramai dan atusias. Karena itu dia senang diundang di Kota Solo.
Di ajang IMF di Solo pihaknya akan menampilkan gabungan tari street art dan di hari kedua akan menampilkan K Pop dancing diharapkan performance yang disuguhkan akan mampu memenuhi antusiasme penonton. (Iskandar)
Komentar