Portalika.com [SOLO] – Wakil Presiden (Wapes) ke-10 dan ke-12 Republik Indonesia Dr (HC) Drs Jusuf Kalla mengapresiasi pencapaian yang diraih Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS). Pada milad ke-66 ini UMS dinilai telah mencapai keberhasilan di berbagai bidang.
“Sangat mengesankan dan UMS harus bangga dalam 66 tahun berkiprah dari universitas yang sederhana menjadi perguruan tinggi kebanggaan kita semua,” ujar dia pada sambutan upacara milad ke-66 UMS di Gedung Edutorium KH Ahmad Dahlan UMS, Karangasem, Kecamatan Laweyan, Kota Solo, Provinsi Jateng, Kamis, 24 Oktober 2024.
Dalam orasi kebangsaannya berjudul Pendidikan Berkarakter dalam Kebhinekaan menuju Indonesia Emas, Wapres periode 2004-2009 itu menyampaikan pendidikan merupakan upaya jangka panjang. Dia berpendapat tidak ada capaian instan dalam pendidikan dan tidak akan pernah berhenti karena belajar itu harus dilakukan terus menerus.
Menurut dia pendidikan maknanya pengajaran dan dimaknai transfer ilmu dari orang yang memiliki ilmu yang baik ke anak didik yang kurang ilmu. Tokoh nasional Indonesia yang akrab disapa JK itu mengingatkan ke jajaran guru besar agar mentransfer ilmunya kepada mahasiswanya dengan baik.
Dia mengemukakan ilmu itu sangat berkembang sehingga transfernya juga berkembang. Terlebih lagi saat ini ilmu yang paling berubah, bertambah dan berkembang adalah teknologi informasi.
“Kalau seorang dokter tidak terus menghadiri seminar, penelitian atau membaca, tiap tiga tahun akan hilang ilmunya setengah. Ilmunya tinggal setengah dari ilmu yang telah berkembang itu,” terang JK.
Akibatnya, lanjut JK, jika dosen tidak mau membaca atau tidak belajar terus, akan kalah oleh mahasiswanya yang membaca. Mereka yang tidak mau membaca, akan tidak mempunyai modal.
Dia menilai perguruan tinggi memiliki warna dan amanah yang luar biasa untuk kemajuan bangsa. Dulu negara Barat belajar ke negara-negara Islam, tetapi tiba-tiba banyak negara tidak belajar ke negara-negara Islam, tetapi ke negara-negara di Barat.
“Apa yang perlu diperbaiki, apa yang keliru? Apa yang harus menjadi perhatian kita?” katanya dengan nada tanya sambil melanjutkan menjawabnya bahwa itu adalah karakter ilmu.
JK mengatakan dalam pendidikan ada liberal education dan illiberal education. Negara-negara berkembang yang ingin menjadi negara maju tetap mengupayakan kemajuan dengan pendidikan dengan dasar disiplin.
Terkait itu dia mengajak Indonesia agar belajar pada negara-negara yang cepat maju seperti Tiongkok dan Jepang yang berkarakter disiplin. Dia juga menekankan bahwa karakter itu bisa dididik, seperti di Jepang yang dididik disiplin sejak anak masih kecil.
“Negara-negara yang maju, selalu yang pertama disiplin. Dan selalu ada penilaian. Jangan lah seperti sekarang semua [murid] naik kelas,” ungkap dia.
Reputasi Nasional Dan Internasional
Sementara itu Rektor UMS Prof Dr Sofyan Anif, MSi mengatakan dengan usia 66 tahun itu civitas akademika UMS memanjatkan rasa syukur, sehingga UMS semakin berkembang dan mampu memberikan kontribusi terbaiknya untuk pembangunan bangsa.
“Dengan segala dinamika yang ada dan tantangan serta prospektif kemajuan Iptek yang lari begitu cepatnya terutama kemajuan di bidang informasi teknologi yang telah membawa perubahan yang mendasar terhadap peradaban di berbagai bidang,” kata dia.
Dia mengutarakan sejak awal berdiri Muhammadiyah berkomitmen untuk memberikan yang terbaik bagi kemajuan bangsa bersama komponen bangsa lainnya. Dan semua komponen bangsa perlu berkolaborasi dan bekerja sama secara kuat tanpa mengecilkan salah satu komponen bangsa di antara komponen-komponen bangsa yang lain.
Dia menyampaikan bahwa untuk mencapai visi yang telah ditetapkan, pengembangan UMS tahun 2021-2025 diarahkan untuk melakukan transformasi secara progresif dalam memantapkan reputasi nasional dan internasional.
Strategi yang dirancang berupa melakukan transformasi akademik, transformasi sumber daya, transformasi Al Islam dan Kemuhammadiyahan dan transformasi digital.
“Pada tahun 2021-2025 atau saat ini diarahkan untuk pemantapan reputasi nasional dan internasional yang didiskusikan untuk peningkatan jumlah Prodi terakreditasi unggul, akreditasi atau sertifikasi internasional, publikasi berreputasi Q1-Q2, dan pemantapan perangkingan internasional,” ujarnya.
Sedangkan periode 2025-2029 diarahkan untuk memberi arah perubahan di berbagai Iptek yang menjadikan sumber daya manusia baik lulusan maupun dosen mampu menjadi pelopor perubahan yang merupakan hasil dari penelitian dan pengabdian masyarakat.
RS UMS Dan Gedung FEB Baru
Di bagian lain Drs Dahlan Rais, MHum mewakili Badan Pembina Harian UMS mengatakan momentum upacara milad ke-66 UMS menjadi momentum bahagia dan membanggakan bagi sivitas akademika UMS.
Pada momen ini UMS meresmikan gedung baru yaitu Rumah Sakit (RS) UMS yang diberi nama AR Fachruddin sekaligus melakukan ground breaking perluasan dan pengembangan Gedung Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UMS.
Didampingi Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 JK dan Rektor UMS, Sofyan Anif, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Dr Haedar Nashir, MSi menandatangani prasasti peresmian RS AR Fachruddin UMS.
Selanjutnya secara bersama-sama ketiga tokoh tersebut memencet tombol sebagai simbolis peresmian rumah sakit dan pengeboran pertama perluasan gedung FEB UMS. Dahlan Rais di area perluasan gedung FEB UMS itu berharap agar bangunan itu menjadi gedung yang kokoh, megah dan nyaman untuk pembelajaran.
“Perluasan dan pengembangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMS dimulai. Dengan senantiasa memohon ridho Allah mudah-mudahan semuanya berjalan lancar, sebuah gedung yang kokoh, yang megah, yang nyaman, sekaligus memenuhi keperluan untuk pembelajaran termasuk ruang praktikum,” ungkap Dahlan.
Setelah Sidang Senat Terbuka Upacara milad ke-66 UMS ditutup, Ketum PP Muhammadiyah dan senat UMS meninjau di Gedung RS AR Fachruddin di Jalan Adi Sucipto, No 167, Karangasem, Kecamatan Laweyan, Kota Solo.
Dahlan menilai RS AR Fachruddin merupakan gedung ramah lingkungan berlantai lima, terdiri atas Blok A, Blok B, dan Blok Utilitas. RS UMS saat ini merupakan rumah sakit dengan tipe C dan menyediakan ruang rawat inap yang nyaman dengan kapasitas kurang lebih 150 tempat tidur. (Iskandar)
Komentar