Portalika.com [SOLO] – Kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) Universias Slamet Riyadi (Unisri) Surakarta, Jateng tahun akademik 2024 dikemas dengan acara menarik, berbeda dengan acara serupa tahun lalu. Perbedaannya antara lain, tahun ini PKKMB selain ditandai dengan bakti sosial dan juga dikemas dengan kegiatan bergembira ria.
“Intinya kami tidak mengadakan perpeloncoan. Sehingga kekerasan fisik, kekerasan visual, kekerasan psikis tak akan dilakukan. Karena itu dalam pembukaan hari ini kita buat happy semua, supaya mahasiswa baru [Maba] dalam menyikapi masuk nanti dengan senang hati dan belajarnya juga dengan senang,” ujar Rektor Unisri, Prof Dr Drs Sutoyo, MPd di sela-sela Pembukaan PKKMB tahun 2024 di Halaman Auditorium Unisri, Kamis, 5 September 2024.
Menurut dia untuk materi pembekalan pihaknya mengikuti pedoman dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. Karena itu pihaknya melakukan pemahaman wawasan kebangsaan, pendidikan karakter, motivasi, penanggulangan narkoba, green living movement dan sebagainya.
Baca juga: Peminat Unisri Job Expo 2024 Membeludak, Rektor Wacanakan Kegiatan Digelar Dua Kali Setahun
Dia menjelaskan bakti sosial yang dilakukan pada kegiatan ini berupa pengumpulan beras minimal 2 kg dari mahasiswa baru (Maba) untuk diserahkan secara simbolis ke Ketua RT. Selanjutnya warga sekitar Unisri akan diundang diberi beras per KK 3 kg.
“Ini wujud komitmen para mahasiswa baru dan panitia dalam rangka berbagi kepada masyarakat sekitar. Total kalau mahasiswa mengumpulkan beras minimal 2 kg kalau dikalikan 1.800 orang sama dengan 3.600 kilogram,” kata dia.
Di sisi lain dia bersyukur pada tahun akademik 2024 jumlah mahasiswa baru seluruhnya termasuk dari Pendidikan Profesi Guru (PPG) sebanyak 1.875 orang. Terkait itu selama tiga hari pihaknya memberi pembekalan dan pemahaman persepsi terhadap mahasiswa baru.
Hal itu diharapkan mereka siap untuk memasuki dunia kampus atau dunia perguruan tinggi (PT). Karena pada dasarnya ada perbedaan antara SLTA dan PT sehingga harapannya nanti mahasiswa bisa mengikuti dengan baik dan bisa lulus tepat waktu.
Dia mengakui perolehan jumlah mahasiswa baru itu tak memenuhi target yang dipatok. Sebab pihaknya sebenarnya mematok target Maba 2.000 orang. Namun karena banyak faktor sehingga tak target itu tidak terpenuhi.
“Tapi ini sudah lumayan karena melebihi tahun kemarin. Tahun kemarin 1.740 dan tahun ini 1.875 termasuk PPG, Alhamdulillah PPG ini bisa mengangkat perolehan kami,” kata dia.
Dia menjelaskan PPG ada dua, PPG calon guru tertentu, kalau dulu istilahnya Prajab. Sekarang ada PPG guru tertentu itu dalam jabatan. Bagi Prajab yang calon guru otomatis besok kalau lulus jadi guru diangkat menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) melalui tahapan-tahapan.
Jumlah PPG yang calon guru tertentu, kata dia, ada 94, PPG guru tertentu dalam jabatan ada 594 sehingga pihaknya tertolong di situ. Kalau tidak tertolong itu jumlah mahasiswa regular hanya 1.180 orang.
“Kalau yang reguler memang turun tapi Alhamdulillah ketutup mahasiswa PPG. Sedangkan jumlah mahasiswa terbanyak dari Fakultas Ekonomi disusul Fakultas Hukum dan Fisip Komunikasi dan FKIP,” papar dia.
Memilih Maskot Gatutkaca
Lebih lanjut Sutoyo mengungkapkan pihaknya sengaja membuat konsep PKKMB setiap tahun berbeda. Untuk tahun ini pihaknya mengusung tema Mewarisi Keberanian Menginspirasi Mada Depan. Karena itu pihaknya menampilkan ksatria muda Unisri yang digambarkan dalam tokoh wayang Gatutkaca.
“Sebenarnya kami mempunyai gambaran maskotnya ada betul, tapi karena waktunya mepet maka tidak jadi ada maskot tersebut dan diganti Gatutkaca,” ujar dia.
Dia juga berharap nilai-nilai Slamet Riyadi di kampusnya harus betul-betul dipahami, kemudian dijiwai dan diimplementasikan oleh seluruh warga kampus, termasuk Maru. Karena barang siapa mengimplementasikan itu maka Unisri akan maju.
Oleh sebab itu pihaknya memajang sembilan nilai-nilai Slamet Riyadi di depan-depan perkantoran Unisri. Sekaligus ini untuk menyampaikan budaya kerja Unisri.
Soal pemilihan maskot berujud Gatutkaca, karena tokoh dalam pewayangan ini dinilai mempunyai karakter berani. Tokoh legendaris dalam cerita rakyat Jawa ini selain berani, dia dalam pewayangan disebutkan bisa terbang.
“Harapan kami Unisri juga meroket seperti Gatutkaca. Dalam pewayangan Gatutkaca merupakan tokoh yang berani dan bisa terbang. Nah Unisri arahnya ke sana,” tegas Sutoyo.
Rektor Jadi Pasukan Joget
Sementara itu suasana pembukaan PKKMB di Halaman Auditorium Unisri saat itu berlangsung benar-benar semarak. Acara PKKMB diwarnai dengan berbagai pertunjukan seperti tari, bela diri dan menyanyi bersama-sama.
Rektor Unisri, Sutoyo malah menyanyikan lagu berjudul Taman Jurug karangan Andjarany yang pernah dipopulerkan almarhum Didi Kempot, diikuti sejumlah mahasiswa dan tamu undangan. Bukan hanya itu Sutoyo juga turun berjoget mengajak mahasiswa yang semula berdiri mengikuti upacara.
Melihat rektornya asyik berjoget, sejumlah dosen akhirnya ikut berjoget bersama, sehingga menjadi joget massal di Halaman Auditorium Unisri. “Kali ini PKKMB Unisri jadi ambyar betul. Karena Pak Rektor ikut bergabung dengan pasukan joget,” kata salah seorang tamu undangan sambil terkekeh. (Iskandar)
Komentar